Chef Berkebutuhan Khusus Ini Bisa Kupas 300 Butir Telur dalam 1 Jam!

Yenny Mustika Sari - detikFood

Jumat, 28 Mei 2021 18:30 WIB

Chef Berkebutuhan Khusus Bisa Kupas 300 Butir Telur dalam 1 Jam — Foto: Facebook Takagi Ramen

Jakarta -

Walaupun berkebutuhan khusus, chef satu ini memiliki keahlian bisa mengupas 300 butir telur dalam waktu 1 jam saja. Bagaimana kisahnya?

Kisah menginspirasi seorang chef berkebutuhan khusus di restoran ramen menarik perhatian. Chef berkebutuhan khusus ini bekerja untuk sebuah restoran ramen bernama Takagi Ramen yang berlokasi di Singapura.

Dilansir dari Must Share News, chef berkebutuhan khusus itu bernama Gabriel. Ia mengidap Autistic Spectrum. Sampai saat ini Gabriel telah bekerja untuk Takagi Ramen selama 6 bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chef Berkebutuhan Khusus Bisa Kupas 300 Butir Telur dalam 1 Jam Foto: Facebook Takagi Ramen

Walaupun berkebutuhan khusus, namun Gabriel tetap dipekerjakan di restoran ramen tersebut. Bahkan, pekerjaannya diapresiasi oleh pihak restoran.

Dalam sebuah unggahan di halaman Facebook Takagi Ramen, Gabriel disebut memiliki kekuatan istimewa. Kekuatan yang dimaksud oleh pihak Takagi Ramen adalah memperbolehkannya mengupas ratusan butir telur dalam waktu satu jam.

Mungkin pekerjaan yang dilakukan oleh Gabriel terlihat sepele. Tapi, mengupasnya dalam jumlah banyak di waktu yang singkat bukan hal yang mudah. Disebutkan kalau pegawai lain selain Gabriel hanya bisa mengupas telur sebanyak 150 butir dalam 1 jam.

Dengan keterbatasannya, Gabriel mampu membuktikan kalau bisa mengupas 300 butir telur dalam 1 jam. Artinya ia bisa mengupas 5 butir telur hanya dalam waktu satu menit saja.

Chef Berkebutuhan Khusus Bisa Kupas 300 Butir Telur dalam 1 Jam Foto: Facebook Takagi Ramen

Kisah Gabriel yang menginspirasi di tengah keterbatasannya ini menarik perhatian netizen. Terbukti dengan 747 pengguna Facebook membagikan ulang dan 3 ribu lebih menyukai unggahan Takagi Ramen yang membahas cerita Gabriel.

"Aku menyukai cerita ini! Tak hanya berhubungan dengan makan, ini juga tentang orang-orang yang menggunakan hati mereka saat membuatnya," komentar netizen.

"Aku sangat suka ada sentuhan ekstra untuk pelayanannya," tulis netizen lain.