3. Ayam Bekakak dalam Tradisi Sunda
![]() |
Hidangan ayam seperti ini sudah umum bagi masyarakat Jawa. Bukan hanya sekadar untuk dimakan, tetapi juga disajikan dalam perayaan-perayaan besar, seperti khitanan, pernikahan dan upacara adat.
Secara umum, ayam bekakak bagi masyarakat Sunda disimbolkan sebagai sedekah dari yang punya hajat untuk masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.
Dalam acara khitanan, ayam bekakak akan disantap oleh pengantin sunat bersama dengan teman-teman sebayanya. Sementara dalam acara pernikahan, kedua mempelai harus adu tarik ayam bekakak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
4. Filosofi Ayam Bekakak dalam Acara Khitanan dan Pernikahan
Dalam acara khitanan, pengantin sunat akan menyantap ayam bekakak. Ayam bekakak itu dijadikan sebagai obat bagi pengantin sunat agar cepat sembuh juga membantu anak tumbuh dengan mental dan tubuh yang baik.
Sementara dalam acara pernikahan tradisi adu tarik ayam bekakak itu disebut juga patarik-tarik bekakak. Tradisi itu dilakukan setelah prosesi huap lingkung. Kedua mempelai adu tarik dengan sama-sama memegang bagian paha.
Dalam adat Sunda, mempelai yang mendapat bagian ayam bekakak paling besar dipercaya akan membawa kesejahteraan di dalam keluarga kecil mereka.
Selain itu, tradisi ini juga menjadi pengingat penting bagi kedua mempelai untuk saling membantu satu sama lain juga bekerja sama dalam membangun kesejahteraan keluarga.
Simak Video "Bikin Laper: Duet Mantap Ayam Bekakak Bakar dan Sambal Terasi"
[Gambas:Video 20detik]