Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo menyebutkan Spouse Program G20 berjalan sesuai rencana bahkan kuliner Nusantara menjadi diplomasi gastronomi dalam kegiatan Forum G20. Hal tersebut diungkapkan olehnya di Bali International Convention Center, hari ini.
Ia menjelaskan Spouse Program G20 bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai tradisi, budaya, dan kuliner khas Indonesia bagi pendamping dari para kepala negara yang hadir dalam KTT G20.
"Kami berharap spouse program ini bisa menjadi momentum yang baik bagi kita semua untuk menampilkan keberagaman dan kebhinekaan Indonesia," kata Angela dalam keterangan tertulis, Selasa (15/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan mereka yang bergabung dalam Spouse Program G20 di antaranya para pendamping Kepala Negara dari Jepang, Korea Selatan, Spanyol, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa. Spouse Program pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ini bertemakan 'The Journey: Indonesian Sustainable Living Culture' dan menjadi bagian dari rangkaian KTT G20 Indonesia. Kegiatan ini disiapkan khusus bagi para pendamping kepala negara yang bertujuan untuk menguatkan komunikasi dan sosialisasi antar peserta maupun spouse.
"Program ini dikemas dengan tema look & feel (Eksotis, Inspiratif, Festive, Elegan, Experience - Panca Indra Loka) untuk memberikan WOW effect 'The First Time, Once In a Lifetime Experiences, and Unforgettable', sehingga para pendamping kepala negara dapat merasakan pengalaman langsung akan kekayaan budaya Indonesia, mulai dari kuliner, kesenian tradisional, hingga produk pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia," jelasnya.
Ia menuturkan ada sejumlah agenda kegiatan yang dilakukan dalam Spouse Program yakni showcase tekstil tradisional hingga showcase aktivitas kesenian tradisional Indonesia seperti Tari Merak, Tari Pendet, Mama Noken Papua, Tari Tor Tor, dan lainnya.
Ada pula showcase Indonesia Modern yang diisi oleh UMKM unggulan seperti Home Décor and Craft, Healthy Food & Beverage, Accessories & Beauty, Fashion & Wastra, Healthcare & Wellness.
"Menjadi momentum dan medium promosi pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia kepada pasangan dari para kepala negara yang pastinya mendapat perhatian dari masyarakat dunia," katanya.
Ia menjelaskan sepanjang pelaksanaan program tersebut para pendamping kepala negara bisa menikmati berbagai kegiatan tersebut. Menurutnya, para tamu negara begitu menikmati program tersebut.
"Mereka sangat mengapresiasi semangat unity in diversity yang dimiliki Indonesia dari Aceh sampai Papua," jelasnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani mengatakan kegiatan itu bertujuan untuk memperlihatkan keberagaman Indonesia dari segala aspek mulai dari seni, budaya, hingga kuliner.
"Jadi di tray-nya itu menampilkan makanan atau sumber makanan dari Aceh hingga Papua. Jadi ada (misalnya) bebek dari Sumatra, kemudian ada kopi dari Gayo, dan teh dari Jawa Barat. Jadi semua pulau di Indonesia diwakili pada makanan yang dihidangkan," jelasnya.
Menurutnya, kuliner yang disajikan menjadi hal yang berkesan bagi para pendamping kepala negara dan tamu undangan lainnya.
"Hal ini juga ditunjang dengan keanekaragaman budaya yang dirasakan langsung oleh para pendamping kepala negara sahabat yang diharapkan akan menarik perhatian masyarakat internasional," tutupnya.
(akn/ega)