5 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Beli Ikan Kalengan

5 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Beli Ikan Kalengan

Atiqa Rana - detikFood
Sabtu, 11 Mar 2023 13:00 WIB
ikan kaleng
Foto: Getty Images/iStockphoto/digicomphoto
Jakarta -

Produk ikan kalengan banyak dikonsumsi. Dalam memilihnya jangan sembarangan. Ada 5 hal yang perlu diperhatikan saat membeli ikan kalengan.

Ikan kalengan adalah solusi praktis untuk menikmati ikan. Banyak orang menjadikannya stok. Tanpa perlu repot-repot membersihkan ikan, mereka hanya perlu memasak ulang dengan menggunakan bumbu tambahan. Lebih enaknya lagi, beberapa produk bisa dinikmati langsung karena sudah dibumbui.

Meskipun pilihan makanan ini praktis dan mudah diolah, namun banyak ikan kalengan ditambah garam, pengawet atau bahan lain untuk memperpanjang masa simpan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu sebelum membeli ikan kalengan, sebaiknya perhatikan produk yang aman. Merangkum mashed.com (07/03), ini 5 hal yang perlu diperhatikan ketika beli ikan kalengan:

1. Pilih Jenis Ikan yang Rendah Kontaminan

ikan kalengSebaiknya pilih jenis ikan kalengan yang rendah terkontaminasi. Foto: Getty Images/iStockphoto/digicomphoto

Ikan kalengan terdiri dari beberapa jenis, mulai dari ikan sarden hingga tuna. Sebelum membeli, pastikan untuk memilih jenis ikan yang rendah kontaminasi kandungan berbahaya.

Karena ada beberapa spesies ikan yang terkenal mengandung bahan merkuri atau bifenil poliklorinasi (PCB) akibat penumpukan racun dalam rantai makanan, lapor Indiana Department of Environmental Management.

ADVERTISEMENT

Menurut Sea To Table, disarankan untuk menghindari jenis ikan besar yang berumur panjang karena kontaminan merkuri dan lainnya bisa menumpuk dari waktu ke waktu. Karena ikan yang lebih besar dan berumur panjang biasanya mengandung kadar racun yang lebih tinggi.

Mengonsumsi ikan kalengan yang terkontaminasi bisa menimbulkan risiko kesehatan serius termasuk kanker hingga kehilangan penglihatan. Beberapa jenis ikan yang sering terkontaminasi adalah ikan todak, tuna, salmon, dan makarel.

2. Periksa Kadar Natrium

ikan kalengBeberapa ikan kalengan mengandung natrium yang banyak, sehingga perhatikan labelnya. Foto: Getty Images/iStockphoto/digicomphoto

Ikan kalengan bisa tahan lebih lama karena ditambahkan natrium. Semua jenis makanan dengan kandungan natrium yang berlebihan tidak baik karena menyebabkan tekanan darah tinggi yang mengarah ke penyakit jantung.

Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention), dalam sekaleng ikan tuna dengan berat 3 oz atau setara 90-100 gram, mengandung natrium sejumlah 350 gram. Meskipun jumlah tersebut terdengar kecil, tetapi ikan kalengan ini biasa dimakan dengan tambahan roti dan bumbu, sehingga dalam satu makanan sudah mengemas begitu banyak asupan natrium.

Untungnya saat ini sudah banyak merek yang menawarkan alternatif ikan kaleng rendah sodium. Sebelum membeli pastikan periksa kembali label nutrisinya.

3. Pilih Ikan yang Dikalengkan dalam Minyak

Ikan kaleng yang dikemas dengan tambahan minyak cenderung memiliki lebih banyak natrium daripada yang dikemas dengan air. Meskipun begitu, ikan kaleng dengan minyak ini memiliki lebih banyak rasa dan kandungan nutrisi.

Ini disebabkan karena minyak mampu menjaga protein ikan secara lebih baik daripada air. Mungkin ada baiknya mengambil pilihan ikan kaleng dengan natrium yang lebih tinggi dan mencari alternatif makanan pelengkap lain agar asupan natrium tetap terjaga.

Alternatif lain yang bisa dilakukan yaitu dengan membilas ikan tepat sebelum dimasak. Penelitian menunjukkan cara ini dapat menghilangkan 80% kandungan natrium, lapor Journal of American Dietetic Association.

4. Pilih Ikan yang Dikemas Dalam Air Jika Ingin Membatasi Kalori

ikan kalengikan kaleng yang dikemas dengan air bisa menjadi pilihan rendah kalori. Foto: Getty Images/iStockphoto/digicomphoto

Ikan kalengan dengan tambahan air memang punya nutrisi lebih sedikit dan rasa yang lebih hambar. Mungkin ini menjadi alasan mengapa banyak orang lebih pilih ikan yang dikemas dengan minyak.

Meskipun begitu, ikan yang dikemas dengan air bisa menjadi pilihan jika memang ingin membatasi kalori. Dalam sekaleng tuna kemasan minyak dengan berat 6,5 0z atau sekitar 170-180 gram, mengandung sekitar 300 kalori. Sementara sekaleng tuna dengan air mengandung 150 kalori.

Teksturnya yang lebih kering juga menjadikan ikan kaleng yang dikemas dalam air menjadi pilihan tepat untuk membuat hidangan dengan rasa yang lebih ringan.

5. Kaleng Bebas BPA Belum Tentu Lebih Baik

ikan kalengPerlu hati-hati karena tidak semua ikan kalengan yang dikemas dalam kaleng BPA bebas racun. Foto: Getty Images/iStockphoto/digicomphoto

Beberapa produsen ikan kalengan mengklaim kemasan kalengnya bebas BPA. Karena selama beberapa dekade, makanan kaleng biasanya diproduksi dengan lapisan resin epoksi yang mengandung bisphenol A (BPA), sampai penelitian menemukan bahwa bahan kimia beracun itu bisa meresap ke makanan.

Setelah tekanan konsumen, barulah secara bertahap ditemukan alternatif kaleng makan bebas BPA. Sayangnya kaleng makanan bebas BPA belum tentu bebas racun karena produsen jarang mengungkap pelapis alternatif yang mereka gunakan.

Penelitian menunjukkan jika alternatif yang paling umum ditemukan dalam makanan kaleng termasuk resin akrilik, PVC, dan polyester yang sama-sama bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Jika khawatir terpapar bahan kimia yang berpotensi bahaya, sebaiknya pilih ikan yang dikemas dalam stoples kaca dibandingkan ikan kalengan.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Diusulkan Jadi Menu Makan Bergizi, Bagaimana Gizi Ikan Kaleng?"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads