Pelanggan ini membeli seporsi burger di restoran McDonald's, Amerika Serikat. Ia pun terkejut sekaligus protes karena harganya mencapai Rp 250 ribu yang dianggap tak murah lagi.
Ketika ingin makan makanan yang praktis, cepat, dan mengenyangkan, banyak orang memilih pergi ke restoran cepat saji. Ditambah, menu-menunya bervariasi dan dikenal punya harga terjangkau sehingga tak sedikit orang memilih untuk makan di tempat ini.
Namun tampaknya, akhir-akhir ini makanan di restoran cepat saji tak lagi menawarkan harga menu terjangkau. Karena banyak pelanggan menyadari harganya berubah menjadi mahal.
Seperti pelanggan ini yang belum lama merasakan pengalaman buruk ketika membeli burger di McDonald's. Melalui unggahan akun TikTok miliknya @tophereolive, pelanggan asal Amerika itu menunjukkan menu paket McDonald yang baru ia beli.
![]() |
Satu paketnya berisi burger dengan isian daging smoky, kentang goreng, dan minuman bersoda. Tidak ada perubahan pada ukuran dan porsinya, masih sama seperti penyajian makanan di McDonald's pada umumnya.
Tetapi hal yang membuat pelanggan ini terkejut yaitu tagihan bon makan yang mahal. Pelanggan bernama Christopher Olive itu menunjukkan struk pembelian dari McDonald's. Dalam struk tertera pesanan paket burgernya dihargai USD 15.19 atau sekitar Rp 237 ribu, lapor Unilad.com (23/12).
Harga tersebut belum termasuk biaya pajak. Setelah ada tambahan pajak, ia pun harus membayar makanannya seharga USD 16.10 atau sekitar Rp 250 ribuan.
![]() |
Total tagihan yang tidak murah ini lantas membuat Christopher terkejut. Dalam klip video, Christopher pun mengungkap, "16 dollar untuk burger, kentang goreng ukuran besar, dan minuman. Sungguh gila."
Pasalnya, ia masih menganggap jika harga-harga makanan di restoran cepat saji berkisar USD 10 atau Rp 150 ribuan.
Video yang diunggahnya telah ditonton oleh lebih dari 180 ribu orang dengan reaksi beragam dari netizen.
Seorang netizen juga setuju jika harga makanan di McDonald's sudah tidak terjangkau lagi. "Ini resmi tidak terjangkau lagi. Lebih baik pergi ke toko atau supermarket dan membeli daging burger sendiri," ucap netizen itu.
Sementara netizen lain akhirnya beralih untuk memasak makanannya sendiri karena harga makanan di luar yang naik.
Netizen itu berkomentar, "Saya sekarang lebih banyak membuat makanan sendiri karena hal-hal seperti ini."
Dibalas oleh netizen lain, "Benar sekali, saya makan 90 persen makanan yang saya masak sendiri. ini mengejutkan."
Rupanya tak semua netizen setuju dengan anggapan adanya kenaikan harga makanan di restoran cepat saji. Buktinya, ada seorang netizen yang menyalahkan Christopher karena ia membeli menu berporsi besar sehingga wajar harganya mahal.
"Karena kamu memberi double deluxe bacon, yang sebenarnya itu adalah menu termahal dari semua menu yang ada," ucap netizen itu.
Adapun netizen yang memberi saran untuk mengunduh aplikasi McDonald's agar bisa lebih banyak dapat potongan harga.
"Unduh aplikasi. Kamu bisa makan McDonald's dibawah USD 6 (Rp 93 ribu) setiap saat," saran netizen itu.
Terlepas dari harga burger Rp 250 ribu yang mahal, di sisi lain aspek pasokan rantai makanan memang terpukul karena biaya pangan yang meroket. Rupanya kenaikan bahan pangan ini juga bukan hanya berdampak ke restoran atau warung makan kecil, melainkan restoran cepat saji sekalipun juga memutuskan untuk menaikkan harga menu mereka.
Simak Video "McDonald's Berencana Lakukan PHK Massal "
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)