Turis Australia yang liburan ke Bali ini melakukan kesalahan yang merugikan dirinya. Ia terkecoh dengan harga minuman hingga harus bayar makan malam sampai Rp 20 juta. Ini kisahnya.
Bali menjadi salah satu destinasi wisata yang digemari bukan hanya oleh penduduk lokal, melainkan juga penduduk mancanegara. Banyak orang Australia sering pergi ke Bali karena memang jaraknya yang tidak begitu jauh.
Namun jika pergi ke Bali atau destinasi wisata tertentu, tampaknya para wisatawan harus lebih hati-hati dalam membeli barang atau makanan. Karena perbedaan mata uang seringkali membuat terkecoh sehingga beberapa turis mungkin mengalami hal yang merugikan. Contohnya turis asal Australia ini.
Seorang turis anonim asal Australia tepatnya dari kota Kalgoorlie belum lama berlibur ke Pulau Dewata untuk merayakan hari ulang tahunnya. Melalui unggahan di grup Facebook Bali Bogans, New Zealand Herald melaporkan turis Australia ini memang sengaja membuat pesta mewah di sebuah restoran yang tidak diketahui nama dan lokasinya dalam rangka ulang tahunnya itu, lapor independent.co.uk (28/02).
Di sana, ia dan teman-temannya memesan sebotol wine untuk makan malam. Mereka memilih wine dari daftar paling bawah, yaitu Domaine Leflaive Chevalier-Montrachet, Grand Cru tahun 2004 yang pada menunya di hargai $170++ AUD.
Dengan harga segitu, ia berasumsi jika botol wine itu punya harga Rp 1,7 juta Rupiah, sedikit lebih mahal dari yang biasa dipesan di Australia. Namun perbedaan harga tersebut menurutnya tidak begitu penting karena ia sedang merayakan ulang tahun.
"Jelas ini sedikit lebih mahal dari yang biasa saya bayar di Australia, tetapi ini adalah perayaan ulang tahun bukan?" tulisnya pada unggahan.
Asumsinya tersebut akhirnya membuat turis ini memesan satu botol. Namun tampaknya ada kesalahan yang terjadi karena ketika dipesan, pelayan cukup meragukannya.
"$170,++ AUD bukan nominal yang terlalu buruk. Saya pesan ke pelayannya untuk mendapatkan satu botol. Tetapi pelayan itu terdiam dan mengungkap, 'Apakah Anda yakin pak'?" pungkasnya.
Keraguan yang dipertanyakan oleh pelayan ini jelas membuatnya tersinggung. Turis ini pun meyakini pelayan dengan tegas bahwa ia mampu untuk membayarnya
![]() |
Turis itu pun mengungkap, "Saya berkata kepadanya 'Ya jangan khawatir' (seperti beraninya dia berpikir saya tidak pantas mendapatkan satu botol wine seharga $170,++ AUD)."
Turis ini juga menjelaskan jika pesanannya bukan hanya satu botol wine itu saja, melainkan ia memesan beberapa makanan enak. Bahkan chef restoran itu sempat menghampiri mejanya untuk memperkenalkan langsung makanan yang disajikan.
![]() |
Dengan pelayanan yang memuaskan, turis anonim ini tentu hanya berpikir jika restoran itu bagus. Di penghujung acara makan malamnya, ia masih tidak menyadari kesalahannya karena membayar tagihan tanpa melihat totalnya lebih rinci.
Sampai keesokan harinya, turis tersebut memeriksa akun bank dan mendapati kejutan yang tidak menyenangkan. Hal ini lantaran total tagihan yang kemarin ia bayar rupanya mencapai $2000 AUD atau sekitar Rp 20 juta!
Ketika memeriksa struk tagihan makan, turis ini melihat jika harga botol wine bukan seharga $170++ AUD, melainkan harganya mendekati $1.700,++ AUD atau Rp 17,4 juta. Kekecohan ini disebabkan informasi harga menu tertera dalam angka ratusan bukan puluhan ribu.
Turis itu pun lantas berpikir jika biaya makan malamnya bahkan jauh lebih mahal dari biaya liburannya secara keseluruhan.
Diketahui, menu-menu yang ditampilkan pada restoran di resort Bali memang sering membuat turis terkecoh karena biasanya mereka membulatkan beberapa angka nol untuk menghemat ruang. Karenanya wisatawan disarankan selalu berhati-hati.
Sementara ada makna tersendiri di balik tanda "+". Jika hanya ada satu tandanya harga tersebut ditambah dengan pajak. Jika tanda "++" ada dua berarti harga akan ditambah dengan biaya pajak dan biaya layanan wajib yang biasanya mencapai 30 persen.
Simak Video "Kemenparekraf Sambut Ratusan Turis Tiongkok di Bali"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)