Beberapa kondisi membuat makanan langka, efek pandemi dan perubahan cuaca yang berpengaruh pada ketersediaan bahan makanan. Tahun 2022 diprediksi akan ada bahan makanan yang sulit ditemukan, salah satunya daging babi.
Ketersediaan bahan makanan ternyata tidak selamanya berlangsung stabil. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan bahan makanan sulit didapat. Termasuk karena efek pandemi yang berlangsung secara global di seluruh dunia.
Dilansir dari Mashed (5/1) pada akhir tahun 2021, Bloomberg melihat kelangkaan beberapa bahan makanan di supermarket di Amerika Serikat. Ternyata bukan hanya di Amerika Serikat saja, kelangkaan makanan ini juga terjadi di beberapa negara di dunia.
Berikut beberapa makanan yang diprediksi akan langka dan sulit ditemukan di tahun 2022:
1. Susu dan produk olahan susu
Banyak hal yang menyebabkan susu dan produk olahan susu menjadi langka. Penyebab utamanya bukanlah dari sapi yang menghasilkan susu, tetapi dari tenaga kerja yang bertugas mengolah produk susu.
Pada bulan November lalu, U.S. Foods melaporkan bahwa harga susu akan naik, sebagian besar karena kesulitan pasokan dan kekurangan tenaga kerja yang menyebabkan susu menjadi langka. AGWeb mencatat bahwa seluruh industri pengolahan susu mengalami kekurangan tenaga kerja hampir di seluruh bidang.
Tidak hanya di AS, pada Oktober 2021, Sky News melaporkan bahwa peternak sapi perah Inggris terpaksa membuang puluhan ribu liter susu karena tidak ada yang bisa mendistribusikan susu ini kepada konsumen.
2. Daging babi
Daging babi menjadi makanan selanjutnya yang disebut-sebut akan jadi makanan langka dan sulit ditemui di 2022. Kalaupun ada, harga daging babi akan melonjak cukup signifikan. Penyebabnya adalah harga pakan babi yang naik drastis sehingga para peternak juga harus menaikkan harga daging babi.
Menurut Sky News, sebanyak 150.000 hewan ternak, termasuk babi dapat dimusnahkan karena kekurangan tenaga untuk proses penyembelihan. Pig Progress mengatakan ada hal lain yang mempengaruhi ketersediaan produk daging babi di pasaran yakni serangan virus.
Virus Porcine Reproductive and Respiratory SyndromeH (PRRS) menyerang beberapa hewan ternak di Amerika Serikat dan beberapa negara lain. Virus ini menghancurkan ternak yang menyebabkan kematian hingga 35% babi betina dan anak babi.
3. Salmon
Salmon adalah salah satu ikan paling populer di dunia, dan sekitar 40% pasokan global salmon berasal dari Alaska. Namun, ada kabar buruk: Menurut Bloomberg, stok salmon anjlok pada tahun 2020, menyebabkan kerugian besar.
Menurut Alaska Seafood Marketing Institute, angka-angka itu kembali normal pada tahun 2021. Namun berbeda dengan kenyataan di lapangan. Banyak nelayan Alaska yang mengatakan ketersediaan salmon di laut semakin berkurang dan semakin kecil karena perubahan iklim.
Perubahan iklim ekstrem ini menurunkan jumlah tangkapan salmon dari sebelumnya sekitar 2 juta menjadi kurang dari 430.000. Tentu hal ini berdampak besar pada ketersediaan salmon di pasaran.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
(dvs/odi)