Restoran AYCE 'No Pork No Lard' Belum Tentu Halal, Ini Penjelasannya

Restoran AYCE 'No Pork No Lard' Belum Tentu Halal, Ini Penjelasannya

Devi Setya - detikFood
Sabtu, 23 Apr 2022 10:00 WIB
Makan Malam Kenyang di Restoran Korea AYCE yang Komplet Ini
Foto: Instagram @fooddestination
Jakarta -

Banyak restoran yang mencantumkan kalimat 'No Pork No Lard' termasuk juga restoran berkonsep All You Can Eat (AYCE). Apakah kalimat ini menjamin semua makanan yang disajikan halal?

Sering kita melihat kalimat "No Pork No Lard" ditempel di depan pintu masuk restoran. Hal ini dimaksudkan untuk menandakan bahwa makanan tidak diolah menggunakan babi maupun lemak babi. Pork artinya babi, sementara lard artinya lemak babi dengan kandungan lemak yang sangat tinggi.

Meskipun sudah memasang kalimat ini ternyata restoran seperti ini belum tentu halal. Hal ini dijelaskan Dofactora Rocky selaku Halal Audit Specialist di LPPOM MUI lewat tayangan di Instagram @lppom_mui.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

7 Rahasia Restoran AYCE Mendapatkan KeuntunganRestoran AYCE Foto: Getty Images/iStockphoto/SienNg

Pria yang akrab disapa Rocky ini menjelaskan bahwa halal itu bukan hanya sekedar mengandung babi saja. Artinya masih banyak makanan, minuman maupun bahan makanan yang berpotensi mengandung unsur haram atau najis.

"Halal itu bukan hanya sekedar babi dan lemak babi. Sempat viral beberapa waktu lalu di restoran AYCE ada customer pakai mirin dan sake yang jelas termasuk haram," kata Rocky.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut ia menjelaskan, di Indonesia, pemerintah turut ikut campur mengurus sertifikasi halal pada 2014, sebelumnya tidak ada regulasi dari pemerintah. Sebelum adanya regulasi pemerintah, tidak ada penalti, sekarang ada undang-undang dan peraturan pemerintah yang mengatur dan ada sanksi yang diberlakukan.

"Makanan haram bukan sekedar babi saja tapi turunannya, ya tulang, rambutnya, kulitnya dan semuanya. Ada juga bangkai, alkohol, darah semua yang tercantum dalam Al-Qur'an. Hal ini yang belum dipahami seluruh lini pelaku usaha," lanjut Rocky.

Ia juga menjelaskan bahwa makanan haram dan halal tidak bisa ditolerir, baik dalam jumlah sedikit, jika makanan tersebut haram maka tetap haram.

"Ya namanya halal dan haram, tidak bisa ditolerir. Ketika sesuatu makanan yang halal kalau bercampur dengan najis dan makanan haram maka semuanya jadi haram. Pada intiya mau penggunaan banyak atau sedikit kalau bersentuhan dengan najis jadi haram," bebernya.

Dalam kesempatan ini juga ada Dian Widayanti influencer yang berfokus pada makanan maupun produk halal. Dian memberikan tips jika ingin makan di restoran AYCE maka pilihlah yang sudah tersertifikasi halal MUI.

"Cek resto AYCE pilih yang halal MUI soalnya kadang ada mirin, sake, arak, angciu, kalau di resto korea ada gochujang pakai alkohol, rhum. Dessert juga kritis ada yang pakai alkohol pakai rhum," ujar Dian.

Hukum Makan di Restoran All You Can Eat dalam IslamRestoran All You Can Eat Foto: iStock

Untuk mendapatkan sertifikat halal MUI, pelaku usaha harus memastikan bahwa semua makanan yang disajikan ini menggunakan bahan halal. Prosesnya panjang dan diaudit dengan ketat sebelum mendapatkan sertifikat halal.

"Pemeriksaan kriteria bahan. Ada bahan kritis dan bahan tidak kritis, misalnya sayuran, buah telur nggak perlu sertifikat halal. Tapi yang kritis misanya daging harus sudah ada sertifikat halal. Semua daging dan olahannya sepetti sosis dan lain-lain," lanjut Rocky.

Sebagai tim auditor, Rocky mengaku memiliki tugas yang kompleks. Tidak boleh ada satu bahan makanan yang memiliki sifat haram di restoran.

"Banyak yang mikir, audit kan cuma satu hari. Tidak begitu, kita ada sistem jaminan halal, diperiksa tim manajemen halal, auditor tugasya membantu apakah sudah sesuai atau belum. Jika sudah sesuai maka layak mendapat sertifikat halal," pungkas Rocky.




(dvs/odi)

Hide Ads