Bocah usia 15 tahun biasanya masih duduk di bangku sekolah tapi tidak dengan Andriansyah. Ia sudah menjadi pedagang gorengan demi biayai hidup.
Andriansyah atau akrab disapa Acil ini masih berusia 15 tahun. Badannya pun terbilang kecil, namun ia setiap hari berjualan gorengan layaknya pria dewasa. Acil berjualan gorengan karena keadaan. Pandemi corona membuatnya dewasa sebelum waktunya.
Lewat channel Youtube Frankav12, kisah Acil ini diangkat dalam video berdurasi 12 menit. Tubuh kecil Acil hampir tertutup gerobak gorengan yang ukurannya besar. Tapi di sinilah ia mencari rezeki setiap hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Setiap hari sejak subuh Acil sudah bangun untuk menyiapkan berbagai bahan baku untuk membuat gorengan. Tepat pukul 06.00 pagi ia sudah menata dagangannya di gerobak dan mulai memasak aneka gorengan mulai dari bakwan, tahu isi, combro, tempe goreng hingga singkong goreng.
Acil berjualan di Jalan Kapten Enjo, Kedung Badak, Bogor. Gerobak dan seluruh dagangannya ini bukanlah miliknya, ia hanya bekerja pada orang dan setiap hari harus melakukan setoran.
Belum lama Acil berjualan gorengan, ia mengaku baru beberapa hari jualan. Sebelumnya, ia pernah bekerja membantu jualan soto dan kerja di pelelangan ikan.
"Pernah bantu jualan soto, nggak digaji cuma dikasih makan doang. Pernah juga bantu di pelelangan ikan, angkutin ikan 20 kilo Alhamdulillah saya kuat," ujar Acil.
Bekerja sebagai penjual gorengan di masa pandemi Corona diakui Acil tidaklah mudah, apalagi sejak adanya PPKM Darurat yang membatasi mobilitas orang. Dalam sehari omzet Acil hanya sekitar Rp 150 ribu sampai paling besar Rp 400 ribuan.
"Ada bosnya ini. Kalo sepi bos cemberut. Omzet Rp 150 ribu kadang Rp 300-400 ribu. Masih baru jadi nggak tentu, tapi sepi di sini," ujar Acil yang sudah lama putus sekolah.
Sebagai anak-anak, Acil kerap merasa sedih ketika ia dimarahi saat bekerja. Tak jarang ia menangis sendirian karena merasa tubuhnya sudah bekerja seharian namun tak mendapatkan hasil apapun.
"Ya sedih, kadang nangis saya mah. Kerja begini tapi nggak digaji," ujar Acil dengan mata berkaca-kaca.
Acil mengaku sedang mengumpulkan uang yang akan dijadikan modal usaha. Harapannya bisa punya usaha sendiri agar tak lagi dimarahi oleh pemilik usaha tempatnya bekerja.
![]() |
Sesekali Acil juga merasa sedih saat ada ibu-ibu pembeli gorengan yang menanyakan soal sekolahnya. Karena tak ada biaya, Acil memang tak melanjutkan sekolah.
"Sedih kalau ditanya begitu, kenapa nggak sekolah. Saya cuma jawab, ini saya kerja, bukan usaha orangtua saya. Buat sekolah mah nggak ada uang," beber Acil.
Video yang diunggah 17 Juli 2021 ini kemudian menarik perhatian banyak netizen. Hingga saat ini video sudah dilihat lebih dari 260 ribu kali dan mendapat ratusan komentar netizen.
"Di usia 15 tahun Andri sudah tahu kerasnya hidup, mental dia saya yakin sudah kuat dan terbentuk. Sehat terus Andri, kesuksesan ada di depanmu" kata netizen.
"Tidak usah malu anak baik, kamu harus bangga Allah memberikan hati yang tegar sepertimu. Kamu masih kecil sudah sukses, sukses mencari uang, sukses mengendalikan hati," sahut netizen lainnya.
(dvs/adr)