Pernikahan Lesti dan Rizky Billar digelar dengan adat Sunda. Dalam pernikahannya, mereka melakukan tradisi adu tarik ayam bekakak. Ini filosofinya.
Kabar bahagia datang dari pedangdut Lesti Kejora dan Rizky Billar yang baru saja melangsungkan pernikahan pada Kamis, (19/08). Dalam pernikahannya mereka menggunakan adat Sunda dan Minang.
Pada adat Sunda, ada yang menarik perhatian dari tradisinya yang mana kedua mempelai melakukan adu tarik ayam bekakak. Pada tradisi tersebut, Lesti adalah mempelai yang mendapatkan bagian ayam paling besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ternyata adu tarik ayam bekakak sudah menjadi tradisi Sunda sejak lama. Ada filosofi yang mendalam di balik tradisi adu tarik ayam bekakak atau yang disebut patarik-tarik bakakak.
1. Apa Itu Ayam Bekakak?
![]() |
Ayam bekakak merupakan kuliner khas Jawa Barat. Ayam Bekakak dimasak utuh dengan cara dibakar lalu diungkap dengan racikan bumbu manis.
Jenis ayam yang digunakan biasanya adalah ayam jantan. Ayam bekakak memiliki perpaduan cita rasa pedas dan manis. Di Jawa Barat, ayam bekakak selalu disajikan saat hari-hari istimewa.
Misalnya seperti acara khitanan atau pernikahan. Meskipun begitu, ayam bekakak juga banyak ditawarkan oleh restoran dan warung makan Sunda.
Baca Juga: Kluwih: Buka Puasa Enak dengan Ayam Bekakak Plus Sambal Ceurik
2. Sejarah Ayam Bekakak
![]() |
Ada sejarah di balik penamaan makanan ini yang disebut ayam bekakak. Kata bekakak berarti korban penyembelihan hewan atau manusia. Karena bentuknya seperti orang yang sedang duduk bersila.
Jadi disebutlah ayam bekakak atau dalam bahasa Sunda disebut bekakak. Itu berawal dari masa lalu di mana masyarakat sering menyajikan ayam secara utuh atau tanpa dipotong-potong.
Dulu, ayambekakak disajikan di atas piring yang berukuran besar dengan posisi terlentang ke atas. Kemudian dihiasi dengan garnish seperti lalapan.
3. Ayam Bekakak dalam Tradisi Sunda
![]() |
Hidangan ayam seperti ini sudah umum bagi masyarakat Jawa. Bukan hanya sekadar untuk dimakan, tetapi juga disajikan dalam perayaan-perayaan besar, seperti khitanan, pernikahan dan upacara adat.
Secara umum, ayam bekakak bagi masyarakat Sunda disimbolkan sebagai sedekah dari yang punya hajat untuk masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.
Dalam acara khitanan, ayam bekakak akan disantap oleh pengantin sunat bersama dengan teman-teman sebayanya. Sementara dalam acara pernikahan, kedua mempelai harus adu tarik ayam bekakak.
4. Filosofi Ayam Bekakak dalam Acara Khitanan dan Pernikahan
Dalam acara khitanan, pengantin sunat akan menyantap ayam bekakak. Ayam bekakak itu dijadikan sebagai obat bagi pengantin sunat agar cepat sembuh juga membantu anak tumbuh dengan mental dan tubuh yang baik.
Sementara dalam acara pernikahan tradisi adu tarik ayam bekakak itu disebut juga patarik-tarik bekakak. Tradisi itu dilakukan setelah prosesi huap lingkung. Kedua mempelai adu tarik dengan sama-sama memegang bagian paha.
Dalam adat Sunda, mempelai yang mendapat bagian ayam bekakak paling besar dipercaya akan membawa kesejahteraan di dalam keluarga kecil mereka.
Selain itu, tradisi ini juga menjadi pengingat penting bagi kedua mempelai untuk saling membantu satu sama lain juga bekerja sama dalam membangun kesejahteraan keluarga.
5. Resep Ayam Bekakak
![]() |
Meski sering disajikan dalam acara-acara adat, ayam bekakak juga boleh dimakan untuk menu-menu harian. Ayam bekakak enak disantap dengan nasi putih atau kuning.
Ayam bekakak juga mudah dibuat sendiri di rumah. Beberapa bahan dan bumbu yang diperlukan antara lain ayam satu ekor, serai, daun jeruk purut, santan, asam jawa, cabai merah, kunyit, ketumbar dan lainnya.
Untuk resep lebih lanjutnya bisa klik di sini.
Baca Juga: Resep Ayam Bekakak Sunda yang Sedap Meresap Bumbunya
Simak Video "Bikin Laper: Duet Mantap Ayam Bekakak Bakar dan Sambal Terasi"
[Gambas:Video 20detik]
(raf/odi)