Banyak mitos berkembang di masyarakat Indonesia. Termasuk deretan mitos soal makanan yang bahkan masih dipercaya hingga saat ini.
Ada beberapa larangan makan yang dianggap mitos dan memiliki makna negatif. Sebagian besar orang masih percaya dan tidak melanggar mitos dengan harapan agar tak mendapat 'sial'.
Namun sebenarnya hal ini hanyalah mitos semata karena sebenarnya ada makna dibalik larangan makan ini. Misalnya salah satunya mitos soal anak gadis yang tidak boleh makan sayap ayam karena akan jauh dari jodoh, padahal sebenarnya sayap ayam bukanlah makanan yang sehat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut beberapa mitos soal makanan yang masih dipercaya:
1. Anak gadis tak boleh makan sayap ayam
![]() |
Orang tua dahulu banyak melarang anak gadisnya untuk makan bagian sayap ayam. Mitos yang berkembang, jika seorang gadis makan sayap ayam maka jodohnya akan menjauh. Jadi banyak anak gadis zaman dahulu yang tak tahu rasa sayap ayam.
Mitos ini masih dipercaya sebagian orang di zaman modern seperti sekarang ini. Padahal makan sayap ayam bagi remaja tidak direkomendasikan karena alasan kesehatan. Bagian sayap ayam mengandung lemak yang cukup tinggi sehingga dikhawatirkan akan mengganggu hormon pada remaja.
Hormon yang tidak stabil memberi berbagai efek seperti menyebabkan jerawat dan masalah kesehatan lainnya. Jadi sebenarnya tidak ada pengaruh anak gadis makan sayap ayam akan jauh dari jodohnya.
2. Mengambil tatakan dawet Jabung berarti harus menikahi penjualnya
Di Ponorogo ada minuman khas yang dikenal memiliki mitos, yakni dawet Jabung. Selain terkenal karena rasanya yang enak, dawet ini juga populer karena mengandung mitos unik.
Saat penyajian dawet Jabung, penjual akan meracik minuman ini dalam wadah mangkuk kecil yang dialasi piring tatakan atau lepek. Piring kecil ini tak boleh diambil sang pembeli karena mitosnya jika piringnya ikut diambil maka si pembeli harus menikahi penjualnya.
Mitos ini sudah berlangsung lama dan turun temurun. Padahal sebenarnya pembeli tidak harus menikahi sang penjual. Mitos ini terkadang membuat penjual dan pembeli yang tak tahu mitosnya akan saling tarik menarik piring kecil ini.
Mitos makanan apa lagi yang masih dipercaya? Klik halaman selanjutnya
3. Pamali mengambil makanan sebelum orang tua makan
Ada mitos yang berkembang soal anak tak boleh mengambil makanan di meja makan sebelum orangtuanya makan. Hal ini dianggap pamali dan tak boleh dilakukan.
Padahal makna di balik mitos ini adalah soal sopan santun. Orang tua atau orang yang dituakan dipersilahkan mengambil makanan lebih dulu sebelum diikuti anak-anaknya. Tujuannya agar orang tua dijadikan sosok yang dihormati.
4. Makan sambil tiduran akan jadi ular
Mitos satu ini terbilang tak masuk akal. Orang yang makan sambil tiduran akan berubah menjadi ular. Hal ini masih sering diungkapkan orang tua kepada anaknya. Padahal tentu saja mitos ini tidaklah benar.
Salah satu tujuan diungkapkan mitos ini hanyalah untuk menakuti anak-anak. Padahal makan sambil tiduran akan mengganggu sistem pencernaan dan bisa menyebabkan sakit perut.
5. Makan brutu ayam bikin pikun
![]() |
Brutu ayam kerap dijadikan campuran pada makanan seperti soto. Beredar mitos yang mengungkapkan bahwa makan brutu ayam bisa menyebabkan pikun. Padahal mitos ini tidaklah benar. Tidak ada kandungan nutrisi brutu ayam yang berkaitan dengan efek pikun.
Dilansir dari Kominfo (12/12) berdasarkan penelitian yang dilakukan Nutrition and Dietary Studies of America, brutu atau pantat ayam ternyata cukup banyak mengandung nutrisi dan kaya protein, bahkan dalam kandungan zat besi dan kalsium pada pantat ayam lebih besar dibanding dada ayam.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/odi)