Pemuda ini sukses membangun bisnis kulinernya. Di usianya yang baru 22 tahun, ia berhasil menjual tahu aci hingga meraup omzet jutaan rupiah.
Tidak mudah menjalankan bisnis kuliner sendirian karena butuh keberanian dan kesabaran untuk bisa menyukseskannya. Terlebih akhir-akhir ini ada banyak bisnis kuliner yang bermunculan sehingga penjual pun harus pintar berstrategi.
Tak disangka ada seorang penjual makanan yang berhasil sukses di usia muda. Melansir video yang diunggah dalam akun Youtube Kawan Dapur (11/02), pemuda 22 tahun itu diketahui menjalankan bisnis kuliner tahu aci.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditemui oleh tim Kawan Dapur, penjual asal Tarub, Tegal ini mengungkap jika awalnya ia ikut kakaknya berjualan. Setelah mulai lihai dalam berjualan, pemuda bernama Misbah ini memberanikan diri memulai usaha sendiri.
Dalam membangun bisnisnya, Misbah menemukan beberapa rintangan. Awalnya penjualan tahu ini hanya laku 100 kotak saja, namun dengan kegigihannya, dalam waktu 1,5 bulan, perkembangan bisnis kulinernya sudah mulai terlihat.
"Awalnya saya ikut kakak-kakak saya itu di Tanglok. Udah bisa, pengin mandiri. Pertama buka lakunya sedikit, 100 kotak. Perkembangan dalam waktu 1,5 bulan mulai lumayan," ucap penjual tahu itu.
![]() |
Pemuda 22 tahun itu sebisa mungkin menjual tahu aci yang hangat. Jika persediaan tahu aci yang digoreng habis, Misbah akan langsung menggoreng persediaan tahu aci lainnya. Karenanya dalam sehari, penjual ini bisa menggoreng tahu aci sampai puluhan kali.
Tahu yang digunakan yaitu tahu putih dengan tambahan aci dan daun kucai. Barulah adonan tahu ini digoreng hingga renyah. Per harinya, Misbah bisa menyiapkan sekitar 1200 tahu. Tahu akan dijual per biji dengan harga Rp 850 perak. Ada juga paketan tahu isi 18 sampai 54 biji yang dijual dengan harga mulai dari Rp 20 ribu sampai Rp 50 ribuan.
![]() |
Meskipun makanan yang dijual merupakan jajanan kaki lima sederhana, namun bisnis yang telah dilakoninya selama 2 tahun itu laris hingga bisa menghasilkan omzet Rp 2 juta lebih per hari.
"Nyampe sekitar 2 juta lebih. Dapat Rp 2,5 juta lah," pungkas pemuda ini.
Penjual tahu aci ini juga bercerita jika dulunya ada beberapa orang yang memandang sebelah mata.
"Banyak itu banyak. 'Kamu gak mau sekolah, entar besar mau jadi apa' ya semacam gitu lah," ucap penjual tahu itu.
Bisnis kuliner gerobakan yang berbasis di Tegal, Jawa Tengah ini sampai berhasil mengirim jualannya ke kota lain. Banyak yang membeli tahu acinya sebagai oleh-oleh. Namun jika ingin dijadikan oleh-oleh, penjual ini akan menyiapkan tahu ½ matang karena bisa bertahan lebih lama.
![]() |
Penjual tahu aci ini mengungkap, "Paling jauh ke Solo. Kalau oleh-oleh biasanya ½ matang. Kalau mentah paling bertahan 24 jam. Kalau lebih dari itu tahunya asam. Kalau ½ matang bisa tahan 2 hari."
Bisnis kuliner ini tentu tidak sepenuhnya laris terus. Ada beberapa waktu ketika jualannya sepi. Namun di saat seperti ini, Misbah tidak pantang menyerah. Hal ini lah yang menjadikan bisnis kulinernya bertahan. Ke depannya, Misbah berencana akan membangun cabang ke-2 yang berlokasi tidak jauh dari tempat pertama.
(aqr/adr)