Hukum Makan Daging Kuda dalam Islam dan Khasiatnya untuk Kesehatan

Hukum Makan Daging Kuda dalam Islam dan Khasiatnya untuk Kesehatan

Riska Fitria - detikFood
Jumat, 30 Jul 2021 08:30 WIB
Hukum Makan Daging Kuda dalam Islam dan Khasiatnya untuk Kesehatan
Foto: iStock
Jakarta -

Sering dianggap tabu, daging kuda justru menyimpan banyak manfaat bagi kesehatan. Lalu, bagaimana hukum mengonsumsi daging kuda dalam Islam?

Selain sapi, kerbau, kambing dan domba hewan ternak seperti kuda juga dijadikan bahan makanan. Bahkan daging kuda dinilai memiliki cita rasa yang unik dibandingkan daging sapi.

Namun, pengonsumsian daging kuda tak jarang dinilai tabu bagi sebagian masyarakat. Di balik itu, daging kuda menyimpan banyak nutrisi sehingga berkhasiat bagi kesehatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada banyak negara yang menjadikan daging kuda sebagai bahan makanan. Dan Indonesia masuk ke dalam salah satunya. Di Indonesia biasanya daging kuda diolah menjadi sate.

Soal konsumsi daging kuda juga pernah dijelaskan dalam Islam. Islam juga menjelaskan tentang hukum mengonsumsi daging kuda.

ADVERTISEMENT

Berikut 5 fakta daging kuda:

Baca Juga: Selain Gurih Juicy, Sate Daging Kuda Punya Banyak Khasiat

1. Ciri-ciri Daging Kuda

Hukum Makan Daging Kuda dalam Islam dan Khasiatnya untuk KesehatanHukum Makan Daging Kuda dalam Islam dan Khasiatnya untuk Kesehatan Foto: iStock

Daging kuda dapat dikenali dari ciri-cirinya pada warna, aroma dan teksturnya. Daging kuda dikenal memiliki warna merah kehitaman. Sekilas, daging kuda terlihat menyerupai daging sapi.

Daging kuda juga memiliki serabut otot yang halus dan panjang. Ketika dimasak, daging kuda bertekstur empuk. Soal rasa, daging kuda terasa manis karena mengandung glikogen.

Sementara lemak daging kuda biasanya berwarna kuning emas. Daging kuda dinilai mengandung nutrisi yang tinggi, salah satunya pada proteinnya. Daging kuda juga rendah lemak dan non kolesterol.

2. Khasiat Daging Kuda

Hukum Makan Daging Kuda dalam Islam dan Khasiatnya untuk KesehatanHukum Makan Daging Kuda dalam Islam dan Khasiatnya untuk Kesehatan Foto: iStock

Karena banyak nutrisi yang terkandung di dalamnya, daging kuda dapat memberikan manfaat. Daging kuda mengandung potasium dan mineral yang dapat mencegah penyempitan otot.

Vitamin yang terkandung pada daging kuda dapat meningkatkan imunitas tubuh. Selain itu, juga terdapat kandungan kalsium yang berperan untuk menyehatkan gigi dan tulang terutama pada anak-anak.

Protein di dalamnya berfungsi untuk membentuk otot dan meningkatkan stamina. Karena itulah daging kuda disebut-sebut dapat meningkatkan kejantanan pria saat berhubungan intim.

3. Kuliner daging kuda tradisional

Hukum Makan Daging Kuda dalam Islam dan Khasiatnya untuk KesehatanHukum Makan Daging Kuda dalam Islam dan Khasiatnya untuk Kesehatan Foto: iStock

Daging kuda juga merupakan kuliner khas di beberapa daerah di Indonesia. Misalnya dari Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Di sana daging kuda selalu disajikan dalam acara pesta.

Selain itu, banyak juga warung makan yang menawarkan hidangan dari daging kuda. Salah satu hidangan itu dikenal bernama gantala jarang. Bagi masyarakat sekitar, makan daging kuda sudah jadi tradisi sejak lama.

Sate daging kuda juga populer sebagai kuliner khas Jombang, Jawa Timur. Untuk bumbu satenya terbuat dari dua jenis kacang. Ada kacang tanah dan juga kacang mete.

Biasanya daging kuda yang digunakan adalah kuda yang berasal dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Umumnya seporsi daging kuda dibanderol dengan harga sekitar Rp 30.000.

4. Hukum Makan Daging dalam Islam

Hukum Makan Daging Kuda dalam Islam dan Khasiatnya untuk KesehatanHukum Makan Daging Kuda dalam Islam dan Khasiatnya untuk Kesehatan Foto: iStock

Mengutip dari Mui.or.id pada dasarnya daging kuda halal untuk dikonsumsi. Itu karena daging kuda termasuk Al-Baha'im atau Bahimatul-An'am atau kelompok binatang ternak.

Dan dagingnya termasuk Ma'kulul-lahm atau boleh dimakan. Meskipun pernah ada dalam satu riwayat disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah melarang mengonsumsi daging kuda.

Namun, itu bersifat sementara karena adanya kebutuhan kondisional pada saat itu. Yaitu kuda dibutuhkan sebagai alat atau sarana perang. Namun, saat kondisi memungkinkan boleh dimakan lagi.

Nabi Muhammad SAW pun pernah mengonsumsi daging kuda. Hal tersebut dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah.

"Kami pernahbersafar bersama Nabi Muhammad SAW, dan kami makan daging kuda dan minum susunya," HR. Ad-Daruquthni, al-Baihaqi. An-Nawawi mengatakan:Sanadnyashahih)

5. Negara yang Konsumsi Daging Kuda

Hukum Makan Daging Kuda dalam Islam dan Khasiatnya untuk KesehatanHukum Makan Daging Kuda dalam Islam dan Khasiatnya untuk Kesehatan Foto: iStock


Bukan hanya Indonesia saja yang mengonsumsi daging kuda. Beberapa negara lainnya juga ada yang mengonsumsi daging kuda. Seperti di China misalnya yang mengolah daging kuda menjadi sosis.

Selain itu, ada juga yang menyantapnya jadi campuran mie dan bihun. Di Jepang, daging kuda banyak ditawarkan di restoran BBQ. Bagi mereka daging kuda rasanya lebih enak dari yakiniku daging sapi.

Di Mongolia sama seperti di China yang mengolah daging kuda menjadi sosis. Biasanya mereka makan daging kuda saat musim dingin. Dan di Prancis, daging kuda sudah dikonsumsi sejak tahun 1990-an.

Di sana, selalu menjadikan daging kuda sebagai bahan dasar pembuatan makanan khas Prancis. Menurut kebanyakan orang di sana, daging kuda memiliki rasa yang cukup unik.

Baca Juga: Di 5 Negara Ini Daging Kuda Jadi Makanan yang Populer

Halaman 4 dari 3
(raf/odi)

Hide Ads