Erick Thohir sering keliling daerah Indonesia. Momen kunjungan kerja ini ia manfaatkan juga untuk mencicipi ragam makanan legendaris. Menu apa saja yang pernah ia coba?
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sering memamerkan keseruan aktivitasnya di Instagram. Pemilik 1,6 juta followers ini ternyata sosok yang doyan kulineran.
Hal ini terlihat dari banyaknya unggahan Erick Thohir soal makanan. Ia bahkan sering membuat video singkat mengenai pengalamannya mencicipi makanan-makanan enak di berbagai daerah Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tempat makan yang ia sambangi pun bukan yang biasa-biasa saja. Tak jarang Erick Thohir memilih tempat makan legendaris yang sudah terkenal akan kelezatan menunya sejak puluhan tahun lalu.
Sesekali ia juga sempatkan diri untuk mengobrol bersama pemilik atau pengelola rumah makan. Seperti apa ya keseruan Erick Thohir saat kulineran? Menu apa yang jadi pilihannya?
Berikut detikfood merangkum 5 momen Erick Thohir cicip makanan legendaris:
1. SGPC Bu Wiryo 1959
![]() |
Belum lama ini Erick Thohir mampir ke SGPC Bu Wiryo 1959 yang berlokasi di Jalan Agro, Yogyakarta. Pria 51 tahun ini mencicipi nasi pecel yang terkenal enak. Isian pecelnya berupa tauge, bayam, dan bumbu kacang. Lalu ada lauk telur mata sapi dan tahu yang enak.
Erick Thohir sempat berbincang dengan pemilik rumah makan, Pak Kelik. Diakui Pak Kelik, nasi pecel versinya lebih manis karena dimodifikasi menyesuaikan selera orang-orang Yogyakarta yang suka manis. "Ini sudah dimodifikasi, ada manis-manisnya," kata Pak Kelik.
Rumah makan ini pun jadi langganan banyak pejabat tanah air. Mulai dari Retno Marsudi, Mahfud MD, sampai Ganjar Pranowo. "Kalau lagi mampir ke Jogja, jangan lupa cicipi sego pecel SGPC 1959. Uenak pooool!," tulis Erick Thohir (10/9).
2. Mie Bakso Laksana
![]() |
Di Tasikmalaya, Erick Thohir mampir mencicipi mie bakso enak di Mie Bakso Laksana. Rumah makan di Jalan Pemuda Nomor 5, Yudanagara ini didirikan Pak Wijayanto sejak tahun 1975.
Ia mencoba mie yamin asin yang menjadi menu favorit di Mie Bakso Laksana. "Ini yamin asinnya mantap," kata Erick Thohir saat berbincang dengan Pak Wijayanto. Ia juga sempat bertanya-tanya soal usaha mie bakso legendaris ini.
Terungkap kalau Pak Wijayanto sukses berbisnis hingga bisa membiayai pendidikan dokter anak pertamanya. Kini usaha rumah makannya dikelola dirinya bersama anak kedua. Untuk menunya, Mie Bakso Laksana juga menawarkan yamin manis yang bisa ditambahkan topping seperti pangsit dan babat.
3. Soto Kadipiro Yogyakarta
![]() |
Makanan legendaris lain yang pernah Erick Thohir cicipi adalah Soto Kadipiro di Jalan Wates, Yogyakarta. Racikan soto di sini disebut-sebut yang paling legendaris di kota pelajar, bahkan sudah ada 100 tahun lalu karena didirikan Widadi Tahir Karto Wijoyo pada tahun 1921.
Soto Kadipiro menggunakan lenthok sebagai salah satu isiannya. Lalu ada juga suwiran ayam dalam kuah kaldu bening yang gurih hangat. Menyantap Soto Kadipiro makin enak dengan pelengkap sate jeroan, tahu tempe bacem, atau sate telur puyuh.
Dalam unggahannya (9/6), Erick Thohir menyebut Soto Kadipiro merupakan menu sarapan favoritnya. Ia pun senang bisa dijamu sang pemilik rumah makan saat mampir bersantap di sana.
4. Nasi Goreng Babat Pak Sumarsono
![]() |
Semarang punya kuliner enak berupa nasi goreng babat. Salah satu tempat menikmatinya adalah Nasi Goreng Babat Pak Sumarsono di Jalan Anjasmoro yang sudah berdiri sejak 1970.
Erick Thohir menyambangi gerai ini pada Mei 2021. Ia senang karena bisa berbincang langsung dengan sang pemilik, Pak Sumarsono. "Juara ini nasi gorengnya," kata chairman Mahaka Group ini.
Pak Sumarsono memasak nasi goreng ini masih dengan api tungku kayu bakar. Banyak orang menyukai potongan babat di sini karena kenyal dan lembut. Untuk menunya tersedia pilihan nasi goreng babat dan nasi babat gongso. Bisa juga tambah telur supaya makin enak.
5. Sate Klathak Pak Pong
![]() |
Satu lagi makanan legendaris yang pernah dicoba Erick Thohir saat ke Yogyakarta. Ia mampir ke Sate Klathak Pak Pong yang sudah ada sejak tahun 1950-an.
Sate kambing di sini khas karena potongannya besar-besar. Kemudian tusukkannya juga bukan tusukan kayu atau bambu, melainkan jeruji sepeda. "Akhirnya nyobain juga Sate Klathak Pak Pong, ditemani langsung oleh Pak Pong," kata Erick Thohir (25/5).
Menurut Pak Pong, ia kini punya 125 pegawai. Setiap harinya ia bisa menyajikan dua ribuan porsi sate klathak untuk para penggemar kuliner daging kambing ini.
(adr/odi)