Muslim harus teliti dalam memilih makanan yang mereka konsumsi. Agar mengetahui halal atau tidaknya makanan tersebut, berikut istilah babi yang perlu dipahami.
Daging babi adalah salah satu makanan yang haram dikonsumsi muslim. Oleh karenanya, umat muslim harus lebih teliti ketika memilih atau mengonsumsi makanan.
Tak semua tempat makan memberikan pengertian soal halal atau tidaknya makanan. Apalagi jika berada di luar negeri di mana muslim adalah minoritas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain logo halal, muslim juga perlu memerhatikan istilah babi pada produk makanan. Istilah ini banyak bermunculan pada produk makanan Barat, China, Korea, hingga Jepang.
Pihak LPPOM MUI telah mengeluarkan daftar istilah babi dalam komposisi produk makanan melalui Instagram @lppom_mui (10/5). Mereka menuliskan, "#sobatlppom, inilah istilah nama-nama babi dalam komposisi makanan, kita perlu lebih waspada ya."
![]() |
Dalam unggahannya, LPPOM MUI mengeluarkan 24 istilah babi dalam produk makanan. Mulai dari istilah yang umum hingga jarang diketahui.
Berikut daftar istilah babi dalam produk makanan:
1. Istilah yang umum
![]() |
Ada beberapa istilah yang umum digunakan pada produk makanan. Di antaranya adalah bacon, ham, pork, dan lard. Untuk bacon berarti daging babi irisan tipis biasanya digunakan dalam sajian Barat.
Ham juga banyak ditemui dalam sajian Barat, kerap ditambahkan pada sandwich. Ham ini merupakan istilah untuk daging pada bagian paha babi.
Pada beberapa restoran mengeluarkan istilah 'No Pork No Lard', pork adalah istilah untuk daging babi dalam masakan, sedangkan lard adalah lemak atau minyak babi. Istilah ini beberapa ditemukan pada restoran Jepang dan Korea.
2. Istilah babi dalam makanan China
![]() |
Babi dalam bahasa China adalah bak. Pada beberapa sajian China, istilah ini banyak disematkan. Contohnya adalah bakso dan bakmi, namun kedua hidangan ini sudah banyak disajikan versi halal.
Selain bak, ada juga istilah char siu yang merupakan daging babi panggang khas China. Hidangan babi panggang ini umumnya berbumbu merah, banyak ditemukan dalam masakan Kanton.
Cu nyuk juga istilah babi dalam sajian China. Artinya adalah daging babi dalam bahasa Khek atau Hakka. Sedangkan dalam bahasa Mandarin, daging babi disebut zhu rou.
3. Istilah babi dalam makanan Korea
![]() |
Makanan Korea juga banyak yang menggunakan daging babi. LPPOM MUI juga mengeluarkan istilah yang biasa ditemukan pada sajian Korea.
Daging babi dalam bahasa Korea adalah dwaeji. Istilah ini banyak bermunculan pada kemasan produk makanan Korea, biasanya dituliskan dalam tulisan hangul 'λΌμ§'.
Istilah lainnya yang bisa dipahami adalah jokbal yang merupakan hidangan kaki babi khas Korea. Kalau menyukai BBQ Korea, istilah samgyeopsal juga kerap muncul yang berarti daging perut babi.
4. Istilah babi dalam makanan Jepang
![]() |
Seperti Korea, Jepang juga banyak memiliki campuran babi di dalamnya. Daging babi dalam bahasa Jepang adalah nuraniku. Istilah tonkatsu juga populer, ini adalah irisan daging babi yang biasanya digoreng dengan balutan tepung.
Istilah babi lainnya dalam sajian Jepang adalah yakibuta atau babi panggang. Nibuta juga merupakan istilah Jepang untuk hidangan dari pundak babi. Kakuni merupakan hidangan dari perut babi dalam kuliner Jepang.
(yms/odi)