Restoran Salt Bae kerap dilanda isu negatif. Usai para pekerjanya mengaku bekerja seolah di dalam neraka, kini ada yang menyebut mereka menjual wine sisa.
Selain terkenal karena keahliannya mengolah daging, chef bernama Salt Bae juga selalu menuai banyak pro dan kontra. Tidak pernah surut netizen membahas tentang dirinya melalui berbagai platform media sosial.
Bisnis jejaring restorannya yang tersebar di beberapa negara juga tidak lepas dari kritik tajam. Tidak hanya dari orang luar, restorannya juga dikritik oleh mantan pekerjanya sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baru-baru ini tersebar kabar bahwa para mantan karyawan Salt Bae menyebut bekerja di restoran chef tersebut terasa seperti neraka. Banyak ancaman dan tekanan yang tinggi mereka rasakan selama bekerja di sana.
Baca juga: Binaragawan Ini Buktikan Diet Vegan Juga Baik Untuk Bentuk Massa Otot
![]() |
Mengutip The Drink business (2/5) restoran Salt Bae memang kerap diterpa isu miring. Salah satunya adalah tuduhan menjual produk sisa pelanggan lain untuk dijual seolah-olah produk segar yang baru dibuka dari kemasannya.
Seorang jurnalis asal London, Sophia Ankel mengaku menerima banyak laporan dari mantan pekerja restoran Salt Bae. Hampir seluruhnya melaporkan hal negatif mulai dari keburukan manajemen hingga cara licik tim restoran Salt Bae untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
"Semuanya tampak seperti sebuah kemewahan dari luar tetapi kenyataannya semua seperti kotoran di dalamnya," kata salah satu mantan bartender yang dirahasiakan identitasnya.
Sebuah informasi disampaikan bahwa tim restoran Salt Bae beberapa kali menjual kembali wine yang tersisa pada botol yang telah dibeli pelanggan. Wine itu kemudian akan dijual dan disajikan per gelas.
![]() |
Lebih lanjut lagi ketika Nusr Et Steakhouse ditawarkan beberapa botol wine untuk sample gratis dari supplier mereka justru akan menjualnya. Wine yang seharusnya dapat dicicipi dengan gratis akan ditawarkan sebagai wine pairing atau pendamping makanan yang dipesan pada pelanggan.
Tak tanggung-tanggung, harga sebotol wine yang ditawarkan bukanlah wine murah atau berkualitas rendah. Salah satu yang dapat ditemukan pada daftar menu onlinenya adalah 2017 Jean-Luc Colombo Les Forots Cotes du Rhone yang harganya dipatok 60 Poundsterling atau Rp 1,1 juta.
Konon ada sumber yang juga menyebutkan Salt Bae memang melakukan beberapa trik licik untuk menekan biaya produksi tetapi tetap mendapat keuntungan yang tinggi. Termasuk kualitas steak yang disebut oleh salah satu mantan karyawan tak berbeda dengan steak di restoran lain.
Sebagian besar mantan karyawannya juga mengaku seringkali harus berbohong pada pelanggan agar bahan makanan yang mereka sajikan tampak mahal. Sayangnya hingga saat ini tak ada informasi yang dibantah maupun dikonfirmasi oleh pihak Salt Bae.
(dfl/odi)