Yili Indonesia mendukung kesuksesan Indonesia dalam menggelar Pertemuan Sherpa G20 ke-3 di Yogyakarta pada 27-29 September 2022. Di antaranya, dengan menyajikan es krim buatan anak negeri untuk delegasi negara dan organisasi internasional yang menghadiri pertemuan tersebut.
Perwakilan Manajemen Yili Grup sekaligus Presiden Direktur Yili Indonesia Dairy Yu Miao mengungkapkan sebagai perusahaan global yang beroperasi di Indonesia, pihaknya ingin turut menjadi bagian dalam mewujudkan pemulihan kondisi pascapandemi.
"Setelah mendukung kesuksesan Pemerintah Indonesia dalam menggelar pertemuan Sherpa Meeting Ke-2 di Labuan Bajo, kami ingin kembali menjadi bagian kesuksesan Indonesia pada pertemuan di Yogyakarta ini. Sebagai perusahaan global yang beroperasi di Indonesia, kami ingin turut menjadi bagian dalam mewujudkan pemulihan kondisi pasca pandemi sebagaimana tema yang diusung yaitu 'Pulih Bersama, Pulih Lebih Kuat'," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (30/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui Presidensi G20 Indonesia tahun 2022, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI selaku penanggung jawab pertemuan Sherpa G20 ingin mengenalkan wisata, kekayaan budaya dan potensi ekonomi Indonesia, khususnya Yogyakarta kepada para tamu delegasi asing. Untuk itu, pertemuan Sherpa yang dihadiri 39 negara/organisasi internasional itu diselingi dengan pertunjukan budaya dalam menyambut delegasi G20 yang hadir demi mengangkat keanekaragaman budaya Indonesia.
Para delegasi juga dikenalkan dengan kemegahan Candi Prambanan dan Borobudur yang telah ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh Unesco.
Berkontribusi dalam Pengembangan Sektor Hulu Industri
Yu Miao menjelaskan sebagai perusahaan yang membangun pabrik es krim terbesar di Indonesia dan produk turunan susu lain ke depannya, pihaknya siap berkontribusi dalam pengembangan sektor hulu industri. Kegiatan yang dilakukan antara lain pemberdayaan para peternak sapi perah di Sleman, Yogyakarta.
Pemberdayaan kepada peternak sapi perah yang tergabung dalam Koperasi 'Susu Merapi Sejahtera' (Samesta) di antaranya dengan memberikan bantuan penyediaan pakan konsentrat dan mineral booster yang sangat berguna bagi para peternak di tengah wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK).
Melalui bantuan ini, Yu Miao berharap kualitas susu yang dihasilkan dapat menjadi lebih baik sesuai dengan standar yang berlaku dan pada akhirnya berkontribusi dalam pengembangan ekonomi peternak yang lebih baik. Ia menambahkan semangat menghasilkan produk yang berkualitas ini sejalan dengan core value Yili yang senantiasa menghasilkan produk yang berkualitas.
Yu Miao menuturkan Kabupaten Sleman memiliki ratusan peternak sapi perah, dan beberapa di antaranya sudah bergabung dengan Koperasi Samesta. Ia mengatakan anggota koperasi ini memiliki lebih dari 600 ekor sapi dengan produksi susu hingga 2.500 liter per hari.
"Kami sangat berterima kasih atas bantuan dari Yili Indonesia. Bantuan ini sangat bermanfaat untuk para peternak terlebih pasca merebaknya penyakitnya mulut dan kuku," tutur Ketua Koperasi Samesta Ruslan.
Yu Miao menambahkan dengan investasi sebesar Rp 2 triliun, Yili Indonesia memiliki komitmen kuat untuk mendukung peternak sapi perah dan peningkatan produksi susu di Indonesia. Pihaknya juga telah bekerja sama dengan banyak penyedia susu lokal di Indonesia.
Selain itu, Yili Indonesia juga selalu berkomitmen terhadap kualitas produk-produknya sesuai dengan standar keamanan pangan nasional dan internasional.
Terkait penyediaan lapangan kerja, sebut Yu Miao, Yili Indonesia diproyeksikan akan membuka lebih dari 5.000 lapangan kerja baru secara langsung maupun tidak langsung. Perseroan juga akan memperluas kerja sama dan berkomitmen untuk menggunakan bahan baku lokal dari seluruh distributor di Indonesia.
(akn/ega)