Pandemi masih berlangsung, pemilik kafe dan bar di Thailand harus berganti startegi. Mereka rela berjualan makanan hingga es krim di pinggir jalan.
Sama seperti negara lainnya, Thailand juga membatasi jam operasi restoran, kafe dan bar. Hal ini membuat banyak tempat hiburan gulung tikar selama pandemi.
Baca Juga: Kisah 5 Pramugari Cantik yang Jualan Makanan Saat Pandemi
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak juga yang mencari cara untuk mendapatkan pemasukan tambahan. Sampai banyak pemilik kafe dan bar yang sudah tak gengsi, untuk berjualan makanan di pinggir jalan.
Dilansir dari CNA (03/03), ada bar Teens of Thailand di kota Bangkok yang terdampak sejak pandemi. Selama setahun terakhir, bar itu harus tutup mengikuti aturan dari pemerintah Thailand untuk memerangi COVID-19.
![]() |
"Kami akhirnya datang dengan ide untuk berjualan makanan kaki lima. Jadi kami punya menu dumplings atau dim sum, sup dan bubur," jelas Niks Anuman, selaku pemilik bar Teens of Thailand.
Setiap harinya Niks berjualan dim sum dan makanan lainnya menggunakan tenda kecil di depan barnya. Dia yang dulu hanya mahir meracik minuman, kini beralih jadi penjual makanan kaki lima.
Meski pegawainya mendapatkan bantuan dari pemerintah. Tapi Niks sebagai pemilik bar, harus tetap membayar sewa gedung, biaya operasional hingga gaji para pegawainya.
Selain Niks yang berjualan dim sum dan bubur di pinggir jalan. Hal serupa juga dialami pemilik kafe Q&A, bernama Attapon De-Silva. Attapon sebelumnya fokus menyajikan menu cocktails, tapi kini ia tak gengsi untuk jualan es krim di pinggir jalan.
Selama 13 tahun lebih ia berkecimpung di dunia bartender. Kini hidupnya dihabiskan berjualan dan belajar cara membuat es krim homemade.
![]() |
"Saya bertanya ke ibu saya, apa yan harus saya jual dan digemari semua orang. Kemudian ibu saya menyuruh saya untuk berjualan es krim," ungkap Attapon.
Menurut Attapon es krimnya ini laris manis. Apalagi ia mencampurnya dengan racikan cocktails yang ada di kafe dan barnya. Tapi Attapon positif bahwa brand es krim 'QreAm' miliknya ini akan terus berjalan, meski kafe Q&A sudah buka kembali.
Berjualan makanan untuk menambah penghasilan tak hanya dilakukan pemilik kafe dan bar di Thailand. Sebelumnya seorang manajer hotel di Penang, rela menawarkan makanan di pinggir jalan untuk menambah pemasukan hotel. Tujuannya agar para pegawai hotel tidak di PHK.
Baca Juga: Agar Karyawan Tak Kena PHK, Manajer Hotel Rela Jualan Makanan di Jalan
(sob/odi)