Siapa yang mengira kalau kue balok adalah kue kekinian? Ternyata kue balok sudah ada sejak masa kolonial Belanda dan kini bertransformasi jadi kue kekinian khas Bandung.
Jika dirunut sejarah soal kue balok, banyak sumber mengatakan kalau kue balok sudah ada sejak tahun 1950-an. Kue padat berbentuk persegi panjang ini awalnya adalah kudapan orang-orang Belanda.
Lambat laun kemudian menjadi menu sarapan warga Bandung. Kue yang bertekstur padat ini cukup membuat kenyang, orang-orang Bandung lebih suka makan kue balok dibandingkan roti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini kue balok merupakan kue bolu yang padat. Kini dibuat kreasi jadi kue kekinian dengan berbagai pilihan rasa. Kue balok juga jadi salah satu oleh-oleh favorit yang diburu para pelancong.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut sejarah perjalanan kue balok.
1. Berawal dari makanan orang Belanda
![]() |
Para penjajah Belanda yang tinggal di Indonesia, khususnya di kawasan Bandung sangat suka makan kue dan roti. Masuknya tepung terigu ke Indonesia membuat dua makanan ini mudah diolah.
Kue balok jadi makanan sehari-hari warga Belanda. Resep kue padat ini lambat laun diketahui warga Bandung yang mulai mencoba membuat kue balok.
Ternyata kue ini disukai banyak orang dan dipilih sebagai menu sarapan. Teksturnya yang padat membuat cepat kenyang sehingga popularitas kue balok mengalahkan roti pada saat itu.
2. Dahulu dijajakan di pinggir jalan
Dilansir dari Berita UPI (14/10) Tien Surtini sebagai penikmat kue balok menyampaikan bahwa pada tahun 1952 dan 1959, kue balok memang menjadi alternatif sarapan selain bubur hanjeli, bubur labu siam yang ditaburi potongan tahu.
Dahulu kue balok dijajakan di pinggir jalan dengan gerobak pikul dan biasa disantap bersama kopi dan teh.
Pembeli biasanya hanya membeli dua buah saja karena tekstur yang padat membuat kue ini mengenyangkan. Pada era tahun 1952-an penjual kue balok banyak tersebar di Jalan Astana Ayar Persimpangan Pagarsih dan di Tegalega.
3. Hampir berganti nama
![]() |
Terdapat kontroversi pada tahun 1960-an soal kue balok yang hampir berganti nama menjadi nama kue Robur. Saat itu kota Bandung mendapat bantuan bis kecil dengan merk Robur dari Jerman Timur pada tahun 1966.
Bentuk kue balok yang mirip bentuk bus Robur menjadi alasan penggantian nama ini. Namun hal ini urung dilakukan karena masyarakat sudah familiar dengan nama kue balok.
4. Dimasak dengan cara tradisional
Kue balok terbuat dari bahan baku tepung terigu, vanili, telur, susu kental manis, soda kue, margarin dan gula pasir. Dahulu proses pembuatan kue balok dilakukan secara tradisional.
Semua bahan dicampur dan diaduk manual hingga menjadi adonan yang kental. Proses masaknya mengandalkan cetakan khusus yang dipanaskan menggunakan api dari arang kayu.
Kue balok dimasak perlahan agar matang secara merata. Kue balok versi klasik memiliki aroma bakar yang khas dan kuat karena dimasak secara perlahan.
5. Kue balok tampil kekinian
![]() |
Kue balok klasik memang masih bisa dijumpai di Bandung namun pedagangnya tak banyak. Kini justru hadir kue balok kekinian dengan aneka varian rasa.
Kue balok sudah diolah lebih modern dengan mesin pengaduk adonan kue dan oven panggang modern. Varian rasanya juga beragam mulai dari green tea, keju, oreo, kismis, kacang, red velvet, pandan, cokelat dan lainnya.
Kini yang cukup populer adalah kue balok brownies yang punya tekstur lebih lembut. Ada juga kue balok cokelat yang hadir dengan sensasi lumer lezat cokelat pekat.
(dvs/odi)