Dampak pandemi COVID-19 sangat dirasakan oleh pengusaha dan pedagang. Namun tidak berlaku bagi pedagang durian sinapeul di Desa Ujungberung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka.
Di masa pandemi ini justru penjualan durian sinapeul mengalami peningkatan tajam. Hal itu dikatakan langsung salah seorang pedagang durian bernama Titin Susilawati (49).
Titin yang sudah turun temurun menjadi pedagang durian mengaku omset penjualan buah berduri itu mengalami kenaikan bahkan lebih dari 100 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pembeli saat pandemi yang datang ke sini justru naik, naiknya 100 persen lebih," kata Titin saat dijumpai detikcom di rumahnya di Blok Sinapeul, Desa Ujungberung Sabtu (20/2/2021).
![]() |
Menurutnya yang membuat pembeli durian meningkat selama masa pandemi ialah karena diberlakukannya pembatasan di wilayah perkotaan.
Pembeli yang datang bukan hanya warga Majalengka saja, namun banyak juga warga asal Jakarta dan Bandung yang sengaja berkunjung ke tempatnya untuk menikmati durian sinapeul.
"Musim corona banyak yang beli karena mungkin di kota itu tidak boleh makan di tempat, kemudian suasana di desa mungkin nyaman dan kondusif. Tamunya dari Bandung dari Jakarta," ungkapnya.
Titin juga mengatakan untuk memenuhi kebutuhan durian, Ia memerlukan 100 hingga 150 buah durian dalam sehari. Namun saat akhir pekan, kebutuhan durian yang dibutuhkan mencapai lebih dari 300 buah.
![]() |
Semua durian yang dijual di pondok durian milik Titin dipastikan mempunya kualitas yang baik. Hal itu dikarenakan durian Sinapeul yang dijual Titin dipastikan matang di pohon.
"Disini kenapa enak duriannya karena semuanya metik saat matang di pohon. Durian itu kalau matang di pohon rasanya pasti enak, tapi cuma kuat 2-3 hari, makanya disini durian tidak dijual keluar," lanjut Titin.
Untuk harganya, satu buah durian Sinapeul Titin jual dengan harga mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 150 ribu tergantung ukuran dari masing-masing buah durian.
![]() |
Titin sendiri memiliki lebih dari 300 pohon durian yang Ia tanam di lahan miliknya. Selain menjual durian hasil panen sendiri, Titin juga menjual durian yang dititipkan oleh warga lainnya.
"Yang punya durian banyak tapi kami punya pasar sendiri jadi banyak warga yang nitip duriannya dijual disini. Kita menjamin rasa durian kalau tidak manis bisa dikembalikan. Jadi kami intinya memuaskan pembeli," pungkas Titin.
(sob/odi)