5 Aturan Soal Makanan di Berbagai Negara yang Mengejutkan

5 Aturan Soal Makanan di Berbagai Negara yang Mengejutkan

Atiqa Rana - detikFood
Senin, 01 Mei 2023 10:00 WIB
Makanan
Foto: Getty Images/iStockphoto/new look casting
Jakarta -

Makanan mungkin dianggap sebagai suatu hal yang terbebas dari aturan. Padahal beberapa negara punya peraturan dan hukum tersendiri terkait makanan. Ini faktanya.

Ketika pergi ke negara lain, pastikan mengecek beberapa peraturan dan hukum yang mereka terapkan. Termasuk aturan dan hukum yang berkaitan dengan makanan, mulai dari produk yang boleh dikonsumsi dan bagaimana mereka menikmati makanan itu.

Hal ini perlu dilakukan karena beberapa negara memiliki peraturan yang sangat ketat tentang makanan yang boleh dikonsumsi oleh masyarakat yang berada di sana. Dengan mempertimbangkan segala hal mulai dari nutrisi, keamanannya, hingga bahayanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setiap negara memberlakukan undang-undang yang mencerminkan nilai, selera, dan kebutuhannya sendiri. Dengan adanya peraturan ketat, mereka pun akhirnya dapat membatasi ketersediaan produk tertentu.

Namun tidak semua peraturan mungkin diketahui oleh para wisatawan yang datang. Agar tidak terkejut ketika mengunjungi negara lain, ketahui dulu beberapa peraturan dan hukum makanan di 5 negara ini, yang dirangkum dari ranker.com (19/04).

ADVERTISEMENT

1. Di Italia orang lapar boleh curi makanan

MakananItalia melegalkan orang berkebutuhan untuk mencuri makanan. Foto: Getty Images/Samohin

Pada tahun 2016, pengadilan tertinggi Italia memutuskan orang yang kelaparan dapat mencuri sejumlah kecil makanan yang mereka perlukan demi kelangsungan hidup. Peraturan ini diputuskan oleh pengadilan setelah ada kasus yang melibatkan seorang pria tunawisma yang mencuri keju dan sosis senilai 4,50 dollar (Rp 60 ribuan) dari sebuah toko di Italia.

Namun pencuri itu tidak dipenjara karena pengadilan menyatakan dalam putusannya jika kondisi terdakwa dan keadaannya ketika mencuri makanan telah membuktikan bahwa ia hanya memiliki sedikit makanan. Sementara pria ini dihadapkan dalam kondisi kebutuhan yang mendesak. Karena itu, tindakan yang ia lakukan merupakan suatu keterpaksaan.

2. Singapura larang makan permen karet

MakananSingapura melarang penjualan dan pengimportan permen karet. Foto: Getty Images/Samohin

Banyak wisatawan Indonesia yang sering mengisi waktu dengan jalan-jalan ke Singapura. Sebelum pergi ke sana, pastikan mengetahui peraturan makan satu ini.

Pada tahun 1992, anggota parlemen di Singapura setuju untuk menerapkan undang-undang yang unik. Toko-toko di Singapura tidak boleh menjual atau mengimpor permen karet.

Pemicu diciptakan undang-undang ini karena bahaya yang dapat disebabkan oleh permen karet pada sistem bawah tanah baru yang sangat mahal di negara itu. Permen karet bisa menutupi sensor pintu atau bisa merusak tempat duduk.

Jika didapati ada yang melakukan perdagangan permen karet illegal, hukumannya tidak bersifat pendisiplinan (Corporal punishment). Untuk pelanggaran pertama, dapat dikenakan denda lebih dari S$100.000 (Rp 1,098,813,076.00) atau dua tahun penjara.

Peraturan dan hukum terkait makanan di beberapa negara ada di halaman selanjutnya!

3. Aturan ketat Australia untuk membawa masuk makanan

Bagi para wisatawan yang ingin datang ke Australia sebaiknya hati-hati. Meskipun budaya orang Indonesia biasanya suka membawa persediaan makanan ke luar negeri, namun itu tampak harus dihentikan jika berkunjung ke negara ini.

Untuk menjaga integritas ekosistem dan industri pertanian mereka, banyak negara termasuk Australia yang menerapkan langkah-langkah biosekuriti yang ketat di perlintasan perbatasan Internasional. Ini dilakukan untuk mencegah masuknya hama dan penyakit berbahaya.

Makanan tertentu yang dibawa ke Australia, bahkan dalam jumlah kecil atau sekedar bahan untuk memasak perlu dilaporkan. Pendatang bahkan tidak boleh membawa makanan dari pesawat saat melewati bea cukai.

Beberapa orang yang tidakmenaati peraturan ini telah mendapat hukuman. Seperti kejadian tahun 2022, ada seorang wisatawan yang dihukum berat karena gagal melaporkan produk makanan yang ia bawa.

Sementara kasus lain juga mendenda seorang wanita dengan biaya 1.800 AUD atau Rp 17 juta karena membawa sandwich Subway yang ia beli di bandara.

4. Prancis larang saus tomat di kantin sekolah

MakananPrancis melarang kantin sekolah untuk menyediakan saus tomat. Foto: Getty Images/Samohin

Saus tomat menjadi salah satu pilihan yang aman dikonsumsi anak-anak karena tidak pedas, hanya manis asam saja. Sayangnya negara Prancis menganggap jika konsumsi saus tomat merupakan kebiasaan buruk.

Oleh karenanya, Prancis melarang saus tomat untuk disediakan di kantin sekolah. Langkah yang datang pada tahun 2011 ini menjadi upaya bagi negara tersebut untuk membatasi kebiasaan makan yang tidak sehat. Hal ini juga ditujukan untuk menerapkan kebiasaan yang lebih sesuai dengan norma Prancis.

Dalam satu titik ada beberapa yang masih memperbolehkan saus tomat. Tapi hanya disajikan seminggu sekali, dan wajib dimakan bersama kentang goreng.

5. Mexico beri label peringatan produk Nestle

MakananMexico beri label peringatan pada produk Nestle. Foto: Getty Images/Samohin

Nestle merupakan suatu perusahaan yang menyediakan berbagai macam produk makanan. Mulai dari susu, sereal, hingga aneka macam cokelat. Namun setiap produk Nestle yang masuk ke Meksiko telah diberi label.

Label ini merupakan peringatan terkait produk tersebut yang punya kadar gula dan lemak tinggi. Peringatan dilakukan untuk menghindari kasus obesitas di negara itu.

Meksiko tengah berada di epidemi obesitas dengan perkiraan 32,45 populasi memenuhi syarat sebagai obesitas berdasarkan indeks massa tubuh. Pola makan merupakan faktor penyebab.

Oleh karena itu, sejak tahun 2020, Meksiko memberi label peringatan di beberapa produk untuk mempromosikan pola makan sehat. Sehingga konsumen bisa mengidentifikasikan produk makanan mana yang sehat dan mana yang tidak.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Asyik! Makan Disini Cuma Rp 6.000 Per-porsi"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads