Produsen makanan dan minuman ini dinobatkan sebagai miliarder dengan kekayaan yang tak main-main. Siapa saja mereka dan apa produknya? Berikut daftarnya.
Di balik ragam produk makanan dan minuman populer yang kita konsumsi sehari-hari, ada sosok produsen dan perusahaannya yang diuntungkan dari penjualan itu. Mereka meraup kekayaan luar biasa, bahkan mencapai puluhan miliar dollar.
Kebanyakan berupa perusahaan legendaris yang sudah berdiri sejak puluhan tahun lalu. Perusahaan mereka juga kini sudah dijalani generasi-generasi penerusnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Produk yang ditawarkan beraneka ragam, mulai dari cokelat, bumbu masak, hingga bir. Mengutip Mashed (8/5), inilah 7 miliarder di industri makanan dunia:
1. Keluarga Mars
![]() |
Mars Family atau keluarga Mars menaungi perusahaan Mars Inc. yang terkenal dengan rangkaian produk permen dan cokelatnya. Sebut saja M&M's, Snickers, Skittles, dan cokelat Mars bar yang mendunia.
Mars Inc. didirikan oleh Frank Mars pada 1911. Sejak dulu keluarga pebisnis ini dikenal sangat privat. Tahun 2020, majalah Forbes menobatkan keluarga Mars sebagai salah satu keluarga terkaya di Amerika Serikat dengan kekayaan senilai USD 94 miliar atau lebih dari Rp 1.383 triliun!
2. Keluarga Mateschitz
![]() |
Minuman energi Red Bull punya banyak peminat dan populer di dunia. Pemiliknya adalah Dietrich Mateschitz yang punya anak hanya satu, Mark Mateschitz. Ia memulai bisnis ini pada 1987.
Mark kemudian mewarisi 49% saham perusahaan setelah ayahnya meninggal pada Oktober 2022. Kekayaannya diperkirakan mencapai USD 35,8 miliar atau sekitar Rp 515 triliun. Mark tidak hanya menjalani usaha Red Bull, tapi juga berbagai usaha properti yang juga milik ayahnya.
3. Giovanni Ferrero
![]() |
Siapa tak kenal Ferrero? Cokelat nikmat ini diproduksi oleh Pietro Ferrero pada tahun 1946 di Alba, Italia. Produknya juga mencakup selai cokelat hazelnut terkenal, Nutella dan Tic Tacs.
Saat ini perusahaan Ferrero dijalani oleh Giovanni Ferrero, cucu dari Pietro. Kekayaannya diperkirakan USD 32 miliar (Rp 470 triliun) pada tahun 2020. Dalam memimpin, ia punya gebrakan mengambil CEO dari luar pihak keluarga. Hal ini sebelumnya tidak pernah dilakukan.
4. Emmanuel Besnier
![]() |
Tadinya bernama Besnier Group, kini Lactalis menjadi perusahaan produk dairy terbesar di dunia. Produknya antara lain Parmalat, President, dan Siggi's Dairy. Pendapatan tahunan perusahaan diperkirakan mencapai USD 24 miliar (Rp 353 triliun).
Kini Lactalis dipimpin oleh Emmanuel Besnier, generasi ketiga keluarga Besnier yang menjabat sebagai CEO. Sejarah perusahaan ini begitu panjang, dimulai oleh Andre Besnier di Laval, Prancis pada tahun 1933.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
5. Pang Kang
![]() |
Dari China, ada Pang Kang, sosok di balik Foshan Haitian Flavouring & Food yaitu perusahaan bumbu (condiment) terbesar di negeri tirai bambu sejak 1980. Perjalanan Pang Kang menjadi pemimpin perusahaan dimulai dari keberaniannya menginvestasikan 500.000 yuan saat nama perusahaan masih Foshan Sauce Shop.
Tahun 2021, pendapatan tahunan perusahaan mencapai USD 3,6 miliar. Sementara kekayaan bersih perusahaan diperkirakan USD 15,1 miliar. Untuk kekayaan pribadinya mencapai USD 23.8 miliar atau lebih dari Rp 338 triliun. Adapun produk yang dihasilkan Foshan Haitian Flavouring & Food antara lain kecap asin, kaldu ayam, saus tiram, dan cuka.
6. Charlene de Carvalho-Heineken
![]() |
Dari namanya saja, sosok ini pasti tak asing di kalangan pencinta bir. Charlene de Carvalho-Heineken dan keluarganya adalah produsen bir Heineken. Pada tahun 1940an, ayah Charlene de Carvalho yaitu Freddy Heineken membentuk Heineken Holding.
Wanita kelahiran Amsterdam ini mengambil alih perusahaan setelah ayahnya meninggal pada tahun 2002. Sebelumnya ia juga sudah aktif terlibat dalam manajemen perusahaan. Saat ini kekayaannya diperkirakan mencapai USD 16.6 miliar atau hampir Rp 250 triliun.
7. Charoen Sirivadhanabhakdi
![]() |
Miliarder di industri makanan dunia selanjutnya berasal dari Thailand. Adalah Charoen Sirivadhanabhakdi yang mendirikan TCC Group dengan produk andalan berupa bir.
Kekayaan pribadinya diperkirakan antara USD 14.8 miliar hingga USD 16,5 miliar (Rp 242 triliun). Perusahaan yang didirikannya disebut sebagai perusahaan minuman terbesar di Thailand. Selain itu, TCC Group juga memiliki properti di Asia, Australia, dan Amerika Serikat.
(adr/odi)