Warung sayuran di Jepang ini dibuka tanpa pelayan dan kasir. Jadi, pembeli bisa memilih dan membeli sayuran dengan membayar sesuai kejujurannya.
Pasti kamu sudah tak asing dengan istilah warung kejujuran. Warung kejujuran merupakan warung yang menjual kebutuhan tanpa adanya penjaga seperti pelayan dan kasir.
Di Indonesia biasanya warung berkonsep ini banyak diterapkan di sekolah-sekolah, kantor hingga pabrik. Jadi pengunjung yang ingin membeli bisa membayar sesuai harga dan menaruh uang langsung di kotak yang disediakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena berkonsep kejujuran, uang yang dibayarkan harus sesuai dengan jumlah nominal barang yang diambil. Nah, warung kejujuran rupanya juga ditemukan di Jepang.
Seperti yang dibagikan oleh kreator konten dengan akun @Infojapani. Lewat video (04/02/23) ia memperlihatkan penampilan warung kejujuran di Jepang.
![]() |
Terlihat di dalam video, warung kejujuran di Jepang sangat sederhana. Hanya berupa lapak berbahan kayu, seperti lapak-lapak yang ada di pasar tradisional Indonesia.
Namun, hanya ada satu lapak saja. Kemudian, kebutuhan yang ditawarkan merupakan bahan masakan seperti aneka sayuran. Semua jenis sayuran ditata di rak sesuai jenisnya.
Mulai dari brokoli, tomat, sawi putih, labu, timun dan masih banyak lagi. Selain itu, sayuran tersebut juga sudah dikemas dan dilengkapi dengan harganya.
"Di Jepang itu gak ada warung angkringan, adanya warung kayak gini. Terus isinya cuma sembako doang, kayak sayur-sayuran," ujarnya dalam video yang dikonfirmasi detikFood (12/02/23).
![]() |
"Yang unik ya tuh gak ada penjaganya tuh lihat. Jadi warung ini bermodalkan kejujuran. Jadi, tinggal masukin uangnya aja sesuai harga barang yang mau diambil," tuturnya.
Videonya ramai ditanggapi netizen. Banyak netizen yang berpendapat apakah konsep warung sayuran seperti ini tidak cocok jika diterapkan di Indonesia.
"Jangan harap sama kayak Jepang. Pasti ada aja yang curang. Kapan ya bangsa kita bisa jujur dan disiplin kayak di Jepang?," tulis netizen.
"Di kantin sekolah gue dulu ada kayak gini, tapi cuma bertahan 3 bulan. Ya tau lah ya kenapa alasannya tutup," tulis netizen lainnya.
(raf/odi)