Berhenti Jadi Tentara, Pria Ini Beralih Jualan Ayam Geprek di Singapura

Berhenti Jadi Tentara, Pria Ini Beralih Jualan Ayam Geprek di Singapura

Atiqa Rana - detikFood
Jumat, 16 Sep 2022 11:30 WIB
Berhenti Jadi Tentara, Pria Ini Beralih Jualan Ayam Geprek di Singapura.
Foto: Asiaone.com / Sng Ler Jun
Jakarta -

Mantan tentara di Singapura ini beralih menjadi pebisnis kuliner. Ternyata pilihan makanan yang dijual adalah ayam geprek dan ayam penyet yang populer di Indonesia.

Saat ini banyak orang memilih untuk mengganti profesi mereka sebagai seorang pengusaha. Bisnis yang dijalankan tak perlu terlalu berat, karena banyak dari mereka justru memilih untuk membuka bisnis kuliner yang tampak menjanjikan.

Mereka juga kerap melakukan ini karena ingin menantang dirinya dengan hal baru. Seperti halnya yang dijalani mantan tentara ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini ia menawarkan berbagai macam masakan Indonesia seperti ayam penyet, ayam geprek, hingga mie bakso. Pria ini membuka warung makannya bernama Mad Geprek di ujung Food Court Kopitiam yang terletak di IMM Outlet Mall, Singapura, lapor Asia One (14/09).

Berhenti Jadi Tentara, Pria Ini Beralih Jualan Ayam Geprek di Singapura.Kini ia menawarkan berbagai macam masakan Indonesia seperti ayam penyet, ayam geprek, hingga mie bakso. Pria ini membuka warung makannya bernama Mad Geprek di ujung Food Court Kopitiam yang terletak di IMM Outlet Mall, Singapura, lapor Asia One (14/09). Foto: Asiaone.com / Sng Ler Jun

Awalnya pria bernama Abdul Qaliff itu merupakan seorang tentara. Dirinya sudah menjalankan tugas tersebut selama 8 tahun.

ADVERTISEMENT

Tetapi ia rela meninggalkan pekerjaan sebelumnya karena memang ingin melakukan perubahan sekaligus menantang dirinya untuk melakukan hal baru.

Akhirnya pria ini memutuskan untuk berjualan makanan. Bisnis kulinernya diawali dengan berjualan dendeng, keropok lekor (makanan ringan seperti sosis ikan goreng asal Malaysia), dan beberapa camilan pasar lainnya.

Abdul Qaliff pun berencana ingin memperluas bisnis kuliner pasar malamnya itu. Namun kehadiran pandemi Covid-19 telah menghalanginya. Mau tak mau Qaliff harus menunda untuk beberapa waktu.

Tetapi mantan tentara ini tidak putus asa begitu saja. Dirinya banyak memanfaatkan waktu luang ketika pandemi, untuk menjelajahi YouTube dan mencari resep baru, salah satunya resep ayam penyet.

"Saya kebetulan menemukan resep ayam penyet dan saya sadar, saya bisa membuat bisnis dari itu," pungkasnya.

Karena tidak begitu familiar dengan ayam penyet yang biasa dijual di Indonesia, akhirnya pria ini meminta bantuan kepada teman ayahnya yang sudah biasa menjual makanan Indonesia.

Memang perjalanan bisnisnya tidak langsung lancar. Qaliff mengakui bahwa bisnisnya selama ini tidak menentu. Bisa saja dalam satu hari, ia hanya menjual 13 piring ayam penyet.

Terlepas dari tantangan yang dihadapi, mantan tentara ini masih berusaha untuk melebarkan sayap bisnis kulinernya itu, hingga saat ini ia lebih fokus menjual makanannya dalam satu brand bernama Mad Geprek.

Berhenti Jadi Tentara, Pria Ini Beralih Jualan Ayam Geprek di Singapura.Qaliff menjual ayam geprek dan ayam penyet dengan tiga pilihan sambal. Ada sambal original, sambal kecap, dan cabai hijau. Foto: Asiaone.com / Sng Ler Jun

Selain ayam penyet, tempat makan ini juga menjual ayam geprek. Qaliff mengakui bahwa ayam geprek dijual karena kecintaannya terhadap makanan itu.

Qaliff menjual ayam geprek dan ayam penyet dengan tiga pilihan sambal. Ada sambal original, sambal kecap, dan cabai hijau.

Menu-menu yang sebagian besar merupakan makanan Indonesia itu dijualnya dengan harga mulai dari S$5 atau (Rp 52 ribu) hingga S$7 (Rp 74 ribu).

Meskipun warung makannya ini belum memiliki sertifikat halal, tetapi Qaliff menjamin bahwa bahan-bahan yang digunakan aman dikonsumsi oleh orang muslim. Warung Mad Geprek miliknya ini bisa menjadi salah satu pilihan makanan halal jika orang muslim ingin menyantapnya.




(aqr/adr)

Hide Ads