Gegara Aksi Makan Aneh dan Ekstrem, 4 Orang Ini Ditangkap Polisi

Sonia Basoni - detikFood

Rabu, 29 Mar 2023 12:30 WIB

Gegara Aksi Makan Aneh dan Ekstrem, 4 Orang Ini Ditangkap Polisi — Foto: Site News

Jakarta -

Berawal dari aksi makan yang aneh bahkan cendrung ekstrem. Orang-orang ini harus berurusan dengan hukum dan ditangkap polisi.

Semakin berkembangnya tren mukbang hingga vlog tentang makanan, memicu banyak orang untuk menyajikan konten yang kreatif dan menarik saat makan. Beberapa content creator bahkan rela melakukan apapun demi bisa viral dan videonya ditonton banyak orang.

Salah satunya aksi mukbang menyantap makanan-makanan yang ekstrem dan kontroversial seperti kelelawar hingga ikan hiu. Lalu aksi menirukan gaya masak chef ternama dan masih banyak lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi siapa yang menyangka aksi-aksi ini justru mengundang masalah dan membuat mereka harus berurusan dengan jalur hukum.

Berikut empat kisah aksi makan yang berakhir ditangkap polisi.

1. Makan Bayi Ikan Hiu Putih

Gegara Aksi Makan Aneh dan Ekstrem, 4 Orang Ini Ditangkap Polisi Foto: Site News

Seorang food vlogger ternama asal China, Tizi, harus menanggung risiko perbuatannya yang melanggar hukum. Dirinya viral usai mukbang bayi ikan hiu putih di salah satu videonya. Tizi masuk ke dalam jeruji besi dan membayar denda karena terbukti bersalah membeli satwa liar langka dan terancam punah secara ilegal.

Pengacara bernama Chang Yachun memaparkan, Tizi menerima hukuman yang lebih ringan dari tuntutan maksimal. Bila kejahatan yang ia lakukan sangat serius, Tizi dapat dipenjara selama 10 tahun dan denda berupa penyitaan properti.

Tizi sempat mengklaim bahwa hiu yang ia makan dibeli dari peternakan, bukan hasil buruan. Akan tetapi warganet tidak semudah itu dibohongi. Sampai akhirnya kasus ini diselidiki kepolisian dan Tizi dijatuhi hukuman penjara.

2. Mukbang Sup Kelelawar

Gegara Aksi Makan Aneh dan Ekstrem, 4 Orang Ini Ditangkap Polisi Foto: Site News

Sup kelelawar dicap negatif karena sempat diisukan penyebab pandemi Covid-19. Seorang blogger di Thailand pun menuai kecaman hingga berakhir ditangkap polisi setelah menyantap menu kontroversial ini.

Blogger bernama Phonchanok Srisunaklua mengunggah momen dirinya makan sup kelelawar ke channel YouTube Bep Nua Nua (Makan pedas dan enak). Tampak seekor kelelawar utuh ada di dalam sup berwarna abu-abu kehitaman itu. Sup juga dilengkapi garnish berupa tomat cherry.

Gegara video makan kelelawar dan memuji rasanya yang enak. YouTuber yang juga seorang guru itu telah ditangkap atas tuduhan 'kepemilikan bangkai satwa liar yang dilindungi' dan 'kejahatan yang melanggar Undang-Undang Kejahatan Komputer (2007)'.

3. Tiru Gaya Salt Bae

Gegara Aksi Makan Aneh dan Ekstrem, 4 Orang Ini Ditangkap Polisi Foto: Site News

Terinspirasi dari gaya Salt Bae saat menaburkan garam di atas steak, seorang pedagang mie kaki lima di Vietnam meniru gaya Salt Bae dengan jenaka. Pedagang mie tersebut ternyata justru diamankan polisi setelah video gayanya meniru Salt Bae viral.

Bui Tuan Lam, selaku pedagang mie kaki lima ini, meniru gaya Salt Bae saat dirinya memasukkan potongan daging ke dalam mangkok mie dan menaburkan irisan daun bawang. Pedagang 38 tahun yang diketahui berjualan di kota Danang ini ditangkap oleh kepolisian dengan dugaan mengejek seseorang.

Bui Tuan Lam sendiri telah mengatakan kepada polisi bahwa dirinya tidak berniat untuk mengejek siapapun. Gaya ala Salt Bae yang dilakukannya hanya sekadar gurauan dan triknya untuk menarik pelanggan di sekitar.

4. Beri Ulasan Buruk Pada Restoran

Gegara Aksi Makan Aneh dan Ekstrem, 4 Orang Ini Ditangkap Polisi Foto: Site News

Memberi ulasan jujur untuk restoran, seorang food vlogger ini kena tuntut. Pihak restoran tak terima isi ulasannya berupa kritik yang membangun. Hal ini lah yang terjadi pada seorang food vlogger yang berbasis di Penang Malaysia. Ia adalah Syafiq yang aktif mengulas makanan melalui video TikToknya @syafiqrapidreviews.

Dalam video terbarunya, ie menceritakan bahwa dirinya dituntut oleh sebuah restoran yang pernah diulasnya. Itu lantaran ia memberikan ulasan jujur kepada restoran tersebut. Tapi pihak restoran tidak bisa menerima kritik yang membangun dan mengancam akan menuntut Syafiq jika ia tidak menghapus video ulasannya.

"Mereka bahkan meminta untuk mengedit video restoran mereka sendiri agar restoran terlihat banyak pengunjung di video ulasan saya. Padahal kenyataannya, restoran itu sepi," tuturnya.