Ikut kena imbas dari invasi Rusia kepada Ukraina, sebuah restoran Rusia di Singapura ini kena bully netizen. Padahal restoran itu menyumbangkan hasil penjualan ke Ukraina.
Perang antara Rusia vs Ukraina masih memanas hingga detik ini. Kabar terkini melaporkan bahwa presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy terancam dibunuh oleh pasukan Elite Chechen Pro-Rusia.
Dari memanasnya kedua negara tersebut menyebabkan sebuah restoran Rusia di Singapura kena imbasnya. Restoran bernama Dumplings.ru itu di-bully habis-habisan oleh netizen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Mothership.sg (02/02) restoran yang berlokasi di Maxwell Chambers dan Citygate itu merupakan milik pasangan suami istri asal Rusia, Vadim Zoubovski dan Alena Zubovska.
Baca Juga: Iseng Banget! Bule Ini Bikin 'Kulkas Gratis' dari Tumpukan Salju
![]() |
Vadim sendiri sebenarnya lahir di Ukraina, tetapi saat ini memegang paspor Rusia. Ia dan istrinya pindah ke Singapura pada tahun 2004 karena sebuah lowongan pekerjaan.
Pasangan suami istri itu kemudian tinggal di Singapura dan telah menjadi penduduk tetap. Mereka menceritakan bahwa menyusul invasi Ukraina membuat restoran miliknya menerima komentar kebencian di halaman media sosial restoran.
"Kami berharap orang-orang dapat lebih ramah dalam berkata-kata dan menahan diri untuk tidak meninggalkan ujaran kebencian lebih lanjut di ruang sederhana yang telah kami buat ini," tulisnya di sebuah unggahan.
Mereka menuturkan, meski di tengah memanasnya antara Rusia dan Ukraina, mereka memiliki hubungan yang dekat dengan orang-orang di Ukraina.
Baca Juga: Sebelum Invasi Rusia ke Ukraina, Chicken Kiev Juga Diperebutkan, Ini Faktanya
![]() |
Vadim menjelaskan bahwa ia memiliki keluarga yang berbasis di Kyiv, kota di Ukraina yang menjadi titik perang Rusia. Bukan hanya itu, Vadim juga memberikan bantuan sumbangan untuk Ukraina.
Vadim dan sang istri menyumbangkan 10% dari hasil penjualannya untuk membantu Ukraina. "Kami memulai Dumplings.ru dengan niat untuk berbagi cinta yang kami miliki untuk hidangan keluarga kami," ujarnya.
Lebih lanjut, Vadim menuturkan bahwa restorannya bisa menjadi tempat untuk berkumpul untuk merayakan makanan di lingkungan yang nyaman, terlepas dari perbedaan budaya mereka.
Baca Juga: 10 Makanan Khas Ukraina yang Menarik Dicoba, Ada Jelly Kaki Babi!
(raf/odi)