Di malam nisfu syaban biasanya dilakukan umat muslim dengan membaca surat Yasin. Tak lupa sambil mambawa air minum yang jika diminum diyakini bisa memberikan keberkahan.
Nisfu syaban merupakan momen pertengahan bulan Syaban tepatnya pada tanggal 15 Syaban di kalender Hijriah. Sementara di kalender nasional, nisfu syaban tahun ini jatuh pada 7 Maret 2023.
Dalam kepercayaan umat muslim, malam nisfu syaban adalah malam dibukanya 300 pintu rahmat dan pintu ampunan oleh Allah SWT, seperti yang dikutip dari buku berjudul '1001 Hal yang Paling Sering Ditanyakan tentang Islam'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Penjelasan Menurut Hadist
![]() |
Malam nisfu syaban juga pernah dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah Ra, Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Jibril telah datang kepadaku pada malam nisfu syaban dan berkata, 'Wahai Muhammad, pada malam ini dibuka pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat. Oleh karena itu, bangunlah dan dirikanlah salat serta angkatlah kepala dan kedua tanganmu ke langit,".
Dalam kata lain, malam nisfu syaban juga dijadikan sebagai pertanda 15 hari menurut bulan suci Ramadhan. Dengan ini diharapkan umat muslim dapat menjalani puasa dengan penuh keberkahan.
2. Tradisi di Malam Nisyu Syaban
Di malam nisyu syaban umumnya umat muslim beramai-ramai membaca surat Yasin sebanyak 3 kali di masjid. Tak hanya itu, umat muslim juga banyak yang membawa air minum.
Tak tanggung-tanggung, ada orang yang sampai membawa air minum sebanyak satu galon penuh. Tutup botol minum itu dibuka ketika sedang membaca surat Yasin dan zikir.
Umatmuslim percaya bahwa dengan meminum air yang sudah dibacakan surat Yasin akan memberikan keberkahan.
3. Pandangan dalam Islam
![]() |
Tradisi meminum air yang sudah dibacakan surat Yasin itu pun banyak dibahas oleh para ulama. Dilansir dari NU Online (30/04/18) hukum meminum air tersebut jelas halal.
Itu karena bukan termasuk minuman yang diharamkan oleh Allah SWT. Namun, perlu dipahami bahwa pada dasarnya siapa saja dan apa saja tidak bisa memberikan manfaat dan mudarat kepada manusia dan makhluk hidup lainnya kecuali dengan izin Allah SWT.
Umat muslim tidak boleh meyakini bahwa sebuah benda dapat memberikan ta'tsir atau efek manfaat dan mudarat terhadap sesuatu.
4. Penjelasan dalam Sejarah
Hal ini tercatat dalam sejarah ketika Sayyidina Umar ra mencium hajar aswad. Ia mengatakan, "Aku yakin kau bukan apa-apa. Kalau aku tidak melihat Rasulullah SAW mengecupmu,m maka aku takkan mengecupmu,".
Hal itu berlaku pada air minum yang dibawa ketika malam nisfu syaban. Air tersebut bukan sesuatu karena tidak akan memberikan pengaruh apapun.
Sebagai umat muslim harus meyakini bahwa Allah SWT yang menurunkan berkahnya melalui air tersebut. Jadi, air itu hanya menjadi wasilah atau tawasul.
5. Apakah Ada Larangan?
![]() |
Minum air nisfu syaban dengan harapan keberkahan bisa menjadi pegangan aqidah Ahlussunnah wal Jamaah. Tabaruk atau ngalap berkah merupakan salah satu bentuk praktik tawasul.
Hal tersebut bahkan diperintahkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Al-Maidah ayat 35. Ini merupakan salah satu cara berdoa kepada Allah SWT melalui perantara lahiriyah berupa jejak, tempat, atau orang secara pribadi.
Jadi kesimpulannya adalah praktik tawasul dan tabaruk atau mencari berkah diperbolehkan dalam syariat Islam. Hanya saja tidak boleh keliru dalam memahami praktik tersebut.
Perlu dipahami bahwa hanya Allah SWT yang berkuasa atas segala sesuatu, mendatangkan maslahat dan menolak mafsadat.
Simak Video "Pelari Newbie Jangan Gegabah!"
[Gambas:Video 20detik]
(raf/odi)