Pesan makan untuk dibawa ke rumah memang hal yang lumrah. Tapi di New Zealand, hal ini termasuk dalam pelanggaran hukum dengan ancaman kurungan penjara hingga denda uang puluhan juta rupiah.
Take-away, atau konsep bungkus makanan di restoran kini jadi pilihan utama bagi orang-orang yang ingin menyantap makanan di restoran. Terutama di masa pandemi yang membatasi aktivitas di luar rumah termasuk makan di restoran.
Dilansir dari CNN (23/09), hal ini berbeda dengan yang terjadi di kota Auckland, New Zealand. Wilayah tersebut tengah memasuki masa lockdown fase 4, tingkat paling tinggi keamanan untuk menghentikan kasus penyebaran virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Supir Taksi Makan di Bagasi Mobil demi Jaga Jarak saat Pandemi
![]() |
Termasuk membatasi aktivitas orang-orang, seperti bepergian. Makan di restoran, kafe, bar dan yang lainnya. Hampir semua restoran dan tempat perbelanjaan di sana ditutup, kecuali tempat-tempat penting seperti rumah sakit atau bank.
Pengamanan yang ketat ini hanya terjadi di kota Auckland saja, sementara kota-kota di New Zealand lainnya masih lockdown tingkat 2. Dalam masa itu bar, restoran, kafe hingga klub malam masih dibuka.
Karenanya ketika pihak kepolisian di sana menemukan dua orang pria membawa banyak makanan dari KFC, dengan arah mobil yang akan masuk ke Auckland, tindakan ini dianggap melanggar peraturan kesehatan atau lockdown yang tengah diterapkan di sana.
Meski terdengar sepele, tapi pihak kepolisian Auckland tidak segan-segan menangkap warganya yang melarang peraturan ini.
Seperti baru-baru ini mereka menangkap dua pria yang mencoba masuk ke kota Auckland dari Hamilton. Jarak antara dua kota ini memang tak terlalu jauh, sekitar 120,5 kilometer saja.
![]() |
Anehnya di dalam mobil tersebut, polisi menemukan banyak makanan dari restoran cepat saji KFC.
Mulai dari 3 bucket (ember) isi ayam goreng KFC. Disusul dengan 10 paket makanan berisi salad sayur coleslaw, kamudian ada paket kentang ukuran besar, serta 4 paket makanan berisi beberapa makanan berupa ayam goreng dan hidangan lainnya.
Pihak kepolisian yakin bahwa kedua pria itu berniat menyelundupkan makanan KFC ke Auckland. Entah untuk motif dijual lagi dengan harga fantastis, atau motif lainnya yang belum diketahui.
Tak hanya menimbun makanan, kedua pria berusia 23 dan 30 tahun ini juga tertangkap menyimpan uang tunai dalam jumlah yang fantastis, yaitu sekitar NZ$100.000 (Rp 997 juta).
Meski tidak disebutkan yang jelas apa motif kedua pria ini membawa begitu banyak makanan dari restoran, sampai membawa uang tunai ratusan juta rupiah. Tapi keduanya terbukti bersalah melanggar peraturan kesehatan dari pemerintah New Zealand.
![]() |
Keduanya langsung ditangkap di tempat kejadian. Mereka juga akan menjalani persidangan, karena dianggap sudah melanggar peraturan kesehatan di New Zealand. Mereka terancam kurungan penjara selama 6 bulan, atau membayar denda sekitar NZ$4,000 (Rp 39,8 juta).
Bukan tanpa alasan mengapa kota Auckland tengah menjalani lockdown tingkat 4. Karena dalam beberapa waktu terakhir, ada lebih dari 4,800 kasus COVID-19 di sana. Dengan angka kematian yang terbilang rendah sekitar 27 kasus kematian karena COVID-19, dari 5 juta populasi warga New Zealand menurut data yang dihimpun dari Johns Hopkins University.
Rencananya jika kasus COVID-19 berkurang, New Zealand akan menurunkan Auckland menjadi lockdown tingkat tiga yang lebih longgar dari sekarang.
Baca Juga: Tutup Lebih Awal Karena Pandemi, Warung Kaki Lima Ini Tetap Kena Denda
(sob/odi)