Pandemi corona yang masih berlanjut hingga 2021 turut mempengaruhi tren kuliner. Orang masih suka memasak di rumah dibandingkan makan di restoran.
Banyak hal yang mempengaruhi kebiasaan masak di rumah. Beberapa diantaranya yakni lebih hemat, kualitas makanan lebih terjamin serta kegiatan masak kerap dijadikan aktivitas untuk membuang rasa bosan.
Tak heran kalau selama pandemi, orang justru jadi koki di rumah masing-masing. Kebiasaan masak di rumah ini ternyata masih akan terus berlanjut hingga pandemi berangsur menghilang.
![]() |
Lucky Suherman, chef sekaligus konsultan kuliner menjelaskan kebiasaan masak di rumah ini masih akan terus berlanjut hingga pertengahan tahun 2021.
"Orang masih akan banyak masak dirumah dan Ojek Online juga akan masih digemari. Tren ini akan berlangsung sampai pertengahan 2021 atau sehingga vaksin sudah berjalan hingga ke masyarakat," jelas Lucky saat dihubungi DetikFood (9/1).
Tren masak di rumah ini tentu saja memberi pengaruh pada para pelaku bisnis. Orang akan membatasi kunjungan ke restoran karena adanya dengan pembatasan operasional yang ditetapkan pemerintah.
Sebaliknya, makanan yang dijual dengan sistem online akan semakin eksis. "Customer banyak beralih ke online. Resto yg offline perlahan terus mencoba adaptasi kebiasaan baru. Offline to online," lanjut Lucky.
Adaptasi soal konsep bisnis kuliner online ini mau tak mau harus dijalani restoran offline demi mempertahankan penjualan. Jadi jangan heran kalau banyak restoran menyediakan menu cepat siap saji, ready to cook atau ready to eat.
Meski tidak semaksimal hidangan yang disajikan di restoran, tapi cara seperti ini dianggap paling efektif. Masa pandemi ini juga orang cenderung memilih makanan sehat.
"Kedepannya akan populer makanan dengan teknis rebus, kukus. Makanan seperti gorengan akan mulai dikurangi," pungkas Lucky.
Simak Video "Gerai Vegetarian di Senopati Ini Tawarkan Citarasa Resto Siap Saji"
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/odi)