Wanita ini mengaku tak pernah menyantap segala jenis sayuran dan buah selama 22 tahun. Ia merasa tetap sehat meski hanya makan chicken nugget dan kentang goreng.
Bagi Summer Monro menyantap sayuran dan buah bukanlah menu yang disukainya. Wanita berusia 25 tahun asal Inggris ini mengaku mengalami gangguan makan, yang membatasi dirinya menyantap berbagai jenis makanan. Atau dikenal dengan gangguan makan Avoidant Restrictive Food Intake Disorder (AFRID).
Dilansir dari New York Post (09/03), karena gangguan makan ini, berpikiran untuk buah seperti apel dan pisang saja bisa membuatnya mual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak ingat kapan terakhir kali makan buah atau sayuran. Mungkin terakhir kali ketika usia saya tiga tahun," jelasnya.
"Saya sudah mencoba makan apel tapi saya tidak bisa. Ini bukan masalah saya tidak mau mencoba untuk memakannya, tapi saya merasa mual, dan ada bagian dari otak saya yang secara fisik tidak mengizinkan saya untuk melakukan hal ini," lanjut Monro.
Baca Juga: Sedang Tak Selera Makan? 5 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya" selengkapnya
Bahkan gangguan makan yang dialami Monro ini membuatnya menolak tawaran hadiah uang tunai sebesari Β£1,000 (Rp 18,8 juta), dari sang kakek yang memintanya untuk makan satu butir kacang polong.
![]() |
"Saya suka aroma makanan, tapi jika saya mencobanya saya akan langsung sakit secara fisik. Ketika makanan itu menyentuh bibir saya, saya langsung tidak bisa melakukannya," tuturnya.
Karena kebiasaannya pilih-pilih makanan ini, Monro sering sekali tidak sarapan dan hanya ngemil keripik kentang di siang hari. Kemudian di malam hari biasanya dia akan makan 6-8 chicken nugget dengan kentang goreng.
Meski pola makannya ini tampak tidak sehat, tapi ia mengaku sehat dan memiliki bentuk tubuh yang ideal. Ia juga mengaku tidak minum vitamin atau suplemen makanan.
"Banyak orang yang terkejut pas saya bilang bahwa saya tidak pernah sakit. Saya juga ceria orangnya, dan orang tidak mengerti bagaimana saya memiliki energi sebanyak ini. Secara fisik pola makan ini tidak mempengaruhi saya. Saya sudah menjalakan tes darah dan hasilnya bagus semua," sambungnya.
Bahkan para tenaga medis juga sempat bingung mengapa berat badan Monro tetap stabil, dan kondisi kesehatannya baik-baik saja, meski dirinya hanya mendapatkan protein dari chicken nugget yang sebenarnya makanan olahan dan tidak terlalu sehat.
Monro sendiri percaya bahwa gangguan makannya ini dimulai ketika dirinya berusia 3 tahun, dan dipaksa makan kentang tumbuk oleh keluarganya.
Untuk mengatasi gangguan ini, Monro telah melakukan sesi terapi dan hipnoterapi namun sampai sekarang belum berhasil.
Walau masih dalam tahap penyembuhan, tapi Monro bersyukur dikelilingi pasangan hingga keluarga yang mendukungnya. Meski begitu ia berharap bahwa ia bisa mencicipi makanan lainnya.
"Sejujurnya saya sangat bosan, saya tidak lagi semangat ketika makan. Ini membebani saya secara mental, terutama ketika saya pergi ke restoran saya tidak bisa memesan apa-apa. Seperti ketika saudara saya ulang tahun, saya hanya bisa duduk dan tidak makan apa-apa, itu membuat saya merasa buruk," pungkas Monro, yang hingga kini masih berusaha mengobati gangguan makannya ini.
Baca Juga: Tak Bisa Makan Nasi Sejak Kecil, Netizen Ini Bakal Muntah Saat Telan Nasi" selengkapnya
(sob/odi)