Kakek 75 tahun di Tanjung Duren, Jakarta Barat ini berprofesi sebagai penjual ketoprak. Walaupun cuma laku 10 porsi setiap harinya, tapi kakek ini tetap semangat.
Kisah kakek penjual makanan banyak yang menginspirasi. Walaupun usianya sudah senja, tapi mereka tetap gigih menjual makanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Seperti yang dilakukan seorang kakek berusia 75 tahun di Tanjung Duren, Jakarta Barat ini. Lewat video YouTube Anak Kuliner kakek ini diketahui bernama Kani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kakek Kani fisiknya sudah tak lagi bugar, tetapi semangatnya tetap tinggi. Ia menjual ketoprak di pinggir jalan walaupun sudah dilarang oleh anak-anaknya.
![]() |
"Emang sama anak-anak sih ngga boleh, cuman ya abis daripada bengong saya. Nanti makan pikiran kan," ujar kakek Kani.
"Kalo gini kan ada kegiatan mendingan, cari hiburan," lanjutnya.
Baca Juga: Demi Bisa Pergi Haji, Kakek Ini Semangat Jualan Es Cendol
Selama 17 tahun kakek Kani menjual ketoprak. Lokasi sang kakek menjual ketoprak berada di sebrang Pemadam Kebakaran Tanjung Duren. Tepatnya di Jalan Tanjung Duren Raya No. 1, Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat.
![]() |
Kamu bisa dengan mudah menemukan gerobak ketoprak milik kakek Kani. Gerobaknya warna biru muda dengan tulisan 'Ketoprak Kota Udang' di bagian depan dan samping gerobak.
Satu porsi ketopraknya dibanderol harga Rp 20.000. Porsinya cukup besar, berisikan ketupat, tahu, bihun, tauge rebus, mentimun, bawang goreng, dan telur ceplok. Untuk tahunya juga digoreng terlebih dahulu sebelum disajikan, jadi makin nikmat.
Kakek Kani juga selalu menjaga kebersihannya. Ia menggunakan sarung tangan ketika menyajikan ketoprak itu untuk pelanggannya.
![]() |
Menurut YouTuber Anak Kuliner, rasa ketoprak racikan kakek Kani sangat enak. Aroma bawang putih terasa dominan pada bumbunya. Lalu, tahu yang digunakan juga banyak dan teksturnya lembut serta rasanya tak asam.
Walaupun rasanya enak, sayangnya tak banyak orang yang mengetahui kelezatan ketoprak milik kakek Kani. Karena dalam sehari, kakek Kani paling banyak menjual 10 porsi ketoprak. Bahkan terkadang hanya laku tak sampai 10 porsi.
![]() |
Kakek Kani berjualan sekitar pukul 17.00 WIB sampai 22.00 WIB. Dulu sebelum pandemi, ia bisa berjualan hingga pukul 1 malam.
Kakek Kani juga menceritakan kalau dulu pernah membuka warteg di rumahnya. Tapi, usahanya bangkrut ketika tahun 1998. Akhirnya ia mulai mencari pekerjaan lain, hingga akhirnya berjualan ketoprak.
Baca Juga: Inspiratif! Kakek 93 Tahun di Yogyakarta Semangat Jualan Soto Ayam
(yms/adr)