Harga Anjlok! 5 Petani Ini Buang Sayuran hingga Buah Naga ke Sungai

Harga Anjlok! 5 Petani Ini Buang Sayuran hingga Buah Naga ke Sungai

Riska Fitria - detikFood
Minggu, 07 Feb 2021 19:00 WIB
Harga Anjlok! 5 Petani Ini Buang Sayuran hingga Buah Naga ke Sungai
Foto: iStock
Jakarta -

Para petani ini pernah membuang buah hingga sayuran hasil panennya sendiri ke jalanan dan sungai. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan atas merosotnya harga jual.

Sebagai petani tentunya telah melakukan berbagai hal agar perkebunannya dapat menghasilkan buah dan sayuran yang berkualitas. Bahkan mereka sampai menggelontorkan banyak uang sebagai modal perawatan kebun.

Tak salah jika para petani mengharapkan keuntungan dari hasil panennya sendiri. Namun, beberapa kali pernah kejadian di mana petani justru membuang hasil panennya begitu saja ke jalanan dan sungai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada yang membuang buah hingga sayur-sayuran. Itu dilakukan lantaran mereka kecewa dengan harga jual di pasaran yang merosot dan tidak sebanding dengan modal yang dikeluarkan oleh petani.

Berikut 5 petani yang membuang hasil panen di sungai dan jalanan:

ADVERTISEMENT

1. Petani Buang Buah Naga ke Sungai

Harga Anjlok! 5 Petani Ini Buang Sayuran hingga Buah Naga ke SungaiHarga Anjlok! 5 Petani Ini Buang Sayuran hingga Buah Naga ke Sungai Foto: iStock

Pada 2019 lalu, sekelompok petani di Banyuwangi membuang buah naga hasil panennya ke sungai begitu saja. Aksi buang hasil panen tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap anjloknya harga buah naga di pasaran.

Saat itu harga anjlok menjadi Rp 1.500 hingga Rp 2.000 per kilogramnya. Ternyata aksi membuang buah naga hasil panen itu telah dilakukan dua kali. Yang pertama ada sebanyak 100 kilogram buah naga yang terbuang sia-sia.

Dan yang kedua ada lebih dari 200 kilogram buah naga. Harga buah naga yang anjlok itu terjadi di salah satu dusun bernama Resomulyo, Desa Genteng Wetan, Banyuwangi. Para petani menolak untuk memanen buah naga.

Para petani juga mempersilahkan masyarakat untuk memetik sendiri buah naga di perkebunan. Anjloknya harga buah naga tersebut terjadi selama dua minggu lebih.

Baca Juga : Harga Anjlok, Petani di Banyuwangi Buang Buah Naga ke Sungai

2. Petani Buang Cabai ke Jalan

Harga Anjlok! 5 Petani Ini Buang Sayuran hingga Buah Naga ke SungaiHarga Anjlok! 5 Petani Ini Buang Sayuran hingga Buah Naga ke Sungai Foto: iStock

Berbeda dengan para petani cabai yang ada di Jambi. Di tahun 2019 mereka pernah melakukan aksi membuang cabai hasil panen ke jalanan. Aksi itu juga dilakukan karena harga cabai yang anjlok di pasaran.

Bukan hanya cabai, terapis jenis sayuran lainnya seperti kol, kentang hingga bawang merah. Hasil panen tersebut dibuang di Jalan Raya perbatasan Kerinci-Padang, Kecamatan Kayu Aro, Jambi.

Anjloknya harga kentang itu terbilang jauh. Dari yang semula seharga Rp 5.000 hingga Rp 7.000 per kilogram menjadi Rp 3.000 per kilogram. Sementara untuk cabai semula Rp 20 ribu per kilogram menjadi Rp 6 ribu per kilogram.

Penurunan harga terjadi karena melihat hasil panen para petani yang terbilang melimpah. Para petani menilai penurunan harga yang terjadi tidak wajar karena tidak sebanding dengan usaha yang mereka lakukan.

