Mixue dikenal sebagai merek es krim dan bubble tea murah meriah. Mulai dari Rp 8.000an, pembeli sudah bisa dapat es krim cone enak. Begini perjalanan merek es krim asal China ini.
Mixue kini begitu populer di Indonesia. Gerai es krim ini tersebar di ratusan titik lokasi. Warna gerainya merah, putih, dan dilengkapi ikon Snowman yang mencuri perhatian.
Banyak orang menyukai es krim dan bubble tea di sini. Selain variannya yang beragam, harganya murah meriah. Es krim cone, misalnya, dibanderol Rp 8.000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu untuk Boba Sundae, aneka teh buah, dan milk tea, dijual mulai dari Rp 16.000an saja. Pembeli juga bisa tambah topping dan menyesuaikan kadar es serta gula dalam minuman.
![]() |
Melihat ekspansi Mixue yang 'gila-gilaan' di Indonesia, ternyata di negara asalnya yaitu China, faktanya lebih mencengangkan lagi! Mengutip Next Shark (23/10), kini gerai Mixue sudah mencapai lebih dari 21.000 di China
Perusahaannya yang bernama Mixue Bingcheng Co. Ltd. (MXBC) bahkan sudah menawarkan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Shenzhen. Tahun lalu, merek Mixue dikabarkan memperoleh pendapatan hingga USD 1,4 miliar!
Soal sejarahnya, Mixue pertama kali didirikan Zhang Hongchao di Zhengzhou, Provinsi Henan, China pada 1997. Namanya kala itu Mixue Ice Cream & Tea. Sayangnya bisnis Zhang itu tutup karena masalah produk yang terpengaruh musim.
Akhirnya pada 1999, Zhang kembali buka toko es krim, namun namanya ganti jadi Mixue Bingcheng (MXBC). Bisnis ini tak langsung laris manis juga.
Kesuksesan hebat Mixue baru terjadi pada 2006, ketika mereka menemukan formulasi produk dan pasar yang tepat, seperti dikutip dari detikFinance (24/10). Mixue menawarkan es krim cone sebagai menu andalan. Jenis es krim ini hits di Zhengzhou dalam rangkaian Olimpiade Beijing 2008.
![]() |
Mixue jeli melihat pasar. Mereka menargetkan pasar kalangan bawah dengan pembeli pelajar dan pegawai yang sensitif dengan harga. Saat toko lain menawarkan es krim cone seharga 10 yuan (Rp 20.000), mereka hanya jual 2 yuan (Rp 4.000).
Mixue pun berkembang pesat. Tahun 2007, Hongchao akhirnya membuka waralaba untuk siapapun yang mau berbisnis Mixue. Puncaknya, saat ini Mixue menjadi merek es krim dan bubble tea dengan penjualan paling laris di China.
Tahun 2021, Mixue diperkirakan memiliki valuasi hingga USD 2,8 miliar, mengalahkan merek bubble tea premium seperti Nayuki's Tea dan Hey Tea. Pendapatannya juga mengesankan, di angka USD 1,4 miliar!
Trik Mixue adalah membuka gerainya di kota-kota kecil dengan tingkat pendapatan yang lebih rendah. Sebagian besar pembelian juga hanya melayani bawa pulang (take away) sehingga tak ada biaya operasional yang besar.
![]() |
Saat ini, Mixue juga berekspansi ke luar negeri. Selain di Indonesia, merek dagang ini juga terdaftar di sekitar 30 pasar, termasuk Asia, Amerika Serikat, Eropa, Jepang, Kirgistan, dan Uzbekistan.
Untuk di Indonesia sendiri, gerai Mixue pertama kali masuk pada 2020 di Cihampelas Walk, Bandung. Saat ini gerainya diperkirakan mencapai lebih dari 300. Kini waralaba juga masih terus digencarkan oleh pihak Mixue.
(adr/odi)