Di Kolombia, ada kelompok pemberontak FARC yang eksis sejak dulu. Anggotanya ribuan, setiap harinya dapur umum FARC memasak aneka hidangan dalam jumlah masal.
FARC merupakan Pasukan Revolusioner Kolombia, mereka dikenal juga sebagai kelompok pemberontak yang bersenjata dan memiliki konflik panjang dengan pemerintah Kolombia. Selama puluhan tahun lamanya, FARC hidup di markas mereka yang berada di daerah pedalaman Kolombia.
Memiliki lebih dari sepuluh ribu anggota, setiap harinya dapur umum ini terus memasak aneka makanan. Mulai dari roti, telur hingga minuman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Atlas Obscura (23/07), berikut cara dapur umum FARC di Kolombia memberi makan sepuluh ribu pemberontak selama lebih dari 50 tahun lamanya.
Terletak di Pedalaman
![]() |
Lewat penelitian yang dilakukan beberapa peneliti dari Thomas Vergara of Javeriana University, orang-orang bisa melihat langsung bagaimana dapur umum dari salah satu kelompok pemberontak paling besar di dunia. Dapur umum milik kelompok FARC, letaknya jauh dari pemukiman.
Markas mereka berdiri di dalam hutan, dengan medan yang terjal. Dikelilingi gunung hingga sungai. Tujuan dari penelitian ini, para peneliti ingin melihat lebih dalam bahwa konflik panjang antara FARC dan pemerintah Kolombia bisa dipelajari dari sudut lain, dan tidak hanya dari kekerasan semata.
"Dapur ini memiliki dunianya sendiri. Mereka membuat makanan, memasak, mencuri, hingga memberi. Mereka memiliki semacam transaksi tersendiri mengenai makanan untuk memberi makan ribuan pemberontak di sana," ungkap Ramiro Delgado Salazar, selaku Food Anthropologist dari University of Antioquia.
![]() |
Menurut salah satu mantan anggota FARC bernama Semillas, makanan merupakan bagian penting dari grup pemberontak ini. Semillas bertugas untuk memasak, kegiatan ini disebut dengan nama 'ranchada'. Saat itu Semillas harus bisa memasak segala jenis makanan. Mulai dari nasi putih, daging goreng, minuman alkohol colada.
Semillas mengaku bahwa ia belajar masak secara otodidak di dalam dapur umum tersebut. Kebanyakan tukang masak senior, akan mengajarkan tukang masak yang masih baru. Dari resep, bahan makanan, sampai tips memasak yang cepat.
"Kami membagikan pengetahuan ini dari generasi satu ke generasi selanjutnya," ungkap Semillas. Meski dapur umumnya terlihat sederhana, tapi ada sistem rapih yang mengatur keluar masuknya makanan, sampai menu makanan yang akan disajikan setiap harinya.
Terorganisir dengan Baik
![]() |
Memberi makan sepuluh ribu orang setiap harinya tentu bukan lah hal yang mudah. Namun bagi para tukang masak di FARC, hal ini adalah makanan mereka sehari-hari. Mereka biasanya sudah menyiapkan menu makanan apa yang akan dimasak selama satu minggu ke depan.
Mereka juga akan mengecek bahan makanan yang tersedia, terutama jika konflik sedang berlangsung. Mereka juga siap membuat aneka hidangan sesuai kebutuhan setiap anggota, terutama para anggota yang sedang sakit atau terluka.
Dapur umum ini memiliki 36 bumbu dan bahan wajib yang harus ada. Seperti tepung terigu, bubuk susu, gula, panela, garem, kopi, hingga minyak. Bahkan tersedia juga alkohol dan makanan olahan.
![]() |
"Sebagai organisasi yang terdiri dari orang-orang biasa dan warga lokal. Mereka lebih menguasai wilayah dan situasi lingkungan dibandingkan orang lain," ungkap salah satu peneliti.
Banyak anggota FARC yang bertugas untuk menanam singkong, beras, jagung hingga buah-buahan. Bahkan ada juga yang bertugas untuk beternak, agar para anggota bisa mencicipi aneka hidangan protein.
Setelah semua bahan-bahan jadi, masakan pun diolah sesuai dengan menu yang sudah disiapkan. Mereka terbiasa memasak aneka hidangan khas Kolombia, bahkan beberapanya banyak menggunakan bahan makanan curian. Seperti ayam, sapi, hingga kambing hasil rampasan.
Perubahan di Sistem Dapur
![]() |
50 tahun berselang dari berdirinya dapur umum FARC, banyak sistem yang sudah berubah. Dulu dapur umum ini memiliki sistem yang setara, antara anggota pria dan wanita boleh memasak. Namun kini beberapa ditentukan dari keahlian memasak mereka.
Di akhir kesempatan, para peneliti menyimpulkan bahwa dari sistem FARC ini mereka bisa melihat hal baru yang tidak terlihat. Bahwa FARC bukan hanya sebuah organisasi pemberontak yang tak beraturan, di dalamnya terdapat sistem yang terorganisir, bahkan hingga ke bagian dapur umum.
"Kami ingin menunjukkan ke banyak orang bahwa FARC sangat berbeda dengan apa yang media kabarkan selama ini. Kita juga memiliki hati, kisah, kita juga masih bisa jatuh cinta dan merasakan cinta. Kami ini sama seperti masyarakat biasa. Hanya saja kami tinggal di dalam hutan," pungkas Semillas.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/odi)