3 Filosofi Lomba Makan Kerupuk dalam Peringatan 17 Agustusan

ADVERTISEMENT

3 Filosofi Lomba Makan Kerupuk dalam Peringatan 17 Agustusan

Riska Fitria - detikFood
Senin, 16 Agu 2021 16:30 WIB
3 Filosofi Lomba Makan Kerupuk dalam Peringatan 17 Agustusan
Foto: detikcom
Jakarta -

Lomba makan kerupuk telah menjadi bagian tradisi dari perayaan hari kemerdekaan 17 Agustus. Bukan hanya sekadar perayaan, lomba makan kerupuk punya filosofi yang penuh makna.

17 Agustus 1945 merupakan hari kemerdekaan Indonesia. Sejak saat itu, setiap tanggal 17 Agustus selalu dirayakan untuk mengingat perjuangan para pahlawan yang berhasil merebut Indonesia dari penjajah.

Sebelum pandemi COVID-19, ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan untuk merayakan hari kemerdekaan. Salah satunya dengan mengadakan berbagai lomba di setiap wilayah perumahan.

Baca Juga: 8 Resep Lauk Nasi Kuning Untuk Tumpeng 17 Agustus

3 Filosofi Lomba Makan Kerupuk dalam Peringatan 17 Agustusan3 Filosofi Lomba Makan Kerupuk dalam Peringatan 17 Agustusan Foto: detikcom

Mulai dari lomba balap karung, panjat pinang, tarik tambang. lomba makan kerupuk dan lainnya. Lomba makan kerupuk adalah salah satu jenis lomba yang tak pernah absen setiap perayaan 17 Agustus.

Lomba makan kerupuk dilakukan dengan adu cepat makan kerupuk yang sudah digantungnya ditali. Tantangannya adalah peserta lomba tidak boleh menggunakan tangan untuk membantu memasukkan kerupuk ke dalam mulut.

Lomba makan kerupuk pun sudah menjadi bagian tradisi dalam perayaan 17 Agustus. Di balik keseruan lomba makan kerupuk, terselip makna dan filosofi yang mendalam.

1. Kerupuk Identik dengan Makanan Rakyat Kecil

Sejak dulu, Bung Karno mendukung berbagai kegiatan hiburan rakyat seperti perlombaan untuk merayakan hari kemerdekaan. Lomba makan kerupuk pun sudah sejak dulu dilakukan.

Kerupuk dipilih karena kerupuk identik dengan makanan rakyat kecil terutama saat masa-masa peperangan. Biasanya kerupuk sering dimakan oleh masyarakat dengan strata sosial bawah.

Saat itu, mereka bisa bertahan hidup meski hanya makan nasi dan kerupuk saja. Hal itulah yang mendasari mengapa adanya lomba makan kerupuk.

Lomba makan kerupuk bertujuan untuk mengingatkan masyarakat Indonesia bahwa saat masa peperangan, kondisi rakyat saat itu sangat memprihatinkan.



Simak Video "Bikin Laper: Sea Food Kuah Tom Yum yang Segar"
[Gambas:Video 20detik]

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT