Di Singapura ada banyak makanan mengandung babi. Makanan ini dipengaruhi budaya kuliner China sehingga memiliki nama-nama khas dalam bahasa Mandarin. Kenali yuk!
Singapura kini mulai membuka pintunya untuk wisatawan. Banyak orang Indonesia pun memilih liburan ke sana karena mudah dijangkau. Tentunya tak lengkap liburan ke Singapura tanpa mencicipi makanan khasnya.
Hanya saja muslim perlu waspada karena ada banyak makanan khas Singapura mengandung babi. Makanan ini umumnya memiliki nama dalam bahasa Mandarin karena latar budaya kuliner Singapura yang bersinggungan erat dengan budaya kuliner China.
Tak hanya itu, orang lokal Singapura juga sangat menyukai babi. Laporan pemerintah Singapura, tahun 2016 mereka mengimpor total 117 ribu ton daging babi. Jumlah ini jauh lebih besar dibanding impor 29 ribu ton daging sapi dan 15 ribu ton daging domba pada tahun yang sama.
Makanan mengandung babi dijual di kaki lima sampai restoran. Jika tidak teliti, bukan tidak mungkin muslim terkecoh mengonsumsinya. Apalagi makanan mengandung babi ini hadir dalam berbagai jenis.
Dari hidangan berkuah misalnya, ada bak kut teh yang sangat terkenal. Sup iga babi ini disukai karena memiliki rasa gurih kompleks karena terbuat dari banyak rempah. Lalu ada lu rou fan, hidangan nasi bertopping daging babi yang tak kalah populer.
Ada baiknya muslim selalu memperhatikan status kehalalan menu-menu yang mereka makan saat liburan di Singapura. Cara lain adalah dengan mengenali istilah-istilah umum untuk makanan yang mengandung babi.
Mengutip berbagai sumber, ini dia 7 istilah makanan khas Singapura yang mengandung babi:
(adr/odi)