Belum lama ini Raditya Dika menyambangi kedai kopi di Inggris milik pasangan Indonesia. Ada kisah menarik di balik kesuksesan pasangan itu dalam mendirikan kedai kopi ini.
Tidak mudah bagi seseorang untuk membangun bisnis, termasuk bisnis kuliner di negara lain. Kesulitan pastinya dirasakan oleh orang indonesia yang ingin memulai bisnis kulinernya di luar negeri.
Karenanya ketika ada yang berhasil menjalankan bisnis di luar negeri, maka ia patut diapresiasi. Pastinya ada banyak kisah menarik di balik kesuksesan mereka. Seperti kisah yang dibagikan oleh pasangan Indonesia ini yang berhasil membangun kedai kopi di Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedai kopi tersebut disambangi oleh komika Raditya Dika. Dalam unggahan YouTube (08/05), Raditya Dika membagikan momen ketika ia mampir dan mengobrol dengan pemiliknya langsung.
Kedai kopi itu bernama NgopiUK yang terletak di pinggir jalan daerah Dalston, London, Inggris dengan tampilan bangunan yang serba biru. Di dekat pintu masuk, ada papan yang bertuliskan menu hidangan Indonesia yaitu "Ayam Penyet Day 1".
![]() |
Ketika masuk ke kedai kopi, Raditya Dika langsung bertemu dengan dua orang pemiliknya yaitu Elmira dan Birama. Mereka bercerita kalau kedai kopi ini dibangun dengan niat awal mereka yang ingin menuntut ilmu di Inggris.
Elmira dan Birama sudah menjalin hubungan sejak SMA. Keduanya sama-sama meraih gelar sarjana di Universitas Indonesia. Lalu pasangan ini sempat bekerja sebentar di Jakarta. Mereka kemudian menikah dan memutuskan untuk melanjutkan pendidikan S2 di Inggris.
Birama juga menceritakan secara detail bagaimana bisnis kedai kopi ini bisa terwujud. Tadinya ia dan sang istri sudah siap balik ke Indonesia, namun Birama tanpa disengaja mendapatkan email dari kampus S2 nya yang menawarkan program sponsor visa dengan syarat ia harus membangun bisnis di Inggris.
Email tersebut sudah diterima olehnya selama 2 kali. Pada kesempatan kedua, Birama akhirnya mengikuti tawaran tersebut dengan mengunggah rencana bisnis terkait kedai kopi. Kebetulan sebelumnya Birama dan Elmira juga sudah memiliki kedai kopi di Kemang, Jakarta.
"Pas pesawat sampe ke Indonesia, dapat email notifikasi kalau gue dipanggil Interview buat di cek visa tadi. Gue submit business plan iseng doang. Mau ngetes ilmu aja kepake gak sih di Inggris," ucap Birama.
![]() |
Karena menurut pihak kampus rencana bisnis milik Birama bagus, 3 hari setelah wawancara, visa Inggrisnya pun telah diterima. Namun hal ini membuat Birama dan istrinya terkejut lantaran mereka belum siap dan punya modal yang besar untuk membuka bisnis kedai kopi di Inggris.
Selama kurun waktu 6 bulan setelah visa diterima, mereka mencari persiapan dan akhirnya berhasil untuk berangkat ke Inggris dan membuka kedai kopi bernama Ngopi ini.
Tantangan pun belum selesai. Birama mengaku sulit menemukan pelanggan karena di seberang kedai kopi mereka ada kedai kopi lain yang besar dan populer. Untuk menarik perhatian, Birama dan istrinya menyusun strategi dengan menawarkan pelayanan yang baik.
Mereka mengaku menjamu tamunya dengan cara ramah tamah seperti layaknya orang Indonesia. Hal ini pun berhasil menarik perhatian dan membuat kedai kopinya lebih banyak dikunjungi oleh bule.
"Kita sok sokan pake cara Indonesia dengan cara ramah tamah gitulah. Iya kita lama kelamaan jadi kayak temen. Hampir ΒΎ nya kenal semua sama pelanggan," ucap Birama dan Elmira.
Selain jamuan yang menarik, kopi yang mereka tawarkan disini masih menggunakan model aliran Australia seperti kopi flat white dan segala macamnya. Awalnya yang tertarik untuk datang orang Selandia Baru dulu yang memang lebih familiar dengan rasa kopi di Australia seperti apa. Akhirnya secara organik, para pelanggan lah yang mempromosikan kopi dari Ngopi ke komunitas atau teman-teman lainnya.
Kedai kopi ini tak hanya menjual kopi, tetapi juga makanan Indonesia mulai dari Indomie goreng, bakso, martabak, risoles, dan masih banyak lagi. Harganya dijual mulai dari 7 GBP (Rp 130 ribu) sampai 8 GBP (Rp 148 ribu).
![]() |
Berbeda dengan membangnun bisnis di Indonesia, pasangan ini harus menyelesaikan beberapa persyaratan seperti membuat rekening bank khusus bisnis, membuat PT, memperhatikan desain tempat, sampai berkompetisi dengan banyak orang untuk mendapatkan kelayakan penyewaan tempat.
Dari segi keamanan makanan juga diperhatikan. Semua proses pembuatan makanan diperiksa apakah makanan sudah dilabel, talenan untuk setiap bahan pun harus berbeda. Suhu kulkas dan freezer juga harus disesuaikan dengan standar.
![]() |
Sebagian besar pelanggan yang datang ke Ngopi yaitu para bule yang tertarik untuk mencoba kopi Indonesia. Birama juga bercerita jika mereka kerap mendapat pelanggan yang suka protes terhadap harga dan kopi yang mereka tawarkan.
Itu karena kopi yang dijual Ngopi merupakan jenis artisan coffee. Sementara banyak bule di Inggris yang kurang paham dengan jenis kopi seperti ini. Mereka hanya menginginkan kopi standar dengan ukuran besar dan murah.
Terlepas dari segala tantangan yang mereka terima, sejauh ini pasangan Indonesia itu bisa dibilang sukses menjalankan bisnis kuliner kedai kopinya di Inggris.
(aqr/adr)