Di Wini, Sopi Jadi Minuman Simbol Perdamaian hingga Obat Kuat Lho!

Tapal Batas

Di Wini, Sopi Jadi Minuman Simbol Perdamaian hingga Obat Kuat Lho!

Angga Laraspati - detikFood
Sabtu, 03 Sep 2022 13:21 WIB
Sopi merupakan minuman tradisional beralkohol dari wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti apa proses pembuatan minuman ini? Yuk, lihat.
Foto: Andhika Prasetia
Timor Tengah Utara -

Sopi atau dalam bahasa Belanda 'zoopje' yang artinya alkohol cair merupakan sebuah minuman khas yang populer di Nusa Tenggara Timur (NTT). Tak hanya di NTT saja, sopi juga akrab di masyarakat Maluku dan Papua.

Di NTT, sopi dikenal dengan dua nama, sebagian orang mengenalnya dengan nama sopi sebagian lagi dikenal dengan nama Moke. Meski namanya berbeda, tapi tuak ini sama-sama diperoleh dari buah lontar.

Walau mengandung kadar alkohol yang tinggi, tapi sopi bagi masyarakat NTT punya arti dan makna yang sangat dalam. Salah satu pemasak sopi, Roni mengatakan sopi sangat lekat dan dekat dengan masyarakat di NTT, khususnya di Kota Kecil Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sopi menjadi suguhan wajib ketika ada acara adat dan syukuran seperti wisuda atau pernikahan. Saking melekatnya sopi di masyarakat NTT, Roni pun mengaku banyak yang memesan tuak buatannya itu sebelum acara adat dimulai.

"Biasanya kalau ada mendekati banyak acara itu dipesan 1 jeriken 350 liter kita jual itu bisa sampai 5 jeriken. 1 jeriken bisa 8 botol gede. Jadi tinggal dihitung saja Rp 50.000 dikalikan 8, lalu dikali 5. Jadi kita bisa dapatkan pendapatan Rp 2.000.000," tutur Roni kepada detikcom beberapa waktu yang lalu.

ADVERTISEMENT

Tak hanya itu, sopi juga biasanya diberikan kepada tamu sebagai tanda persahabatan atau penerimaan tamu.

"Biasanya penerimaan tamunya menggunakan tuak atau sopi ini, itu biasanya untuk menjalin persahabatan atau penerimaan tamu," ungkap Roni

Bagi masyarakat Wini, tamu yang datang lebih baik diberikan sopi daripada kopi. Hal ini dilakukan, untuk mengenalkan para tamu ciri khas daerah Wini yaitu Sopi. Roni pun mengatakan tidak apa-apa bila tamu tersebut menolaknya, karena itu merupakan hak masing-masing.

"Untuk bagaimana nanti si tamu ini menolak atau tidak kan kita tidak tahu ya, tapi intinya kita kasih dulu, kalau nanti dia mau minum atau tidak itu urusan di belakang," imbuh Roni.

Keunikan lainnya yang dilakukan oleh masyarakat di Wini adalah mereka meminum sopi hanya dengan menggunakan satu gelas saja. Nantinya masyarakat membuat sebuah lingkaran, kemudian masing-masing orang akan menuangkan sopi di gelas yang sama.

"Di sini minumnya juga pakai satu gelas satu aja, jadi gelasnya satu aja jadi kita keliling aja. Jadi saya minum saya tuang lagi dan kita puterin. Jadi gelasnya satu terus kita puter. Itu jadi tanda kebersamaan yang ada di antara kita," katanya.

Selain sebagai simbol kebersamaan dan perdamaian, bagi masyarakat Wini sopi bisa dibilang sebagai bakar lemak. Maksudnya adalah ketika seseorang telah melakukan kerja yang keras, dengan menenggak sedikit sopi maka dipercaya badan langsung terasa fit.

"Kalau kerja terlalu capek minum sopi kepala sedikit bisa langsung menghilangkan rasa capek atau lega sedikit tambah fit, obat kuatlah istilahnya setelah kerja keras minum itu jadi tidurnya nyaman," ujarnya.

Sebagai seorang pengusaha dan pemasak sopi, Roni pun berharap usahanya bisa terus berkembang lebih baik lagi. Oleh karena itu, ia tak ragu untuk meminjam kredit dari bank untuk mengembangkan usahanya.

Ia pun memutuskan untuk meminjam dari BRI untuk membeli perlengkapan memasak sopi dan keperluan lainnya. Dengan pinjaman Rp 5 juta dari BRI, ia pun kini bisa mengembangkan usahanya menjadi lebih baik lagi.

"Kita kemarin pinjam BRI Rp 5 juta untuk mengembangkan usaha beli perlengkapan memasak dan sebagian saya belikan untuk ternak sapi, babi, kambing. Pastinya bantuan itu saya bersyukur karena dapat membeli bahan untuk usaha saya, dan bisa berkembang setelah meminjam uang, jadi membantu untuk usaha saya berkembang," jelas Roni.

Ia pun berterima kasih kepada BRI yang telah memberikannya pinjaman dan berharap dirinya bisa meminjam kembali sejumlah uang untuk membantu usahanya menjadi lebih berkembang.

"Yang pertama saya berterima kasih kepada BRI yang telah memberikan saya pinjaman, saya berharap usaha saya ini terus berkembang dan suatu saat saya bisa meminjam lagi untuk membantu usaha saya semakin berkembang," pungkasnya.

Sebagai informasi, detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Kerupuk Atom 'Si Bolang' Kini Melek Digital"
[Gambas:Video 20detik]
(akn/ega)

Hide Ads