3 Fakta Torpedo Kambing, Benarkah Bisa Tingkatkan Gairah Seks?

Torpedo kambing kerap diincar saat pembagian daging Idul Adha. Konsumsinya disebut-sebut bisa meningkatkan gairah seks. Bagaimana faktanya?

Idul Adha identik dengan pembagian jatah daging kurban, baik sapi maupun kambing. Banyak orang mendapat jatah daging, namun biasanya orang-orang yang berkontribusi dalam proses penyembelihan hewan bisa 'request' akan potongan daging tertentu.

Tak hanya bagian paha yang jadi incaran, torpedo kambing juga. Mitos berkembang di masyarakat soal manfaat konsumsi torpedo kambing.

Konon torpedo kambing bisa meningkatkan gairah seks pria. Benarkah hal ini? Seperti apa nutrisi torpedo kambing?

Berikut detikfood merangkum fakta soal torpedo kambing:

1. Apa itu torpedo kambing?

3 Fakta Torpedo Kambing, Benarkah Bisa Tingkatkan Gairah Seks? Foto: Getty Images/iStockphoto/Leonid Eremeychuk

Torpedo kambing merupakan bagian testikel atau testis kambing yang berfungsi untuk memproduksi hormon testosteron dan sel sperma. Torpedo kambing identik dengan baunya yang tajam, namun tetap saja beberapa orang memburunya saat Idul Adha.

Nutrisi utama pada torpedo kambing adalah protein. Selain itu torpedo kambing juga mengandung vitamin B12, fosfor, zat besi, dan selenium.

Dalam mengolahnya, torpedo kambing perlu dicuci bersih dan direbus dengan rempah untuk menghilangkan bau prengusnya. Setelah itu torpedo kambing bisa diolah jadi hidangan yang diinginkan. Misalnya sebagai isian sup, dibuat gulai, digoreng, hingga dibuat sate.

2. Hukum mengonsumsi torpedo kambing

Beberapa orang mungkin bertanya-tanya, apakah torpedo kambing halal dikonsumsi? Ada dua pendapat ulama ahli fikih mengenai hal ini.

Dikutip dari Nu Online (20/7), ulama dari kalangan madzhab Hanafi berpendapat setidaknya ada 7 bagian yang diharamkan dari hewan yang halal dimakan seperti kambing, yaitu darah yang mengalir, alam kelamin, dua testis, kelamin betina, ghuddah, kemih, dan kandung empedu.

Hal ini didasarkan pada hadits riwayat Mujahid yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW tidak menyukai ketujuh bagian hewan tersebut. Namun menurut keterangan yang terdapat dalam kitab Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab yang ditulis Muhyiddin Syarf An-Nawawi, hadits riwayat dari Mujahid di atas dianggap sebagai hadits yang lemah. Konsekuensinya hadits tersebut tidak bisa dijadikan sebagai dasar hukum.

Pendapat kedua menyatakan torpedo kambing halal dikonsumsi. Hal ini dikemukakan ulama dari kalangan Madzhab Syafi'i dan riwayat Ibnu Habib dari kalangan ulama Madzhab Maliki.

Pandangan Al-Khaththabi menyatakan bahwa sesuai dengan ijma' atau konsensus para ulama bahwa darah adalah haram. Sedangkan keenam hal yang disebutkan bersama darah adalah dimakruhkan bukan diharamkan.