Biasa tumbuh di kebun liar, buah ciplukan kini banyak dijual di supermarket. Harganya pun terbilang mahal. Sebenarnya apa sih buah ciplukan? Ini faktanya.
Buah ciplukan atau dikenal juga dengan sebutan cecenet atau cecendet adalah buah mungil yang tumbuh tertutup di dalam kelopak bunga. Dilansir dari Sow True Seed, ciplukan masuk ke dalam famili Solanaceae.
Bentuknya seperti buah tomat ceri yang mungil. Kalau matang, buahnya berwarna kuning. Buah ini tak asing bagi anak-anak di tahun 90-an. Biasanya buah ciplukan tumbuh liar di semak-semak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kini, buah tersebut justru banyak dijual di supermarket. Harga yang ditawarkan juga terbilang mahal. Rata-rata per 100 gram ciplukan dibanderol degan harga sekitar Rp 30.000-an.
Selain itu, ternyata buah mungil ini memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Buah ini dapat dimakan langsung atau dijadikan topping di aneka dessert.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut 5 fakta tentang ciplukan:
1. Berasal dari Amerika
![]() |
Meski pun banyak tumbuh di Indonesia, tetapi sebenarnya buah ini berasal dari Amerika Selatan. Di sana, buah ciplukan dikenal dengan sebutan ground cherry.
Sejak dulu, tanaman ini sudah dikenal sebagai tanaman herbal dan biasa digunakan untuk pengobatan tradisional. Di Indonesia, buah ciplukan memiliki sebutan yang berbeda-beda di setiap daerah.
Di daerah Sunda dikenal dengan sebutan cecenet, di Madura ciplukan biasa disebut nyornyoran. Berbeda dengan di Bali yang masyarakatnya biasa menyebut keceplokan.
Kalau di Sumatera disebut leletep atau dedes. Masyarakat Indonesia biasa memakan buahnya langsung dari tanamannya. Rasanya perpaduan antara asam dan manis.
Baca Juga : Ciplukan, Buah Mungil Cegah Kanker
2. Kandungan Nutrisi
![]() |
Siapa sangka, buah yang tumbuh liar ini merupakan buah yang menyehatkan. Itu karena di dalamnya mengandung banyak nutrisi baik untuk tubuh. Ciplukan mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol.
Selain itu, juga dilengkapi dengan vitamin C, alkaloid, steroid, asam palmitat, dan asam stearat. Kandungan saponin dan alkoloid adalah yang membuat rasa pahit pada buah ini.
Meski begitu, dua kandungan tersebut berperan sebagai anti tumor dan menghambat pertumbuhan kanker, terutama kanker usus besar. Sementaraflavonoid danpolifenol sebagai antioksidan.