Di Jepang kini hadir vending machine atau mesin otomatis yang menjual daging ikan paus. Kehadiran vending machine ini menuai kontra dan kritik dari banyak orang.
Jepang memang surganya vending machine. Hampir semua barang, makanan, dan daging bisa ditemukan di mesin otomatis ini. Mulai dari vending machine yang menjual daging babi hutan, daging wagyu, sampai daging rusa pun tersedia.
Dilansir dari DailyMail UK (27/01), baru-baru ini muncul perusahaan daging ikan paus di Jepang bernama Kyodo Senpaku, yang merilis dua vending machine yang menjual daging ikan paus di Tokyo.
Mirip seperti tampilan daging pada umumnya, daging ikan paus ini dijual dalam bentuk potongan kecil dengan berat yang variatif. Harganya berkisar dari angka 1.000 yen (Rp 115.000) - 3.000 yen (Rp 345.000) per buahnya.
Baca Juga: Bukan Biskuit Manusia, Vending Machine Ini Jualan Biskuit untuk Rusa" selengkapnya
Kehadiran vending machine ikan paus ini tentunya menjadi kontroversial. Banyak aktivis hewan yang menyebut bahwa vending machine ini adalah bentuk taktik penjualan yang tidak beretika.
![]() |
"Ini adalah taktik penjualan terbaru yang diluncurkan saat badan perikanan di Jepang, bertujuan memperluas kuota tangkapan ikan paus nasional. Kemungkinan menambah daftar spesies yang dapat terbunuh," jelas Astrid Fuchs, selaku perwakilan dari organisasi Whale and Dolphin Conservation.
Jika dilihat dari data yang ada, konsumsi daging ikan paus di Jepang memang sudah menurun drastis sejak tahun 1960-an. Karena harga daging babi, ayam, dan sapi jauh lebih murah ketimbang daging paus.
Di tahun 1962, tercatat warga Jepang mengkonsumsi 233.000 ton daging ikan paus, menurut data dari kementerian pertanian Jepang. Sementara di tahun 2021, konsumsinya hanya 1.000 ton daging saja.
Vending machine ini memang bertujuan untuk memperkenalkan kembali, serta mendorong orang Jepang untuk mengkonsumsi daging ikan paus. Perwakilan dari Kyodo Senpaku, mengaku bahwa ulasan yang mereka terima cukup positif dari pembeli.
![]() |
"Penjual daging ikan paus telah melampaui ekspektasi kami. Meskipun produk daging ini tidak bisa dibilang murah. Beberapa potongan daging telah terjual habis," ungkap Konomu Kubo, dari Kyodo Senpaku.
Di tahun 2020, pemerintah Jepang dikabarkan menggelontorkan dana sekitar 5 miliar yen atau setara dengan Rp 573 Miliar untuk menopang industri perburuan paus.
Meski di tahun 2014, pengadilan internasional memerintahkan negara Jepang untuk menghentikan pembantaian 900 ekor paus di Samudera Selatan. Negara Jepang berkilah bahwa perburuan ini untuk penelitian semata.
Akhirnya Jepang setuju untuk menyudahi perburuan ikan paus, namun mereka akan tetap menjual daging ikan paus yang berasal dari ikan paus di wilayah pesisir laut. Kini pemerintah Jepang memiliki kuota sekitar 379 ekor paus untuk diburu dari tiga spesies berbeda.
Baca Juga: Jepang Dikenal Sebagai Surga 'Vending Machine', Ini Sebabnya" selengkapnya
Simak Video "Bikin Laper: Nyobain Donburi Khas Jepang dengan Toping Berlimpah"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/odi)