Di Desa Ini Semua Warga Siapkan Keju Untuk Pemakaman Mereka

Di Desa Ini Semua Warga Siapkan Keju Untuk Pemakaman Mereka

Sonia Basoni - detikFood
Rabu, 19 Agu 2020 13:40 WIB
Tradisi Keju Untuk Pemakaman
Foto: Molly McDonough/iStock/Ist
Jakarta -

Salah satu desa di pedalaman Swiss punya tradisi yang cukup unik. Mereka selalu mempersiapkan keju yang digunakan khusus untuk pemakaman mereka nantinya.

Keju menjadi salah satu produk fermentasi susu yang penting di Swiss dan banyak negara Eropa lainnya. Masyarakat di desa Grimentz, Swiss menganggap keju sebagai benda penting yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan makanan dan melambangkan suka cita saja.

Di desa ini keju dianggap sebagai cadangan makanan untuk orang-orang yang datang ke pemakaman. Karenanya banyak warga desa yang dari jauh-jauh hari mempersiapkan keju untuk disajikan di pemakanan mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari berbagai sumber berikut fakta menarik seputar keju untuk pemakaman.


1. Tradisi Unik Dari Masa Lampau

ADVERTISEMENT
Tradisi Keju Untuk PemakamanTradisi Keju Untuk Pemakaman Foto: Molly McDonough/iStock/Ist

Grimentz merupakan desa kecil yang cukup terisolasi karena dikelilingi oleh pegunungan Val d'Annviers. Warga di sana terbiasa melalui jalanan yang terjal hingga medan yang ekstrem. Namun yang menarik perhatian adalah mereka memiliki tradisi pemakaman yang unik.

Di tahun 1992 seorang ahli antropologi bernama Yvonne Preiswerk datang ke desa Grimentz. Di sana ia menemukan adanya tradisi pemakaman yang unik dan mirip seperti tradisi pemakaman di Mesir.

Tradisi ini menggabungkan antara kematian dengan keju. Keju merupakan makanan yang bertahan lama sehingga bisa disimpan untuk disajikan di acara pemakaman seseorang.


2. Proses Pembuatan Keju

Tradisi Keju Untuk PemakamanTradisi Keju Untuk Pemakaman Foto: Molly McDonough/iStock/Ist

Disebut juga sebagai 'cheese wheel', keju untuk pemakaman ini memiliki bentuk yang bulat dan besar menyerupai roda. Kebanyakan dari warga di sana memelihara sapi, sehingga menghasilkan banyak susu yang berlimpah untuk dibuat keju.

Setelah mengumpulkan sapi, para warga mulai membuat keju dengan cara sederhana dan tradisional. Beberapa pembuat keju sering memasak dadih keju atau cheese curd kemudian mengeluarkan airnya, agar tekstur dari keju ini keras dan kokoh.

Tingkat kelembapan dan suhu udara juga sangat diperhatikan. Jadi biasanya warga desa akan menyimpan keju mereka di tempat yang kering, suhu yang rendah seperti udara di pegunungan, agar keju-keju ini melalui proses fermentasi atau 'aging' atau menua secara perlahan.


3. Keju Jadi Makanan Sehari-hari

Pencicip Keju dengan Gaji FantastisFoto: iStock & Whisps

Meski biasanya keju untuk pemakaman ini disimpan selama puluhan tahun hingga ada yang meninggal. Tapi sejak dulu keju sudah menjadi menu makanan utama di desa Grimentz.

Biasanya keju yang dibuat di Grimentz sudah bisa dimakan satu bulan setelah pembuatan. Keju biasanya disimpan untuk menghadapi musim dingin. Menurut catatan sejarah yang ada keju jadi satu-satunya
makanan yang tersedia.

Warga akan menyantap irisan keju dengan tambahan roti rye lalu dipanggang sebentar. Makanan ini lah yang menjadi sumber kalori warga di Grimentz selama musim dingin berlangsung.


4. Tradisi Keju di Pemakaman

Tradisi Keju Untuk PemakamanTradisi Keju Untuk Pemakaman Foto: Molly McDonough/iStock/Ist

Setelah seseorang yang meninggal memiliki sapi, biasanya lonceng di sapi itu akan dicopot. Tujuannya agar sang sapi bisa berduka cita atas kepergian pemiliknya.

Kemudian anggota keluarga akan menggelar 'Piknik untuk orang meninggal'. Acara ini diisi dengan keranjang berisi satu botol wine, roti dan keju yang sudah disiapkan. Banyak warga Grimentz percaya bahwa arwah yang baru saja meninggal, atau arwah lainnya sering bermunculan di sana di malam hari.

Selain itu keju-keju ini juga dikeluarkan untuk disajikan kepada para pelayat. Warga Grimentz menganggap setelah meninggal, orang-orang bisa merasakan makanan yang ditinggalkan oleh mendiang sebelum kepergiannya.


5. Tradisi yang Mulai Dilupakan

Tradisi Keju Untuk PemakamanTradisi Keju Untuk Pemakaman Foto: Molly McDonough/iStock/Ist

Menurut Zufferey, salah satu warga di Grimentz yang masih melestarikan tradisi ini. Ia menyebutkan bahwa banyak orang yang mulai meninggalkan tradisi keju untuk pemakaman ini. Karena tradisi ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu.

Menurut sejarah yang ada, dulu warga miskin di Grimentz sudah memikirkan apa yang harus mereka tinggalkan ketika mereka meninggal. Akhirnya mereka membuat keju yang disimpan dan baru dimakan saat mereka meninggal.

Keju ini biasanya disajikan dengan segelas wine lokal bernama Vin Des Glaciers. Sayangnya karena banyak orang-orang yang pindah ke kota, membuat tradisi ini mulai terkikis. Zufferey dan keluarganya akhirnya memilih untuk mengoleksi dan melestarikan keju pemakaman yang memiliki usia hingga ratusan tahun.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Kenalan Sama Keju Mazaraat, Keju Organik Produk Lokal"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/odi)

Hide Ads