Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara memiliki kuliner khas yang terbilang ekstrem. Bernama patola yang terbuat dari ular piton.
Ular piton, mendengar namanya saja sudah bikin bergidik apalagi melihatnya secara langsung. Namun di Minahasa, Sulawesi Utara, ular piton justru diolah menjadi makanan khas Minahasa.
Mengonsumsi makanan yang terbilang ekstrem bukan hal yang tabu bagi masyarakat Sulawesi Utara. Bahkan di Pasar Tomohon, Manado pun banyak menawarkan daging dari hewan-hewan tak biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti kelelawar, anjing, tikus, ular piton dan masih banyak lagi. Lantas, seperti apa kuliner patola tersebut dan apakah mengonsumsi ular piton sudah menjadi bagian tradisi di Minahasa?
Berikut fakta tentang patola yang terbuat dari ular piton:
1. Ular Piton Dianggap Sakral
![]() |
Masyarakat Minahasa mengenal ular piton dengan sebutan tumotongko. Dikutip dari berbagai sumber, masyarakat Minahasa sudah terbiasa dengan ular piton. Itu karena ada sebuah kisah dari Legenda yang mereka yakini.
Menurut pegiat budaya Minahasa Denni Pinontoan, ada banyak hewan yang dianggap sakral bagi leluhur Minahasa. Salah satunya ular piton karena dipercaya dapat memberikan pertanda baik atau buruk.
Misalnya ketika sedang berada di jalan, kemudian tiba-tiba ada ular yang memotong jalan. Ketika itu dianjurkan untuk berhenti sejenak. Ular itu dianggap memberi tanda bahwa akan ada sesuatu yang buruk di depan.
Baca Juga: 5 Mukbang Ekstrem YouTuber Indonesia, Makan Kelelawar hingga Tikus!
2. Makan Ular Piton Tradisi atau Tren?
![]() |
Masyarakat Minahasa memiliki tradisi berburu di hutan. Biasanya mereka berburu hewan-hewan seperti babi, tikus dan kelelawar untuk dikonsumsi. Sebenarnya tidak ada pemburu yang secara khusus berburu ular piton.
Dikutip dari Liputan 6 (04/07/2017), Denni menyebutkan bahwa kebiasaan makan ular piton di Minahasa merupakan tren yang berkembang. Menurutnya, itu dipengaruhi dengan tren makan daging hewan untuk pengobatan.
Meskipun begitu, Denni mengatakan bahwa itu harus diteliti lagi. Lebih lanjut, Denni juga menyebut hanya orang-orang tertentu yang memang suka saja makan ular piton.
Hal itu berbeda dengan mengonsumsi daging anjing dan daging babi yang memang sudah sejak lama dikonsumsi masyarakatMinahasa.
3. Daging Ular Piton Ditawarkan di Pasar dan Supermarket
![]() |
Tidak hanya diburu sendiri, ular piton ternyata juga banyak ditawarkan di pasaran. Salah satunya di Pasar Tomohon. Di pasar tersebut daging ular dijajakan dengan cara digantung memanjang.
Bukan hanya di pasar tradisional saja, daging ular piton juga dijual di supermarket. Seperti yang pernah viral beberapa tahun lalu, di mana daging ular piton dijual di Transmart Manado.
Daging ular piton tersebut dipotong-potong kemudian dipress dalam wadah, seperti layaknya daging sapi dan ayam. Hal itu pun menghebohkan publik.
Namun, Store Manager Transmart Bahu Manado saat itu menyebutkan kalau tersedianya daging ular piton dikarenakan memang kebutuhan masyarakat. Menurutnya, tidak ada larangan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
4. Khasiat Daging Ular Piton, Fakta atau Mitos?
Menurut kepercayaan masyarakat Minahasa, daging ular berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit, seperti kencing manis, penyakit jantung, penyakit kulit dan meningkatkan vitalitas.
Itu karena daging ular dan empedunya mengandung protein. Namun, hak itu ditepis oleh ahli gizi Saptawati Bardosono. Menurut Saptawati menyebutkan makan daging ular justru ada efek sampingnya.
"Sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa daging atau darah ular dapat meningkatkan vitalitas tubuh dan menyembuhkan alergi," ujar Saptawati seperti yang dikutip dari CNN Indonesia (12/11/19).
Lebih lanjut,Saptawati juga menjelaskan bahwa tubuh ular dipenuhi dengan bakteri dan parasit seperti Salmonella. Bakteri itu bisa menyebabkan keracunan dan masalah pencernaan.
5. Ular Piton Sering Diolah Jadi Patola
![]() |
Di Minahasa, ular piton dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan. Salah satunya patola yang sering ditawarkan oleh restoran dan warung makan.
Restoran yang populer menawarkan patola adalah Rumah Makan Barameji. Daging ular piton itu lebih dulu dibakar lalu dipotong-potong dan dimasak dengan rempah-rempah.
Tekstur daging ular piton sedikit keras. Sementara rasanya seperti daging rica-rica. Selain ular piton, restoran tersebut juga menawarkan makan ekstrem lainnya, seperti tikus dan kodok.
Baca Juga: Berani Coba? 5 Makanan Ekstrem Ini Cuma Ada di Indonesia