Di Kotanya Pecel Lele, Orang Lamongan Asli Malah Pantang Makan Lele

Di Kotanya Pecel Lele, Orang Lamongan Asli Malah Pantang Makan Lele

Sonia Basoni - detikFood
Kamis, 11 Nov 2021 10:30 WIB
Fried catfish rice with sambal, popular traditional Malay or Indonesian local food.
Foto: iStock
Jakarta -

Terkenal sebagai tempat dan kotanya pecel lele. Orang Lamongan asli justru punya pantangan tak boleh makan ikan lele, yang sering dikaitkan dengan mitos yang berlaku.

Hampir setiap daerah atau kota di Indonesia memiliki kepercayaan atau mitos yang beredar sejak dulu. Misalnya tentang mitos Danau Toba, yang dikaitkan dengan ikan mas raksasa yang tak boleh ditangkap apalagi dimakan. Karena dianggap bisa mendatangkan bencana.

Begitu juga dengan pantangan orang atau warga Lamongan asli yang dilarang makan ikan lele. Meskipun banyak dari mereka yang merantau ke berbagai kota di Indonesia untuk berjualan pecel lele khas Lamongan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ternyata ini semua masih berkaitan dengan mitos yang dipercayai masyarakat setempat. Meski ada beberapa versi, ternyata mitos ini sudah ada sejak dulu tentang pantangan orang Lamongan makan ikan lele.

Berikut beberapa kisah dibalik pantangan hingga mitos yang dikaitkan dengan konsumsi lele bagi orang Lamongan.

ADVERTISEMENT

Baca Juga: Tangkap Ikan Mas Raksasa di Danau Toba, Netizen Kaitkan dengan Mamak Samosir

Asal-usul Larangan Makan Ikan Lele

fresh catfishfresh catfish Foto: Thinkstock

Dilansir dari info yang ada di situs Syakal Iain Kediri (05/11), mitos pertama datang pada era kerajaan di Jawa. Saat itu ada seorang wanita bernama Nyi Lurah yang meminjam keris Sunan Giri. Peminjaman keris ini dilakukan untuk mencegah kerusuhan di wilayah Bojonegoro. Sebutannya ontran-ontran.

Sunan Giri tentunya meminjamkan keris tersebut dengan pesan bahwa keris itu tidak boleh digunakan untuk kekerasan. Keris harus dikembalikan sesuai waktu yang telah disepakati.

Namun sayang, Nyi Lurah tidak bisa menepati janji tersebut. Sehingga diutuslah murid Sunan Giri bernama Boyopati, untuk mengambil keris tersebut. Dalam perjuangannya mengambil keris dari Nyi Lurah.

Boyopati berhasil menyelamatkan diri dengan bersembunyi di dalam kolam berisi lele. Dari sana ia berjanji bahwa keturunannya tidak akan memakan ikan lele, yang sudah melindunginya.

Versi Lain Munculnya Mitos Larangan Makan Lele

Catfish on ice with lemon on white background.Catfish on ice with lemon on white background. Foto: iStock

Ada versi lain di mana pantangan atau larangan makan lele ini muncul secara turun temurun di kalangan masyarakat Lamongan. Semuanya berawal dari kisah di mana Sunan Giri III atau Sedamargo, melakukan perjalanan menggunakan perahu mengarungi Bengawan Solo.

"Dahulu Kanjeng Sunan Giri melakukan Lelono (mengembara, red) dan beristirahat di Desa Barang Kauman, Kecamatan Karangbinangun. Ketika singgah ini Kanjeng Sunan Giri ketemu dengan Dewi Asika atau dikenal oleh warga sebagai Mbok Rondo Barang," kata Kabid Kebudayaan Disbudpar Lamongan, Mifta Alamuddin, dikutip dari detikcom (05/11).

Mirip seperti kisah versi pertama, Sunan Giri memerintahkan Bayapati yaitu orang terdekatnya, untuk mengambil keris pusakanya yang tertinggal di bale gubuh Mbok Rondo.

Pengejaran Bayapati dan Hubungannya dengan Lele

Lele di kolam reaktor nuklir Chernobyl.Lele di kolam . Foto: Wikimedia Common/Vic Harkness

Karena saat itu Mbok Rondo Mbarang belum mengenal Bayapati. Ia pun berpikir bahwa Bayapati merupakan pencuri yang membawa keris pusaka tersebut. Mbok Rondo berteriak dan membuat Bayapati dikejar oleh warga desa.

Guna menyelamatkan diri, Bayapati nekat terjun ke dalam kolam yang dipenuhi ikan lele. Lele ini memiliki patil yang cukup tajam dan tentunya berbahaya. Sehingga para warga sekitar yakin bahwa Bayapati sudah meninggal di dalam kolam itu.

Bayapati yang selamat dari pengejaran itu, akhirnya bersumpah bahwa dia dan semua keturunannya tidak akan menyantap ikan lele. Dari sini lah muncul pantangan bahwa orang Lamongan asli, dilarang makan ikan lele.

Mitos Jika Melanggar Pantangan Makan Lele

Javanese Indonesian food fish with rice and vegetablesJavanese Indonesian food fish with rice and vegetables Foto: iStock

Meski terdengar unik, bagi orang Lamongan asli makan ikan lele merupakan pantangan tersendiri. Mereka percaya dengan mitos yang beredar, jika mereka masih iseng atau penasaran mencicip ikan lele.

Salah satunya adalah timbul bercak putih di kulit seperti lele. Kemudian gatal-gatal di sekujur tubuh. Karena memang masyarakat percaya jika pantangan ini dilanggar, orang-orang kulitnya akan mengalami bercak-bercak putih seperti lele.

Bahkan sampai sekarang pantangan ini masih dilakukan. Jarang sekali orang atau warga keturunan Lamongan asli yang makan ikan lele. Meski kota ini dikenal sebagai kotanya pecel lele di Indonesia.

Baca Juga: 5 Mitos Makan Jadul, Larang Orang Makan di Sudut Meja hingga Depan Pintu

Halaman 2 dari 2
(sob/odi)

Hide Ads