Sejak pandemi Covid-19 banyak terapi aneh yang dilakukan orang-orang untuk cegah virus ini. Salah satunya dengan meminum air kencing.
Tingginya kasus COVID-19 di berbagai negara, membuat orang berlomba-lomba mencari pengobatan alternatif untuk menyembuhkan, atau mencegah virus COVID-19. Sering kali pakai cara-cara yang cukup aneh bahkan di luar nalar.
Salah satunya seperti tren minum air kencing atau urine, yang disebut bisa menangkal virus COVID-19. Tentu saja hal ini menimbulkan pro dan kontra, terutama dari bidang medis.
Dilansir dari Leo Weekly (20/01), salah satu dokter bernama Jon Klein yang berasal dari University of Louisville School of Medicine, di Amerika Serikat memberikan komentarnya. Ia menyebut sebaiknya orang-orang tidak meminum air kencing mereka sendiri untuk melawan COVID-19.
![]() |
"Saya ini dokter ginjal. Saya sudah mempelajari tentang bagaimana fungsi ginjal membuat urine selama 39 tahun. Saya sarankan jangan sekali-kali minum air kencing untuk menyembuhkan COVID-19. Itu saja," tulisnya dalam akun Twitter miliknya.
Cuitan ini langsung viral dan mendapatkan lebih dari 84 ribu likes, dan 2,5 ribu komentar yang beragam dari berbagai pengguna Twitter.
Bukan tanpa alasan mengapa Jon mengeluarkan peringatan ini. Hal ini disebabkan dengan munculnya kabar seorang pria bernama Christopher Key dari Alabama, yang mengaku meminum air kencingnya selama 20 tahun.
Ia mengaku dengan meminum air kencingnya, sudah menjadi vaksin atau penangkal COVID-19 dari tubuhnya. Kisah Christhoper ini viral, dan banyak orang yang tertarik untuk mengikuti langkahnya dengan meminum air kencing juga.
Baca Juga: Pesan Makanan Sampai Rp 1 Juta, Malah Dikirim Air Kencing" selengkapnya
![]() |
Memang dalam dunia pengobatan tradisional, banyak orang yang menggunakan urine atau air kencing manusia serta hewan sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Bahkan terapi minum air kencing ini sudah ada sejak ribuan tahun lalu di era Mesir kuno, Yunani dan Roma. Meski kini minum air kencing dianggap hal yang tabu, tapi masih banyak orang yang menggunakannya sebagai pengobatan alternatif.
Menurut buku 'The Water of Life: A Treatise on Urine Therapy' yang membahas tentang terapi urine di tahun 1945, air kencing diklaim dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Karena air kencing mengandung kombinasi garam, mineral, enzim dan hormon.
Akan tetapi banyak dokter yang tidak menyarankan minum air kencing. Karena khawatir dapat berdampak pada kesehatan. Seperti minum air kencing bisa menyebabkan masuknya bakteri, apalagi jika air kencing yang diminum berasal dari orang yang menderita infeksi saluran kemih hingga penyakit menular seksual.
Kemudian ari kencing dianggap sebagai limbah atau kotoran dari tubuh, yang sebaiknya tidak diminum lagi oleh manusia.
Tak hanya air kencing manusia saja yang banyak dikonsumsi orang untuk cegah COVID-19. Sebelumnya sempat viral, kisah seorang pria di India memaksa pasien COVID-19 untuk meminum air kencing sapi agar cepat sembuh.
Baca juga: Kacau! Pria Ini Paksa Pasien COVID-19 di India Minum Air Kencing Sapi" selengkapnya
Simak Video "Masjid Syuhada Yogyakarta Sediakan 30 Menu Buka Puasa Selama Ramadan "
[Gambas:Video 20detik]
(raf/odi)