4 Filosofi Bahan-bahan Racikan Rendang, Daging hingga Santan

4 Filosofi Bahan-bahan Racikan Rendang, Daging hingga Santan

Riska Fitria - detikFood
Rabu, 15 Jun 2022 13:00 WIB
Kocak! Penyanyi Ini Cari Rendang Sapi 4 Kg yang Hilang Karena Salah Masuk Mobil
Foto: iStock
Jakarta -

Rendang sudah menjadi bagian dari kebudayaan Minang. Bahkan bahan-bahan yang dipakai untuk membuat rendang memiliki filosofi tersendiri.

Belum lama ini heboh soal rendang babi yang dikritik oleh banyak orang, terutama masyarakat Minang. Mereka menilai bahwa rendang babi tidak sesuai dengan nilai dan budaya orang Minang.

Sebab bagi orang Minang sendiri, rendang bukan hanya sebagai makanan yang enak, tetapi ada filosofinya. Rendang sendiri memiliki makna, yaitu kesabaran kebijakan dan ketekunan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga makna itu dibutuhkan dalam proses memasak rendang, seperti yang diungkap oleh Chef Dian. Selain itu, filosofi juga ada pada bahan-bahan yang digunakan untuk membuat rendang.

Baca Juga: Setelah Rendang Babi, Ada Juga Nasi Uduk Aceh Lauk Dendeng Babi

ADVERTISEMENT

Berikut 4 filosofi bahan-bahan untuk pembuatan rendang:

1. Daging

Daging sapi.Filosofi pada daging melambangkan 'niniak mamak' Foto: bima

Filosofi pada daging melambangkan 'niniak mamak' yang artinya pemimpin suatu suku. Daging yang dipakai adalah daging sapi atau daging kerbau.

Bagi masyarakat Minang, daging sapi atau kerbau melambangkan kemakmuran dan rasa cinta yang diberikan oleh orangtua kepada anak dan keponakannya.

2. Kelapa atau Santan

Coconut Milk with fresh coconut for alternative therapy, spa themeSantan yang terbuat dari kelapa melambangkan 'cadiak pandai' Foto: Getty Images/iStockphoto/Neosiam

Rendang dibuat dengan campuran santan. Santan yang terbuat dari kelapa melambangkan 'cadiak pandai' atau yang artinya kaum intelektual.

Sementara itu, makna dari kelapa sendiri bagi masyarakat Minangkabau adalah sebagai pemersatu semua komunitas yang ada di dalam masyarakat.

Baca Juga: Pernah Jual Rendang Babi, Chef Ini Beberkan Alasannya Berhenti Jualan

3. Cabai

Pemerintah akan mengesahkan mekanisme impor yang baru dengan menggunakan penerapan referensi beberapa produk hortikultura pada akhir bulan ini. Diharapkan regulasi ini bisa segera diterapkan demi menekan harga-harga kebutuhan yang kian hari kian menggila, Senin (26/8/2013).Cabai atau lado merupakan lambang 'Alim Ulama' . Foto: Rachman Haryanto

Tak lengkap rasanya jika makanan tanpa campuran cabai, begitu juga dengan rendang. Cabai atau lado merupakan lambang 'Alim Ulama' atau artinya tegas dalam mengajarkan agama.

Perlu diketahui bahwa masakan Padang khas dengan rasa pedas yang tercipta dari cabai. Kaitan antara cabai dan ulama di mana pedas melambangkan guru-guru agama di Padang.

Ketika para guru mengajar anak-anak membaca Al-Qur'an dan cara berbudi pekerti luhur. Hal ini dilakukan agar anak-anak dapat ingat dan tahu untuk menjadi orang yang baik nantinya.

4. Bumbu Rempah

Bumbu atau pemasak melambangkan keberagaman atau keseluruhan masyarakat Minangkabau. Bumbu yang digunakan pada rendang sebagai pelengkap yang kaya akan rasa.

Dalam hal ini diibaratkan sebagai semua orang di dalam komunitas masyarakat itu penting dan harus dihargai sebagai sesuatu yang penting.

Baca Juga: Tak Hanya Rendang Babi, Ada Juga Nasi Uduk Lauk Dendeng Babi

Halaman 2 dari 2
(raf/odi)

Hide Ads