Sopi atau dalam bahasa Belanda 'zoopje' yang artinya alkohol cair merupakan sebuah minuman khas yang populer di Nusa Tenggara Timur (NTT). Tak hanya di NTT saja, sopi juga akrab di masyarakat Maluku dan Papua.
Di NTT, sopi dikenal dengan dua nama, sebagian orang mengenalnya dengan nama sopi sebagian lagi dikenal dengan nama Moke. Meski namanya berbeda, tapi tuak ini sama-sama diperoleh dari buah lontar.
Walau mengandung kadar alkohol yang tinggi, tapi sopi bagi masyarakat NTT punya arti dan makna yang sangat dalam. Salah satu pemasak sopi, Roni mengatakan sopi sangat lekat dan dekat dengan masyarakat di NTT, khususnya di Kota Kecil Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT.
Sopi menjadi suguhan wajib ketika ada acara adat dan syukuran seperti wisuda atau pernikahan. Saking melekatnya sopi di masyarakat NTT, Roni pun mengaku banyak yang memesan tuak buatannya itu sebelum acara adat dimulai.
"Biasanya kalau ada mendekati banyak acara itu dipesan 1 jeriken 350 liter kita jual itu bisa sampai 5 jeriken. 1 jeriken bisa 8 botol gede. Jadi tinggal dihitung saja Rp 50.000 dikalikan 8, lalu dikali 5. Jadi kita bisa dapatkan pendapatan Rp 2.000.000," tutur Roni kepada detikcom beberapa waktu yang lalu.
Tak hanya itu, sopi juga biasanya diberikan kepada tamu sebagai tanda persahabatan atau penerimaan tamu.
"Biasanya penerimaan tamunya menggunakan tuak atau sopi ini, itu biasanya untuk menjalin persahabatan atau penerimaan tamu," ungkap Roni
Bagi masyarakat Wini, tamu yang datang lebih baik diberikan sopi daripada kopi. Hal ini dilakukan, untuk mengenalkan para tamu ciri khas daerah Wini yaitu Sopi. Roni pun mengatakan tidak apa-apa bila tamu tersebut menolaknya, karena itu merupakan hak masing-masing.
"Untuk bagaimana nanti si tamu ini menolak atau tidak kan kita tidak tahu ya, tapi intinya kita kasih dulu, kalau nanti dia mau minum atau tidak itu urusan di belakang," imbuh Roni.
Simak Video "Sopi Minuman Wajib di Acara Adat hingga Jadi Simbol Perdamaian"
[Gambas:Video 20detik]