Baca Juga : Viral Petani di Jambi Buang Kentang hingga Cabai ke Jalan

3. Petani Buang Tomat ke Jalan

Harga Anjlok! 5 Petani Ini Buang Sayuran hingga Buah Naga ke SungaiHarga Anjlok! 5 Petani Ini Buang Sayuran hingga Buah Naga ke Sungai Foto: iStock

Aksi pembuangan tomat hasil panen di jalanan pernah terjadi pada tahun 2015. Aksi tersebut dilakukan oleh para petani tomat yang ada di Bandung, Garut dan Cianjur. Masih karena alasan yang sama, yakni harga merosot.

Bahkan banyak tomat yang tak laku terjual. Hal tersebut membuat para petani menjadi frustasi, sehingga meluapkan kekesalannya dengan cara membuang tomat hasil panennya sendiri ke jalanan.

Salah satu petani mengatakan bahwa harga tomat yang merosot saat itu adalah sekitar Rp 200 hingga Rp 400 per kilogram. Harga itu tidak sebanding, mengingat modal petani bernilai puluhan juta.

Baca Juga : Kasihan, Petani Buang Tomat ke Jalan Karena Tak Laku

4. Petani Hancurkan Semangka dan Blewah

Harga Anjlok! 5 Petani Ini Buang Sayuran hingga Buah Naga ke SungaiHarga Anjlok! 5 Petani Ini Buang Sayuran hingga Buah Naga ke Sungai Foto: iStock

Belum lama ini para petani buah semangka dan blewah di Jambi mengalami gagal panen. Hal tersebutlah yang membuat mereka menghancurkan hasil panen sebagai bentuk kekecewaan.

Aksi menghancurkan buah semangka dan blewah itu sengaja direkam dan diunggah di media sosial hingga menjadi viral. Terlihat dalam video, seorang petani mencacah semangka menggunakan pisau.

Bukan hanya itu, ada juga petani yang menghancurkan semangka dengan cara membenturkan ke kepalanya sendiri. Hari, seorang petani menjelaskan bahwa gagal panen dialami karena buah membusuk setelah diguyur hujan.

Akibat gagal panen yang dialami itu, ia mengalami kerugian mencapai Rp 10 juta. Hal ini sangat disayangkan, pasalnya dalam waktu tiga hari mereka akan memanen semangka dan blewah di kebunnya.

Baca Juga : Ini Alasan Petani di Jombang Hancurkan Semangka dan Blewah Hasil Panen

5. Petani Buang Sayur

Harga Anjlok! 5 Petani Ini Buang Sayuran hingga Buah Naga ke SungaiHarga Anjlok! 5 Petani Ini Buang Sayuran hingga Buah Naga ke Sungai Foto: iStock

Tak kalah viral juga sebuah video yang memperlihatkan para petani membuang sayuran hasil panennya ke sungai. Aksi tersebut dilakukan akibat pandemi COVID-19 yang membuat dagangan tak laku.

Berawal dari itulah para petani di Malang, Jawa Timur terpaksa membuang sayuran ke sungai. Selain dibuang begitu saja, ada sebagian sayuran yang dibagikan kepada masyarakat sekitar secara cuma-cuma alias gratis.

Video para petani itu menjadi viral setelah diunggah oleh akun @Nadine_Oliv. Banyak netizen yang menyayangkan aksinya karena dinilai mubazir. Aksi ini juga membuat Pemerintah Provinsi Jawa Timur turun tangan.

Baca Juga : Tak Perlu Buang Sayur Lagi, Pemprov Jatim Jamin Distribusi Tetap Berjalan

Halaman 4 dari 3


Simak Video "Keluhan Petani Filipina yang Merugi Akibat Diterpa Panas Ekstrem"
[Gambas:Video 20detik]
(raf/odi)

Hide Ads