PETA Sebut Industri Kopi Luwak Berisiko Picu Pandemi COVID-19

PETA Sebut Industri Kopi Luwak Berisiko Picu Pandemi COVID-19

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Rabu, 09 Sep 2020 19:00 WIB
PETA Sebut Industri Kopi Luwak Berisiko Picu Pandemi COVID-19
Foto: PETA
Jakarta -

PETA menyebut industri kopi luwak di Indonesia berisiko sebabkan pandemi COVID-19 berikutnya. Hal ini terjadi lantaran kondisi peternakan luwak yang sangat kotor.

Melalui surat terbuka (8/9), organisasi hak asasi binatang (PETA) mendesak presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menutup industri kopi luwak. PETA mengaitkan hal ini dengan pandemi COVID-19 yang semakin meluas di Indonesia.

"Orang-orang semakin khawatir dengan bisnis yang melibatkan hewan liar. Kekhawatiran itu bisa dicegah dengan segera menutup industri kopi luwak," tulis PETA yang diwakili Jason Baker selaku Wakil Presiden Senior.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PETA menjelaskan kondisi peternakan luwak yang kotor berisiko menularkan penyakit ke manusia. Apalagi luwak-luwak ditempatkan dalam kandang sempit bersama kotoran mereka sendiri. Selain itu mereka dipaksa makan banyak biji kopi dan tak diperlakukan tak layak.

PETA Sebut Industri Kopi Luwak Berisiko Picu Pandemi COVID-19PETA Sebut Industri Kopi Luwak Berisiko Picu Pandemi COVID-19 Foto: PETA

Kondisi seperti di atas, ditambah sistem imun hewan yang rendah menjadi pemicu besar penyakit zoonosis terjadi. "Dan bahwa SARS yang diperkirakan memiliki tingkat kematian sekitar 15%, telah diketahui bisa menular dari musang luwak ke manusia," tambah PETA.

ADVERTISEMENT

Baca Juga: Begini Proses Tradisional Membuat Kopi Luwak Khas Bali

Baker juga menilai sangat tidak pantas industri kopi luwak di Indonesia tetap berjalan saat ini. "Ini adalah industri yang paling tidak pantas untuk beroperasi saat dunia sedang memerangi penyakit mematikan yang ditularkan melalui hewan," katanya.

Luwak sendiri merupakan spesies yang dilindungi di bawah Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Flora dan Fauna Liar yang Terancam Punah. Musang biasanya ditangkap saat berusia 6 bulan. Mereka lalu dikurung dalam kandang kotor penuh tinja, kotoran, dan buah kopi yang membusuk.

PETA Sebut Industri Kopi Luwak Berisiko Picu Pandemi COVID-19PETA Sebut Industri Kopi Luwak Berisiko Picu Pandemi COVID-19 Foto: PETA

Investigasi PETA pada sebuah peternakan luwak di Bali menemukan luwak-luwak berada dalam kondisi amat mengenaskan. Mereka hampir tidak diberi makan selain buah kopi. Ada yang matanya buta namun dipaksa tetap 'bekerja' dan ada pula yang buntutnya luka-luka karena luwak memang bisa menyakiti tubuh mereka sendiri.

Kondisi ini sangat miris karena di sisi lain penjual kopi luwak berbohong pada konsumen dengan mengatakan kopi mereka didapat dari luwak-luwak yang hidup bebas di alam. Kenyataannya, luwak-luwak itu dikandangkan dalam kondisi tidak layak.

Semakin miris karena kopi luwak sebenarnya punya citra yang bagus di mancanegara. Disebut-sebut sebagai kopi tradisional Indonesia yang sangat istimewa. Harganya di luar negeri bisa mencapai lebih dari Rp 1 juta per cangkir. Tapi tak banyak yang tahu kalau banyak produsen kopi luwak mendapatkan produk mereka dengan cara-cara yang kejam untuk binatang.

PETA Sebut Industri Kopi Luwak Berisiko Picu Pandemi COVID-19PETA Sebut Industri Kopi Luwak Berisiko Picu Pandemi COVID-19 Foto: PETA

PETA juga menyamakan industri kopi luwak seperti pasar hewan hidup dalam urusan penyebaran virus Corona. Seperti diketahui, pasar hewan hidup di Wuhan menjadi lokasi awal terjadinya penyebaran virus Corona di China hingga meluas ke negara-negara lain.

Apalagi saat ini pasar hewan di Wuhan diam-diam kembali beroperasi. Para penjualnya seolah tak kapok dengan penyebaran virus Corona yang masif. Mereka tetap menawarkan hewan hidup dan liar, salah satunya kodok.

Baca Juga: Duh! 2 Pasar di Wuhan Kembali Lagi Menjual Daging Hewan Liar




(adr/odi)

Hide Ads