Warung Makan Diprotes Usai Tagih Rp 8 Ribu untuk Makanan Dibawa Pulang

ADVERTISEMENT

Warung Makan Diprotes Usai Tagih Rp 8 Ribu untuk Makanan Dibawa Pulang

Atiqa Rana - detikFood
Rabu, 21 Des 2022 19:00 WIB
Warung Makan Diprotes Usai Tagih Rp 8 Ribu untuk Makanan Dibawa Pulang
Foto: PHOTO: ALPHONSUS CHERN
Jakarta -

Warung makan yang berada di kawasan Sembawang, Singapura ini menuai protes karena menagih biaya Rp 8.800 untuk makanan yang dibawa pulang. Ternyata ini alasannya!

Ketika pergi ke Singapura, masyarakat lokal maupun turis bisa melihat banyak penjaja kaki lima di daerah berbeda. Biasanya penjaja kaki lima atau yang biasa disebut Hawker Stall itu berkumpul dalam satu kawasan sehingga pengunjung bisa menemukan banyak makanan di tempat tersebut.

Seperti warung kaki lima di Indonesia, di Singapura pun harga-harga makanannya terbilang cukup terjangkau dibandingkan harga makanan di restoran atau di dalam mall.

Namun karena akhir-akhir ini banyak negara mengalami krisis termasuk naiknya bahan baku, sehingga banyak warung makan di Singapura yang turut menaikkan harga menu makanannya.

Ditambah ada beberapa warung makan yang memberi biaya tambahan ke pelanggan, seperti yang dilakukan oleh warung-warung makan yang ada di daerah Sembawang ini.

Di daerah Sembawang, Singapura, terdapat pusat jajanan bernama Hawker Center Bukit Canberra yang baru saja dibuka (17/12). Pusat jajanan yang telah lama ditunggu-tunggu ini tentu membuat banyak warga lokal semangat untuk mengunjunginya.

Salah satu warga Sembawang yang pergi ke tempat tersebut ialah Jiang. Setelah melakukan perjalanan ke Hawker Center Bukit Canberra, pelanggan ini mengungkap jika dirinya tidak mendapat tempat duduk, lapor Asia One (20/12).

Warung Makan Diprotes Usai Tagih Rp 8 Ribu untuk Makanan Dibawa PulangKondisi warung makan di pusat jajanan daerah Sembawang yang ramai dikunjungi pelanggan. Foto: PHOTO: ALPHONSUS CHERN

Karena keadaan yang sangat ramai, akhirnya pelanggan bermarga Jiang memutuskan untuk membeli makanan dan meminta untuk dibawa pulang. Nyatanya, ada hal yang membuatnya lebih kecewa karena warung makan itu meminta biaya tambahan sebesar 50 sen atau sekitar Rp 5.000 untuk biaya wadah makan.

Bukan mempermasalahkan biaya tambahan tersebut, melainkan pelanggan ini tak mengira jika harganya cukup tinggi. "Saya pikir biaya takeaway di penjaja kaki lima seperti ini rata-rata 20 sampai 30 sen dan saya tidak berekspektasi akan menjadi 50 sen," pungkas Jiang.

Warung Makan Diprotes Usai Tagih Rp 8 Ribu untuk Makanan Dibawa PulangBanyak pelanggan yang rupanya tertarik untuk datang ke pusat jajanan atau hawker stall di sembawang Singapura ini. Foto: PHOTO: ALPHONSUS CHERN

Sepertinya hal tersebut bukan hanya mengejutkan Jiang, tetapi banyak warga di daerah tersebut yang menganggap biaya tambahan takeaway yang mahal. Terlebih, ada juga beberapa warung makan yang bahkan menagih biaya sampai 80 sen atau sekitar Rp 8,800 hanya untuk biaya tempat makan, lapor Shin Min Daily News.

Para pegawai juga mengungkap jika banyak pelanggannya yang meninggalkan lokasi secara langsung ketika mengetahui mereka akan dikenakan biaya tambahan Rp 8 ribu jika mau dibawa pulang.

Banyak dari pelanggan yang menolak biaya takeaway tersebut dan mengatakan jika mereka lebih baik membawa kotak makan sendiri.

Menanggapi hal tersebut, salah satu pemilik warung makan bermarga Lee mencoba menjelaskannya. Lee mengungkap jika para penjual diharuskan untuk menggunakan wadah makanan yang mudah terurai. Harga asli dari wadah tersebut saja sudah mencapai biaya 50 sen atau sekitar Rp 5 ribu.

Melihat banyak pelanggan yang tidak suka dengan biaya tambahan ini, membuat pemilik memutuskan untuk menanggung biaya setengahnya agar bisa memberi harga makanan yang di takeaway hanya 30 sen saja.

Sementara menurut Executive Director Hawker Center Bukit Canberra, Chen Zhuo Yi, wadah makanan yang dianggap mahal ini sebenarnya bukan sekedar menjadi tempat menyimpan makanan. Mereka punya tujuan lebih dari itu, dimana wadah biodegradable lebih ramah lingkungan.

Warung Makan Diprotes Usai Tagih Rp 8 Ribu untuk Makanan Dibawa PulangWadah plastik seperti ini sebenarnya sudah tidak diperbolehkan. Daripda harus membeli wadah makan, pengunjung diajukan untuk membawanya sendiri. Foto: PHOTO: ALPHONSUS CHERN

Mereka juga sudah mengetahui jika banyak publik yang protes karena kemasan take away dikenakan biaya tambahan.

Namun direktur pengelola Canopy Hawkers Group mengungkap, "Kami telah menerima masukan dan secara cepat bekerja sama dengan pemilik warung. Kami juga membantu para pemilik warung dengan memperkenalkan vendor yang menjual kemasan take away secara banyak dengan harga murah."

Semua ini sebenarnya dilakukan untuk menghindari penumpukan sampah yang sulit terurai, sehingga peralatan sekali pakai tidak akan disajikan lagi kepada pelanggan.



Simak Video "Cukup Bayar Rp 2.000, Bisa Makan Sepuasnya di Warung Ini"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT