Dikabarkan Soranews (7/1) petisi yang dilayangkan ribuan siswa ini berisi tuntutan untuk penggantian nama toko waralaba yang juga populer di banyak negara ini.
Family Mart menjual beragam kebutuhan harian termasuk makanan. Di Jepang, toko ini juga menjual berbagai makanan siap saji dengan menu yang biasanya disajikan oleh para ibu. Dari sinilah anak-anak di Jepang ingin merepresentasikan toko ini sebagai sesuatu yang biasa disiapkan oleh para ibu di rumah.
![]() |
Para siswa menuntut penggantian nama Family Mart menjadi Okaasan Shokudo yang dalam bahasa Jepang artinya Rumah Makan Ibu atau Diner Mom. Kalimat Diner Mom merujuk pada makanan yang disajikan di toko ini.
Sebut saja misalnya udon, sup hangat dan oden tersaji hangat setiap hari di Family Mart. Ada juga menu olahan daging dan ikan yang sudah dimasak, kemudian disimpan dalam suhu beku. Ketika hendak dimakan, tinggal dipanaskan sebentar.
Konsep seperti ini dianggap sangat mirip dengan kebiasaan ibu di Jepang saat menyiapkan makanan bagi anak dan anggota keluarga lainnya. Konsep di baliknya adalah mereka membuat "masakan rumahan", mirip seperti buatan ibu, mudah dimakan kapan saja tanpa harus memasaknya sendiri.
Siswa sekolah menengah dari prefektur Hyogo, Kyoto, dan Okayama di Jepang barat membuat petisi berjudul, "Kami ingin mengubah nama 'Mom's Diner' Family Mart !!!".
Dalam uraian petisi, para siswa menulis bahwa mereka baru-baru ini belajar tentang kesetaraan gender, dan belajar gagasan bahwa "Laki-laki harus bekerja dan perempuan melakukan pekerjaan rumah tangga".
![]() |
Dalam surat terbuka untuk pihak managemen Famili Mart, para siswa menuliskan :
"... Kami menyadari bahwa ada banyak merek di dunia selain 'Mom's Diner'. Namun, kami merasa jika perusahaan sebesar itu mengubah nama akan sangat berpengaruh, dan itulah mengapa kami membuat proyek ini...
... Jika Anda mempertimbangkan pengaruh besar nama produk seperti ini terhadap nilai-nilai kesetaraan gender. Kami akan senang jika Anda mempertimbangkan untuk mengubah nama 'Mom Diner', untuk membuat masyarakat kita lebih baik. Terima kasih atas pertimbangan Anda."
Menurut Girl Scouts of Japan, yang membantu gerakan petisi ini, para siswa sudah mulai gerakan sejak musim panas 2019. Petisi ini dimulai Oktober dan berakhir pada 31 Desember. Aksi ini berhasil mengumpulkan 7.576 tanda tangan. Tapi sampai saat ini belum ada tanggapan dari Family Mart.
(dvs/odi)