Di balik sushi yang segar dan nikmat ternyata banyak mitos yang menyelimutinya. Jika kamu percaya salah satunya, simak penjelasan mitos-mitos keliru ini.
Sushi salah satu makanan khas Jepang yang populer dan banyak penggemarnya di dunia. Termasuk di Indonesia, banyak orang yang menyukai sushi hingga gerai-gerai sushi yang menjamur di mana-mana.
Hidangan ini juga dikenal memiliki rasa yang unik karena menggunakan potongan ikan mentah dan segar. Tak ada rasa amis maupun rasa tak enak pada setiap potongan sushinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya masih banyak mitos buruk dan keliru yang dipercaya tentang konsumsi sushi. Agar tak salah lagi, simak penjelasan mitos-mitos sushi tersebut yang telah dirangkum dari beberapa ahli dan sumber.
Baca juga: Zonk! Netizen Ini Kecewa Beli Nasi Padang Rp 143 Ribu di Bandara
Berikut ini 7 mitos sushi yang keliru menurut Times of India:
![]() |
1. Makanan tak sehat
Terbuat dari ikan mentah membuat banyak orang yang tak mempercayai bahwa sushi adalah makanan sehat. Hal ini juga berkaitan dengan berbagai campuran sushi yang dinilai mengandung banyak sodium dan tinggi kalori.
Faktanya banyak jenis-jenis sushi yang mengandung protein rendah lemak. Selain itu sushi juga memiliki nutrisi yang kaya berasal dari bahan-bahan seperti rumput laut, alpukat dan sayur-sayuran yang menjadi bahan campuran.
2. Dicelup ke soy sauce
Soy sauce atau kecap identik sebagai pendamping sushi. Hampir semua orang akan menyelupkan sushinya ke dalam soy sauce sebelum dimakan.
Padahal ada beberapa jenis sushi yang tak butuh untuk dicelupkan ke dalam soy sauce sebelum dimakan. Hanya saja tradisi mencelupkan sushi ke dalam soy sauce ini dipercaya sebagai tradisi makan sushi.
3. Harganya mahal
Lebih sering disajikan oleh restoran-restoran high end membuat sushi dipercaya sebagai makanan yang mahal. Sebenarnya sushi juga disajikan sebagai makanan dengan harga yang lebih terjangkau.
Banyak sushi siap santap yang dijual di supermarket hingga restoran-restoran sederhana. Walaupun harganya murah tetapi kualitas ikan dan bahan yang digunakan juga tetap dijaga dengan baik.
Mitos sushi lainnya ada di halaman berikutnya.
4. Sushi gulung merupakan sushi tradisional
Sushi yang digulung dengan rumput laut atau bernama maki dikenal sebagai sushi yang tradisional. Faktanya sushi roll atau maki ini bukan sushi yang berakar dari kebudayaan asli Jepang.
Maki pertama kali disajikan pada tahun 1900an hasil dari inovasi penyajian sushi. Maka, maki tidak bisa dikategorikan sebagai budaya tradisional sushi khas Jepang.
5. Disajikan dengan wasabi
Baik dalam bentuk pasta maupun wasabi segar, biasanya dihadirkan untuk melengkapi sushi. Tetapi rasanya yang menyengat pada hidung membuatbanyak orang membenci wasabi.
Ternyata kehadiran wasabi bukanlah suatu kewajiban untuk menyajikan sushi. Wasabi hanya pilihan yang disajikan berdasarkan permintaan para pelanggan atau penikmat sushi.
![]() |
6. Satu gigitan
Mayoritas ukuran sushi yang kecil membuat banyak orang percaya bahwa sushi harus dinikmati dalam satu gigitan. Padahal banyak jenis sushi lain yang ukurannya dibuat lebih besar.
Untuk sushi dengan ukuran yang besar sulit jika dilahap dalam satu gigitan. Setidaknya ada beberapa jenis sushi tertentu yang butuh dua sampai tiga gigitan untuk melahapnya.
7. Dikonsumsi sebagai makanan utama
Sushi populer sebagai menu makan malam yang ringan juga sesekali dipilih sebagai santapan makan siang. Beberapa orang bahkan juga ada yang menyantapnya sebagai camilan saat merasa lapar tetapi belum siap makan berat.
Tetapi merujuk pada budaya Jepang, sushi bukanlah makanan yang dinikmati dengan serius dengan duduk di restoran berlama-lama. Di Jepang sushi lebih dikenal sebagai makanan untuk dinikmati ketika terburu-buru saat sarapan atau makan siang yang ringan.